Tampil mentereng di Piala Dunia, 7 bintang pensiun di bawah usia 30
Brilio.net - Piala Dunia merupakan turnamen besar sepak bola yang penuh dengan rekor. Setiap kesebelasan dan juga para pemain yang berlaga di turnamen ini, selalu berlomba untuk menorehkan rekornya menjadi yang terbaik.
Salah satunya adalah rekor bermain di 5 Piala Dunia berbeda. Rekor ini merupakan pencapaian yang sulit dikejar oleh setiap pemain. Mengingat karier seorang pemain sepak bola terbilang pendek. Terlebih untuk mampu dipanggil ke timnas, seorang pemain bola haruslah punya performa yang konsisten selama di klubnya.
Sayangnya, beberapa pemain tak mampu konsisten dan memilih mengakhiri kariernya dari timnas. Hal itu dikarenakan berbagai faktor. Ada yang cedera, ada pula karena faktor lainnya seperti kehilangan gairah dalam bermain sepak bola. Padahal sebelumnya pemain-pemain ini digadang-gadang menjadi pemain bintang karena berhasil tampil mentereng di klub maupun timnasnya.
Dirangkum brilio.net pada Kamis (15/11), ini dia tujuh bintang pensiun di bawah usia 30.
1. Just Fontaine.
foto: Twitter/@WorldCupStatsGo
Just Fontaine adalah pemain yang sangat mengagumkan. Pada Piala Dunia 1958, Just Fontaine berhasil menjadi pemain yang mencetak 13 gol dalam enam pertandingan. Dirinya berhasil mencetak rekor sebagai top skor sepanjang masa dalam satu edisi Piala Dunia.
Namun Piala Dunia 1958 tinggal kenangan bagi Just Fontaine. Karena itu adalah Piala Dunia pertama dan terakhirnya sebagai pesepak bola. Cedera patah kaki di usianya yang masih 28, membuatnya harus meninggalkan dunia si kulit bundar untuk selama-lamanya.
2. Uli Hoeness.
foto: Twitter/@DHunter2018
Uli Hoeness dikenal sebagai salah satu striker berbakat yang pernah ada di Timnas Jerman. Namun pemain ini punya karier yang sangat singkat. Memulai kariernya pada 1970, Hoeness harus menghentikan kariernya sembilan tahun kemudian pada 1979. Semasa kariernya, Uli Hoeness adalah pemain membela satu klub, Bayern Munich.
Setelah pensiun sebagai pemain, penyerang Jerman tetap berada di dunia sepak bola. Dirinya ditunjuk sebagai manajer Bayern Munich pada tahun yang sama ketika ia pensiun (1979). Hoeness juga pernah terpilih menjadi presiden klub Bayern Munich 30 tahun kemudian pada November 2009.
3. Marco Van Basten.
foto: Twitter/@scoutedftbl
Marco Van Basten, striker Belanda yang dianggap sebagai salah satu pencetak gol terhebat yang pernah bermain untuk De Oranje. Van Basten memancarkan kemampuan teknis, kekuatan, dan kecepatan - dan juga merupakan tendangan penalti dan pengambil tendangan bebas yang berbakat.
Lahir di Utrecht, ia mengukir namanya di Ajax, di mana ia mencatatkan 128 gol dalam 133 pertandingan liga dan memenangkan tiga gelar Eredivisie. Van Basten kemudian pindah ke AC Milan pada tahun 1987, berduet dengan Frank Rijkaard dan Ruud Gullit dan trio Belanda yang terkenal.
Di sana, ia memenangkan tiga gelar Serie A, dua Piala Eropa, dan dua Supercoppa Italiana.
Van Van BAsten adalah pemenang Ballon d'Or tiga kali. Van Basten juga menjadi bagian dari Belanda kala meraih juara di Piala Eropa 1988. Di turnamen itu, ia mencetak gol voli yang luar biasa di final melawan Uni Soviet.
Namun, serangkaian cedera pergelangan kaki yang parah membuat kariernya yang fenomenal harus berakhir dan dia pensiun ketika berusia 28 tahun.
4. Alan Shearer.
foto: Twitter/@EURO2024
Berbicara tentang Inggris, Alan Shearer pensiun dari tim nasional pada usia 29 tepat setelah melakukan penampilan buruk bersama Inggris di Euro 2000.
Karena menghadapi tekanan yang luar biasa dari publik dan media Inggris. Dirinya akhirnya memutuskan untuk pensiun dari The Three Lions. Meski begitu, Shearer terus bermain secara profesional hingga tahun 2006.
5. Jamie Carragher.
foto: Twitter/@TournoiMRevello
Sama seperti Alan Shearer, mantan kapten Liverpool, Jamie Carragher juga memutuskan pensiun dini dari Inggris pada 2007, dalam usia 29 tahun. Padahal saat itu Carragher dianggap sebagai bek terbaik sedaratan Britania Raya. Tekanan dan ekspektasi yang cenderung tinggi membuat Carragher ogah untuk berseragam The Three Lions lama-lama.
Namun, secara mengejutkan dia kembali ke timnas Inggris untuk Piala Dunia 2010.
6. Hidetoshi Nakata.
foto: Twitter/@90sfootball
Gelandang berbakat asal Jepang, Hidetoshi Nakata memilih pensiun dari timnas Jepang dan sepak bola secara umum di usia 29 tahun. Dirinya adalah salah satu pemain Asia yang tampil mentereng di klub-klub Serie A Italia, seperti Perugia, Parma, AS Roma, dan Fiorentina. Hidetoshi Nakata kemudian memilih pensiun dini dan hijrah ke dunia modeling.
7. Andre Schurrle.
foto: Twitter/@RaatjeFC
Pada final Piala Dunia 2014, Andre Schurrle masih berusia 23 tahun. Ketika itu dirinya menjadi aktor penting sebagai pengumpan gol Mario Gotze yang berhasil membawa Timnas Jerman juara Piala Dunia. Dirinya mencetak gol ketujuh di babak semifinal saat Jerman menghancurkan Brasil 7-1.
Penyerang sayap itu gantung sepatu awal tahun 2020. Schurrle mengaku bahwa ia merasa kesepian di hidupnya. Sementara tuntutan mental untuk selalu bermain konsisten terlalu berat baginya. Dirinya juga merasa kehilangan kebahagiaan saat bermain bola, yang membuatnya pensiun di usia 29 tahun.
(brl/lin)
BACA JUGA :
- Pertama kali tampil di Piala Dunia, pemain ini langsung cetak 13 gol
- Daftar pemain dengan jumlah menit bermain terbanyak di Piala Dunia
- Mentereng di klub, 11 pemain ini malah tidak masuk skuad Piala Dunia
- Sang pelayan, ini 11 pemain dengan umpan gol terbanyak di Piala Dunia
- Daftar pemain termuda yang main di Piala Dunia, Pele langsung juara