Kisah Maracanazo, kekalahan Brasil di final Piala Dunia paling mengejutkan sepanjang sejarah

Brilio.net - Bicara soal final Piala Dunia, kamu mungkin bisa banyak mengetahui beberapa kisah final Piala Dunia yang sangat memorable. Ada kisah konflik rebutan bola di final Piala Dunia 1930, ada kekalahan Messi di final Piala Dunia 2014, serta ada pula kisah final Piala Dunia 1934 dimana timnas Italia yang diancam hukuman mati jika kalah melawan Cekoslowakia.

Dari sederet catatan sejarah final Piala Dunia, ada yang cukup menarik untuk diingat kembali. Kisah kekalahan Brasil di final Piala Dunia 1950 merupakan final Piala Dunia paling memorable sepanjang sejarah.

Piala Dunia 1950 diadakan setelah turnamen sepak bola antarnegara ini tertunda selama 12 tahun akibat Perang Dunia II. Kali ini, Brasil bertindak menjadi tuan rumah setelah ditunjuk lewat kongres FIFA pada 1 Juli 1946.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, di Piala Dunia edisi 1950 ada nomor di kaus para pemain. Sementara sempat ada kejadian unik ketika timnas India ditolak karena ingin bermain tanpa alas kaki.

foto: Twitter/@Ruanjames01

Piala Dunia 1950 menggunakan sistem dua kali babak grup. Di babak grup pertama, ada empat grup. Grup 1 dan grup 2 diisi empat tim, grup 3 ada tiga tim karena India didiskualifikasi, sementara grup 4 hanya ada dua tim karena Timnas Prancis mengundurkan diri.

Setiap juara grup akan lolos ke babak grup kedua. Jadinya, empat negara yakni Brasil, Uruguay, Swedia, serta Spanyol akan saling bertemu untuk bertanding memperebutkan peringkat satu dari klasemen grup ini. Peringkat satu itulah yang akan dinobatkan menjadi juara Piala Dunia 1950.

foto: Twitter/@Ruanjames01

Pada dua pertandingan pertama, Brasil berhasil menang secara meyakinkan. Tim Samba berhasil menggasak Swedia dengan skor 7-1. Selanjutnya tuan rumah juga berhasil mencukur Spanyol dengan skor 6-1. Hasil tersebut membuat Brasil mengantongi enam poin dan memuncaki klasemen sementara.

Di pertandingan ketiga mereka akan melawan Uruguay, tim yang punya poin empat di posisi kedua klasemen. Secara matematis, Brasil hanya butuh meraih hasil seri untuk juara. Sementara bagi Uruguay, kemenangan adalah harga mati jika mereka ingin juara.

 

 

Di trofi yang diberikan kepada Uruguay pun sudah terlanjur terukir tulisan timnas Brasil, saking pede-nya Brasil yang akan juara.

Hitung-hitungan tersebut membuat Brasil begitu percaya diri untuk menyongsong gelar juara dunia yang kala itu akan menjadi prestasi pertama Tim Samba di kancah dunia.

Pertandingan "final" pun dilaksanakan pada 16 Juli 1950. Bertempat di Stadion Maracana, kota Rio De Janeiro, masyarakat Brasil begitu optimis timnas sepak bolanya akan menjadi juara.

Stadion pun diperkirakan dipenuhi 200 ribu orang. Masyarakat kota Rio De Janeiro juga sudah berpesta semalam sebelum pertandingan.

Media-media Brasil pun sudah menerbitkan headline media yang menampilkan foto barisan pemain timnas Brasil yang diberi tulisan "Inilah Potret Juara Dunia!" pada pagi hari sebelum pertandingan dimulai siangnya. Bahkan, Walikota Rio De Janeiro sudah memberikan pidato kemenangan untuk timnas Brasil.

foto: Twitter/@Centrojas

Ketika pertandingan dimulai, Brasil memulai dengan permainan menyerang ke lini pertahanan Uruguay. Pada menit ke-47 Albino Friaca berhasil membuat Selecao unggul 1-0.

Namun, Juan Schiaffino dari Uruguay berhasil mencetak gol dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Pertandingan kemudian berjalan semakin seru. Apalagi ketika di menit ke-79, Alcides Edgardo Ghiggia berhasil mencetak gol dan membalikkan keadaan menjadi keunggulan bagi Uruguay.

Skor 2-1 bertahan sampai peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan. Hasil tersebut membuat Uruguay meraih poin tiga dan menjadikan La Celeste yang keluar menjadi juara Piala Dunia 1950.

foto: Twitter/@UruguayFootENG

Brasil yang kalah seakan tak percaya dengan hasil tersebut. Dampak dari kekalahan mengejutkan itu menjadi sangat menyakitkan bagi para pemain Timnas Brasil. Ada beberapa pemain yang dikabarkan langsung pensiun dan tak mau main bola lagi.

Para penonton yang awalnya sudah siap berpesta, banyak yang mengalami shock dan dikabarkan terkena serangan jantung di tempat. Para penggemar yang mendengar siaran langsung via radio juga dikabarkan ada yang nekat melakukan bunuh diri karena malu dengan kekalahan Brasil.

foto: Twitter/@VarskySports

Ketika pemberian piala kepada Uruguay, tidak ada podium dan acara seremoni. Presiden FIFA saat itu pun harus memberikan sendiri trofi juara kepada Uruguay karena suasana pada panitia penyelenggara pun cenderung hanya menyiapkan seremoni untuk pemain Brasil.

Di trofi yang diberikan kepada Uruguay pun sudah terlanjur terukir tulisan timnas Brasil, saking pede-nya Brasil yang akan juara. Selain itu, Uruguay tidak mendapatkan medali karena medali yang disiapkan hanya untuk pemain Brasil.

Kejadian itu kemudian dikenang sebagai tragedi "Maracanazo". Sebuah final Piala Dunia yang paling mengejutkan sepanjang sejarah.


(brl/lea)