Brilio.net - Memiliki kehidupan yang mapan tentu keinginan setiap orang. Apalagi pencapaian tersebut bisa didapatkan di usia muda. Setelah memiliki pekerjaan yang baik dan bisa mulai melunasi utang atau membayar tagihan bulanan, kamu perlu mencoba untuk memikirkan investasi.
Investasi merupakan suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan mendapatkan sejumlah keuntungan. Sementara, secara umum investasi adalah meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan atau manfaat pada masa mendatang. Menginvestasikan uang sangat penting karena memungkinkan untuk mengumpulkan kekayaan dan membuka pintu untuk simpanan masa depan nanti.
BACA JUGA :
7 Cara mendapatkan reksadana, cocok untuk investor pemula
Investasi dibagi dua macam, yakni investasi jangka panjang dan jangka pendek. Investasi jangka pendek merupakan investasi yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kurang dari tiga tahun dan dapat langsung dikonversikan dengan uang atau jual. Namun, perlu diingat bahwa investasi jangka pendek ini memberikan return yang lebih kecil sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat.
Sementara investasi jangka panjang adalah investasi yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan. Kamu dapat menikmati hasil dari investasi ini dalam lima tahun, belasan tahun, hingga puluhan tahun yang akan datang. Sehingga investasi ini cocok untuk anak muda yang ingin mempersiapkan masa tuanya dengan dana pensiun yang cukup dari hasil investasinya.
Untuk kamu yang ingin mencoba investasi, berikut tujuh cara memulai investasi untuk pemula, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (13/1).
BACA JUGA :
Apa sih beda trading aset kripto aktif vs pasif? Yuk kita pelajari
1. Menentukan tujuan jangka panjang.
foto: freepik.com
Dengan mengetahui kapan kamu ingin mendapatkan keuntungan, kamu akan tahu berapa dana yang harus dikeluarkan dan jenis produk investasi yang harus kamu ambil.
2. Pilih dan pahami jenis investasi.
foto: freepik.com
Ada beberapa jenis investasi yang bisa kamu pilih, dari mulai saham, emas, deposito, reksadana dan lain sebagainya. Penting juga untuk memahami alat dan akun investasi dasar. Akun-akun ini juga dapat digunakan untuk membantu menabung untuk masa pensiun. Kamu perlu memahami perbedaan antara reksadana dan akun pasar uang.
Kamu juga harus menyebarkan kekayaan ke beberapa akun yang berbeda, bahkan jika ingin fokus utama pada reksadana. Saat melihat akunnya, kamu perlu menentukan seberapa nyaman dengan mengambil risiko.
Saat berusia dua puluhan, kamu dapat mengambil lebih banyak risiko karena memiliki waktu untuk memulihkan pasar, tetapi seiring bertambahnya usia, harus lebih konservatif dalam melakukan investasi.
3. Tentukan berapa banyak yang dapat diinvestasikan.
foto: freepik.com
Penting untuk menentukan berapa banyak kamu dapat menginvestasikan uang pada awalnya. Penganggaran ini akan membantu menentukan investasi mana yang tepat dan membantu untuk menetapkan tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.
Ingatlah bahwa kamu tidak ingin investasi dana darurat, karena mungkin perlu mengakses dana tersebut dengan cepat. Jenis investasi ini lebih untuk membangun kekayaan dan tujuannya untuk tabungan jangka panjang.
4. Sesuaikan investasi dengan Profil Risiko.
foto: freepik.com
Investor pemula harus menyesuaikan tujuan investasi, jangka waktu investasi dengan profil risikonya. Adapun profil risiko dibagi menjadi tiga yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Profil risiko konservatif biasanya digunakan untuk seorang investor yang dapat menoleransi risiko rendah dan cenderung akan mencairkan dana saat terjadi penurunan nilai. Umumnya, jenis investor ini hanya mengalokasikan sebagian kecil modalnya pada instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti saham maupun obligasi.
Untuk profil risiko moderat, biasanya digunakan untuk investor yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara berkala dan memiliki pertumbuhan modal dalam jangka menengah sampai panjang. Biasanya, rencana jangka waktu berinvestasi 3-4 tahun. Biasanya, seorang investor pada jenis ini cenderung tidak mencairkan dana investasi saat terjadi penurunan nilai yang berdampak kerugian.
Sementara investor dengan profil agresif biasanya mempunyai tujuan untuk mengembangkan nilai pokok investasi dengan tingkat keuntungan maksimal dalam jangka panjang. Investor dengan profil ini mengharapkan untung besar dan berani tanam modal banyak, meskipun risikonya juga besar.
5. Temukan perencana keuangan atau perusahaan investasi.
foto: freepik.com
Langkah dasar selanjutnya dalam berinvestasi adalah menemukan perencana keuangan. Kamu akan ingin melakukan investasi pertama pada alat investasi dasar, seperti reksadana.
Perencana keuangan haruslah seseorang yang bersedia meluangkan waktu untuk menjelaskan berbagai jenis investasi kepadamu. Mereka harus mau mencari produk investasi yang dirasa aman digunakan sambil menawarkan potensi pertumbuhan terbesar. Ia juga akan membantu menyiapkan rencana keuangan yang efektif.
6. Rutin berinvestasi tiap bulan.
foto: freepik.com
Umumnya, investor pemula mengandalkan pendapatan bulanan untuk mencapai cita-cita di masa mendatang. Dalam berinvestasi, kamu perlu mengalokasikan sebagian penghasilan untuk investasi secara konsisten. Hal itu menjadi salah satu kunci utama dalam berinvestasi. Kamu dapat menyesuaikan kemampuan finansialmu sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan rutin berinvestasi.
Kamu dapat menjadikan investasi sebagai rutinitas bulanan sehingga kamu akan terus berinvestasi dengan jumlah berapapun. Jika kamu memperoleh gaji di awal bulan, maka kamu dapat membiasakan diri investasi di awal bulan. Dengan demikian, kamu tidak menunggu sisa uang untuk berinvestasi. Jadi, investasi menjadi prioritas pengeluaran saat gajian. Dengan rutin berinvestasi, kamu dapat mewujudkan cita-cita dan mencapai kebebasan finansial di mendatang.
7. Terus belajar soal investasi.
foto: freepik.com
Supaya pengetahuanmu tentang investasi semakin berkembang, kamu perlu belajar dari beberapa sumber seperti buku, internet, atau dari orang-orang yang ahli dalam investasi. Semakin kamu paham soal investasi, kamu semakin berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam berinvestasi.