Kisah Pepe, pemain bengal pencetak gol tertua kedua di Piala Dunia sepanjang sejarah
Brilio.net - Timnas Portugal sukses menembus fase perempatfinal. Setelah menemui kegagalan pada Piala Dunia 2018 dengan hanya selesai sampai babak 16 besar, di Qatar 2022 ini Selecao das Quinas berhasil lolos dari perdelapanfinal dengan mengalahkan Swiss dengan skor tinggi 6-1 pada Rabu (7/12).
Pertandingan yang menyajikan enam gol bagi Portugal itu dicetak oleh empat pemain, tiga oleh Goncalo Ramos, serta masing-masing satu oleh Raphael Guerreiro, Rafael Leao, dan Pepe.
Salah satu sorotan dari kemenangan itu adalah Pepe. Dirinya dipercaya menjadi kapten di pertandingan tersebut lantaran mega bintang mereka, Cristiano Ronaldo harus dicadangkan oleh sang pelatih.
Sebagai pemimpin di lapangan, Pepe cukup mampu menjadi koordinator bagi para juniornya. Diketahui Pepe adalah pemain tertua di pertandingan tersebut dengan usia 39.
Tak cukup hanya memimpin, dirinya juga turut menyumbang satu gol bagi Portugal lewat sundulan dari umpan tendangan sudut. Gol tersebut membuat Pepe kemudian jadi pemain kedua tertua yang berhasil mencetak gol di Piala Dunia dibawah Roger Milla.
foto: lifeblogger.com
Kiprahnya sebagai pesepak bola profesional sudah malang melintang. Pada masa jayanya, ia adalah bek yang bengal dan keras di Real Madrid. Namun, perjalanannya sebagai pemain elit tak instan begitu saja. Dirangkum brilio.net dari lifebogger.com pada Jumat (9/12) berikut kisahnya.
Nama aslinya adalah Kepler Laveran de Lima Ferreira. Pepe adalah julukan sejak ia masuk akademi sepak bola. Ia lahir di Brasil pada tanggal 26 Februari 1983 dari ayahnya, Anael Feitosa Ferreira dan ibunya bernama Rosilene de Lima Ferreira.
foto: Twitter/@olympia_vintage
Dirinya lahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Tiga adiknya semuanya perempuan, sehingga ia adalah satu-satunya anak lelaki di keluarganya. Sebagai anak lelaki, ia sangat dekat dengan sang ibu. Sehingga di masa kecilnya, Pepe muda sangat dimanjakan.
Fakta unik, nama Kepler sengaja diberi ayahnya karena ia terinspirasi dari nama seorang matematikawan dan astronom asal Jerman, yakni Johannes Kepler. Dengan nama itu juga awalnya sang ayah ingin Pepe kelak menjadi seorang ilmuwan atau paling tidak sebagai dokter.
foto: lifeblogger.com
Namun, Pepe yang enerjik, cenderung lebih tertarik bersenang-senang di tanah lapang daripada diatas meja belajar. Sehingga ketika Pepe mempunyai keinginan untuk menjadi pesepak bola, sang ayah pun tak bisa menolak keinginan anak sulungnya ini.
Awalnya Pepe adalah seorang warga negara Brasil. Dirinya memulai karir sepak bola dengan masuk di akademi sepak bola Corinthians dari tahun 1995-2000. Dari akademi ini, Pepe yang awalnya berposisi sebagai penyerang hendak direkrut tim asal Portugal yakni Maritimo.
foto: Twitter/@OldSchoolPanini
Pepe telah mengoleksi 132 penampilan dan 8 gol bersama Timnas Portugal.
Di klub inilah posisi Pepe berubah menjadi gelandang bertahan dan mempelajari posisi bek. Pepe yang tadinya merupakan pemain yang cenderung pendiam, menjadi sosok yang agresif, pekerja keras, dan cenderung bengal.
Hal tersebut karena Pepe menginginkan karakter agar bisa jadi pemain yang menonjol. Usaha tersebut kemudian menuai hasil. Dirinya mampu menembus tim senior Maritimo. Debutnya dilakukan pada musim 2002-2003.
Setelah bermain sebanyak 63 pertandingan dan berhasil mencetak tiga gol, salah satu klub papan atas Portugal, FC Porto berminat untuk memboyongnya pada tahun 2004. Dirinya menjadi pemain pelapis dari bek veteran di klub tersebut, Pedro Emanuel dan Jorge Costa.
foto: lifeblogger.com
Perlahan Pepe pun berhasil menjadi pemain utama. Bermain selama tiga tahun, Pepe menectatakan 64 penampilan dan enam gol. Di akhir musim, performanya kemudian dilirik oleh raksasa asal Spanyol, Real Madrid.
Di Los Galacticos inilah momen puncak dari karier sepak bola Pepe bersinar. Dirinya menjadi salah satu bek paling tangguh di daratan Eropa. Selain itu, ia pernah menjadi salah satu bek dengan nilai termahal yakni senilai Rp 492 miliar pada musim 2007-2008.
foto: lifeblogger.com
Di Real Madrid juga ia berhasil memenangkan gelar Liga Champions pada musim 2013-2014. Total bermainnya selama di El Real adalah 229 penampilan dan 13 gol. dirinya menjadi bek yang dikenal keras, agresif, serta bengal karena sering melakukan provokasi terhadap lawan.
Di level Timnas, Pepe yang awalnya punya kewarganegaraan Brasil tak kunung dilirik oleh Tim Saba meski punya penampilan yang cukup mentereng. Hal itu kemudian Pepe berbalik untuk menjadi warga Portugal Pada 2007.
Setahun kemudian, ia berhasil dipanggil A Selecao das Quinas. Turnamen internasional pertamanya adalah Piala Eropa 2008. Dirinya juga jadi salah satu pemain Portugal yang berangkat ke Afrika Selatan untuk Piala Dunia 2010.
Sampai saat ini, Pepe telah mengoleksi 132 penampilan dan 8 gol bersama Timnas Portugal. Di Piala Dunia 2022, ia kembali diajak berangkat ke Qatar dan menjadi salah satu pemain senior yang berpengaruh bagi Timnas Portugal.
(brl/lea)
BACA JUGA :
- Lahir dan debut di Spanyol, pemain ini singkirkan tim Matador dari Piala Dunia Qatar
- 5 Pemain muda Inggris paling bersinar di Piala Dunia, Jude Bellingham motor serangan di Qatar
- Legenda Timnas Brasil ini digugat cerai istrinya gara-gara nonton Piala Dunia
- Ronaldo dipastikan gabung klub Arab Saudi usai Piala Dunia 2022, dapat gaji Rp 3,25 triliun
- Tak kuasa menahan tangis, momen sedih Luis Suarez gugur lebih cepat di Piala Dunia terakhirnya