Cetak gol kemenangan, nostalgia Mario Gotze di final Piala Dunia 2014

Brilio.net - Final Piala Dunia 2014 mempertemukan timnas Jerman kontra Argentina. Setelah melewati serangkaian laga seru bertemu lawan-lawannya, kedua tim akhirnya bersua di partai pamungkas.

Jerman yang tampil luar biasa di semifinal setelah berhasil menghempaskan tuan rumah Brasil, bertemu dengan timnas Argentina yang susah payah memenangkan adu penalti melawan Belanda.

foto: Twitter/@BleacherReport

Laga final tersebut berhasil dimenangkan oleh Jerman. Setelah 90 menit pertandingan tetap pada kedudukan 0-0. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Kedua tim berjuang untuk mencetak agar pertandingan tidak dilanjutkan ke babak adu penalti.

Pada menit ke-113, Mario Gotze yang menjadi pemain pengganti pada menit ke-88 berhasil memanfaatkan umpan silang Andre Schurrle. Bola umpan itu berhasil diterima oleh Gotze lewat kontrol dada dan dengan sekali hentakan kakinya, bola tersebut berhasil masuk ke gawang Sergio Romero.

foto: Twitter/@BleacherReport

Gemuruh segenap pemain, staf pelatih, dan juga para pendukung Jerman di Stadion Maracana langsung meledak merayakan gol tersebut. Gol tersebut juga sekaligus membuat para punggawa Argentina terhenyak lemas karena harus tertinggal di menit-menit akhir.

Adakah yang bisa membayangkan apa yang akan dirasakan Mario Götze? Pemain pengganti yang justru jadi pahlawan kemenangan bagi Jerman di Piala Dunia 2014. Kira-kira, apa ya instruksi pelatih Jerman, Joachim Löw kepadanya saat itu?

 

 

 

Mario Gotze yang masuk menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-81 diberi pesan kepada pelatih tersebut.

Dilansir brilio.net dari givemesport.com pada (8/11), per The Guardian, Mario Gotze yang masuk menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-81 diberi pesan kepada pelatih tersebut.

Low dikatakan telah berbisik kepadanya: "Tunjukkan kepada dunia bahwa Anda lebih baik dari Messi."

Götze akhirnya bermain hingga pertandingan masuk ke babak tambahan waktu. Kedua tim diambang adu penalti, cara yang kejam untuk menentukan pemenang Piala Dunia.

foto: Twitter/@iMiaSanMia

Tetapi dalam sepak bola, sebelum waktu benar-benar selesai, segala kemungkinan sangat mungkin untuk terjadi.

Dua menit sebelum gol, Argentina memiliki kontrol di area mereka. Para pemain Argentina mencari peluang melalui Messi. Namun bola justru direbut oleh Jerman, dan dengan kualitas serangan balik mereka yang efisien, Der Panzer beraksi.

foto: Twitter/@nyce_dave_na

Bola dimulai dari Manuel Neuer. Kiper Bayern Munchen tersebut memberikan bola kepada gelandang Toni Kroos, dan ia kemudian mengincar sayap yang menjadi pos dari Schurrle.

Bola sukses dikirimkan ke pemain sayap itu, Schurrle kemudian berlari menyusuri sisi sayap kiri sementara 3 sampai empat pemain Argentina mengejar untuk menghadangnya.

Ditinggal empat pemain Argentina, membuat pos pertahanan tim tango menyisakan banyak ruang. Akhirnya ruang tersebut dimanfaatkan Mario Gotze yang berlari dari sisi kiri ke tengah kotak Penalti.

Melihat Gotze yang sudah mendapat ruang kosong, Schurrle langsung menghentakkan satu umpan silang. Sial bagi Argentina, umpan itu berhasil diterima Gotze. Dirinya tak mendapat pengawalan yang berarti dari para pemain bertahan Argentina.

Lewat kontrol dada dan dengan sekali hentakan kakinya, bola tersebut berhasil masuk ke gawang Sergio Romero.

Götze saat itu baru berusia 23 tahun. Dirinya dibawa Timnas Jerman ke Piala Dunia 2014 karena dianggap bakat muda yang menjanjikan bagi Jerman dan Borussia Dortmund.

Gotze adalah bagian dari Borussia Dortmund yang memenangkan gelar Bundesliga berturut-turut. Tak lama, Gotze juga turut diboyong rival Bayern Munchen setelah musim berakhir.

Musim sebelum Piala Dunia 2014, Gotze mencetak sepuluh gol dan sembilan assist di Bundesliga. Dirinya direncanakan menjadi pelapis dari Miroslav Klose yang sudah sangat senior di Der Panzer.

Dan rencana itu berjalan dengan lancar. Gotze yang menggantikan Klose pada menit ke-81 berhasil membuktikan dirinya mampu menjadi jawaban atas kebuntuan gol di pertandingan final tersebut.

Mario Gotze kini sudah ada di penghujung karirnya, kembali diingat karena telah memberikan jasa yang besar kepada negaranya. Pemain yang kini membela Eintracht Frankfurt ini telah membela timnas Jerman sebanyak 63 pertandingan dengan torehan 17 gol.

 


(brl/far)