Nama Cut Intan Nabila sempat menjadi sorotan publik setelah ia membagikan video di akun Instagram pribadinya, @cut.intannabila, pada Agustus lalu. Dalam video tersebut, terlihat momen memilukan saat suaminya, Armor Toreador, melakukan kekerasan terhadapnya. Bahkan, bayi mereka yang baru lahir turut terdorong akibat dugaan KDRT tersebut.
Kasus tersebut kini telah berujung pada proses hukum. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Armor Toreador dengan hukuman enam tahun penjara atas tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penahanan ini memberikan ruang bagi Cut Intan untuk memulai lembaran baru dan bangkit dari masa kelamnya.
BACA JUGA :
Sempat dijenguk ke penjara, Armor Toreador belum minta maaf pada Cut Intan dan anak-anaknya
Kini, Cut Intan membuktikan bahwa ia mampu bangkit dan kembali bersinar. Dalam unggahan terbarunya di Instagram, ia tampak mengikuti kompetisi anggar bergengsi, NUS Competition 2024.
Ajang ini menjadi momen penting bagi Cut Intan untuk menunjukkan kekuatan mental dan fisiknya yang telah pulih. Berikut momennya seperti yang brilio.net rangkum dari Instagram @cut.intannabila, Minggu (22/12).
BACA JUGA :
Jalani sidang perdana terkait kasus KDRT, begini ungkapan penyesalan Armor Toreador kepada Cut Intan
© Instagram
Sebelum menikah, Cut Intan Nabila sudah menunjukkan bakatnya sebagai atlet anggar berprestasi.
© Instagram
Setelah lama vakum dari dunia anggar, ia kembali memukau dengan skill luar biasa dalam postingan Instagram terbarunya.
© Instagram
Cut Intan mengikuti NUS Competition 2024, ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh National University of Singapore.
© Instagram
Kompetisi tersebut menjadi wadah baginya untuk membuktikan diri di cabang olahraga anggar.
© Instagram
Begini momen Cut Intan saat sedang bertanding. Ia masih sangat lihai.
© Instagram
Ia tampil anggun dengan senyuman yang menawan, memancarkan energi positif meskipun sempat menghadapi masa kelam.
© Instagram
Dari tulisan yang tertera di punggungnya, terlihat bahwa Intan merupakan salah satu wakil dari Indonesia.
© Instagram
Di usia 23 tahun, ia membuktikan bahwa mimpi besar tetap bisa diraih meski pernah jatuh di titik terendah.