Jelang laga 16 besar, pemain Inggris ini jelaskan bedanya pemain Man United dan Man City di skuad
Brilio.net - Timnas Inggris telah lolos dari babak grup Piala Dunia 2022 dengan relatif mudah. The Three Lions berhasil mengamankan posisi pertama usai kemenangan 3-0 atas Wales pada Selasa (29/11) lalu.
foto: Twitter/@EnglidsAway
Kemenangan itu membuat skuad asuhan Gareth Southgate ini melawan Senegal di babak 16 besar. Juara Piala Afrika ini datang sebagai runner up Grup A di belakang Timnas Belanda.
Skuad Inggris berisi 26 pemain bertabur bintang yang berasal dari klub-klub elite Liga Premier, termasuk duo klub rival Manchester City dan Manchester United.
foto: Twitter/@England
Gareth Southgate memilih tiga pemain Man Utd untuk Piala Dunia Qatar. Mereka adalah Shaw, Marcus Rashford, dan Harry Maguire. Sementara Man City diwakili oleh Kyle Walker, John Stones, Kalvin Phillips, Phil Foden, dan Grealish.
foto: Twitter/@JackGrealish
Jack Grealish baru-baru ini mengungkapkan, ada perbedaan kunci yang cukup mencolok antara para pemain Man City dan anggota skuad Inggris Gareth Southgate lainnya.
Para pemain Man City selalu punya hasrat untuk menguasai bola dalam latihan atau lapangan
Dilansir brilio.net dari sportbible.com pada Sabtu (3/12), Grealish menerangkan kepada The Express, rekannya di timnas yang berasal dari klub rival Man United menyampaikan tentang tipe dan kebiasaan para Manchester City dibanding pemain dari klub lainnya.
foto: Twitter/@mcfc_lads
"Luke Shaw berkata kepada saya: ketika saya pergi bersama Inggris, kamu dapat mengetahui seperti apa para pemain City. Saya berkata: 'Apa maksudmu?' Dia menjawab: Kamu selalu punya bola, kamu selalu menginginkan bola," ungkap Grealish.
Luke Shaw sebagai pemain Manchester merah menilai, para pemain Man City selalu punya hasrat untuk menguasai bola dalam latihan atau lapangan. Sementara itu, Grealish pun membenarkan perkataan Shaw.
foto: Twitter/@mcfc_lads
"Itu benar. Saya, bahkan Kyle (Walker), dan Phil (Foden), kami selalu menginginkan bola, entah itu di rumah, di kamp, atau di sini. Para pemain hanya akan melakukan peregangan dan itu, bersiap untuk latihan atau bermain bola basket dan saya dan Phil hanya akan bermain dua sentuhan. Kami mendapatkannya dari Man City," lanjut Grealish.
Selain itu, Grealish mengakui ketika ia pindah ke Manchester biru, dirinya mendapati sebuah budaya baru, yaitu para pemain selalu ditekankan soal taktik dan pentingnya menguasai bola selama pertandingan. Hal itu tidak ia temui di klub lamanya, Aston Villa.
foto: Twitter/@SelecaoTalk
"Di Villa, mereka akan duduk di sana dengan ponsel mereka. Sedangkan di City, anda duduk di sana dan 'bola terbang melintasi ruang ganti'. Orang-orang memainkan dua sentuhan. Saya pikir itu adalah budaya di City, di mana semua orang suka bermain sepak bola dan kami membawanya ke sini," kata Grealish merujuk kepada pelatihnya Pep Guardiola yang terkenal cukup tegas di ruang ganti.
Diketahui, sejak ditangani Pep Guardiola, Manchester City menjelma menjadi tim yang sangat dominan di Liga Inggris. Dalam lima tahun terakhir, City berhasil juara empat kali. Secara permainan, City juga lebih mengedepankan permainan bola-bola pendek dengan penguasaan bola dominan.
foto: Twitter/@DeadlineDayLive
Ketika para pemain City itu datang ke Timnas Inggris, mereka kemudian mempraktekkan budaya yang mereka bawa dari City. Hal itu kemudian jadi pembeda dari pemain-pemain lain di skuad The Three Lions.
(brl/jad)
BACA JUGA :
- K-Drama! Detik-detik Korea Selatan taklukkan Portugal bikin Uruguay gagal lolos 16 besar
- Dihuni bomber tertajam, catatan gol Belanda ini patut bikin AS was-was
- 5 Pemain kelahiran Inggris ini bela negara lain di Piala Dunia 2022
- Bomber Jepang ini mirip dengan komika Tanah Air, ini 5 potretnya
- Momen fans Australia nobar jam 3 pagi, perayaan meriah lolos 16 besar