Dulu pemulung, sosok ini menjelma pesepak bola dan juara Piala Dunia
Dia memungut banyak sampah di lokasi yang digunakan untuk tempat turnamen.
Dia memungut banyak sampah di lokasi yang digunakan untuk tempat turnamen. Dari mulai dekat dengan rumahnya, sampai hotel-hotel yang berfungsi sebagai tempat penginapan.
N'Golo Kante melakukan semua ini untuk menghasilkan uang yang diinvestasikan untuk sesuatu yang berharga.
foto: lifebogger.com
Setelah Piala Dunia 98 Prancis, Kante melihat Prancis yang berbeda. Dia melihat sebuah negara yang penuh dengan peluang yang kejayaan dan masa depan sepak bolanya berada di pundak para migran.
Prancis yang kala itu banyak diisi oleh banyak pemain keturunan Afrika, membuta sepak bola negeri itu mulai sangat terbuka untuk menerima pemain-pemain asal Afrika untuk masuk ke akademi sepak bola.
Diantara bintang pemain-pemain keturunan Afrika yang terkenal adalah Thierry Henry, Zinedine Zidane, Patrick Vieira, Lilian Thuram, dan Nicolas Anelka.
Tak lama setelah Piala Dunia 1998, Kante yang saat itu masih berusia 8 tahun mulai punya cita-cita untuk menjadi pemain sepak bola. Pada saat itu, ia berniat untuk mendaftarkan diri di akademi sepak bola telah di dekat rumahnya, JS Suresnes.
Setelah mendaftar di klub tersebut, Kante langsung ditandai oleh rekan satu timnya sebagai bintang muda terkecil dan paling fokus di klub. Pada awalnya, perawakannya yang kecil plus penampilannya membuat banyak rekan satu timnya bertanya-tanya dari mana dia berasal dan meragukan kemampuannya di lapangan.
Namun, Kante tetap giat berlatih dengan serius. Di JS Suresnes, Kante kecil tampil bagus dan berhasil membantu klub juniornya memenangkan sebuah kompetisi. Salah satu momen yang terpotret, ketika segenap timnya merayakan gelar juara itu, Kante hanya bisa tersenyum dari belakang memandangi teman-temannya bersuka-ria.
foto: lifebogger.com
Dari klub JS Suresnes, Kante dilirik untuk pindah ke klub Boulogne pada 2010, di klub ini Kante akhirnya memulai karirnya sebagai pesepakbola profesional. Ia bermain di Ligue 2 sampai tahun 2013 dengan 38 pertandingan dan 3 gol berhasil dicetaknya.
Selanjutnya ia direkrut klub Caen. Kante bergabung dengan tim Ligue 2 Caen dan memainkan 38 pertandingan di musim pertamanya dan berhasil finis di urutan ketiga di Ligue 2, membuat mereka promosi ke Ligue 1.
foto: Instagram/@nglkante
2 Tahun kemudian, Kante dilirik klub Liga Inggris Leicester City. Di klub inilah kemudian masa kejayaan Kante dimulai. Dia mendapatkan banyak pujian untuk penampilannya yang konsisten dan mengesankan untuk Leicester. Kante menjadi pemain tengah yang sangat tangguh dan dianggap sebagai faktor utama untuk klub ini juara Liga Primer Inggris pada musim 2016-2016.
Kante kemudian diboyong ke raksasa klub kaya asal London yakni Chelsea. Pada 16 Juli 2016, Kanté menandatangani kontrak untuk bergabung bersama Chelsea dengan biaya yang dilaporkan sebesar £32 juta atau sekitar 4,9 triliun rupiah.
foto: Instagram/@nglkante
Setelah menandatangani kontrak lima tahun dengan klub, Kanté mengatakan: "Saya sangat senang telah menandatangani kontrak untuk salah satu klub terbesar di Eropa. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya."
Prestasi demi prestasi telah diraih Kante di tahun-tahun kemudian. Pada 2018, Kante dipanggil timnas Prancis untuk berangkat ke Rusia sebagai peserta Piala Dunia.
foto: Instagram/@nglkante
Prancis mendulang kesuksesan dengan berhasil mengalahkan semua lawannya yang bersua dengan tim ayam jantan ini. Alhasil, Prancis keluar sebagai juara untuk kali kedua setelah sebelumnya mereka raih pada 1998 silam.
foto: Instagram/@nglkante
Kante yang menjadi bagian dari kesuksesan timnasnya itu turut merayakan dengan cara yang malu-malu. Dirinya membiarkan semua rekannya mengangkat trofi Piala Dunia sementara dirinya hanya memandang sambil tersenyum. Melihat Kante yang malu-malu, Trofi tersebut kemudian mempersilahkan Kante mengangkat trofi emas itu dan berfoto.
foto: Instagram/@nglkante
Sifat pemalu dan rendah hati inilah yang kemudian menjadikan N'Golo Kante menerima banyak pujian dan dicintai oleh para penggemar. Meskipun menuai banyak kesuksesan di tahun-tahun setelahnya bersama Chelsea, dengan memenangkan Liga Eropa dan Liga Champions, dirinya tetap tidak menunjukkan sifat angkuh.
Selain itu, Kante diketahui tetap punya hidup sederhana meski kini sudah menjadi orang kaya. Dirinya banyak memberikan semua penghasilannya untuk ibunya agar bisa hidup lebih baik.
(brl/far)
BACA JUGA :
- 5 Juara Piala Dunia dengan rekor gol terbanyak, Jerman ganas di 1954
- Jadi kapten di timnas Brasil, pemain ini juga seorang ahli pengobatan
- Begini skenario final Piala Dunia agar Ronaldo dan Messi bertemu
- Tak cuma jago bola, ini daftar pemain Piala Dunia dengan gelar sarjana
- Sahabat beda negara, Fabregas nostalgia kebersamaannya dengan Messi
- Bomber maut Piala Dunia, ini daftar top scorer sepanjang masa