Masih ingatkah kalian dengan bocah NTT yang memanjat tiang bendera bernama Joni Ande Kala? Ia adalah seorang siswa SD biasa asal Desa Silawan, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Joni pernah viral membuat kagum publik Tanah Air karena aksi nekatnya memanjat tiang bendera setinggi 15 meter saat upacara peringatan HUT Ke-73 di Lapangan Mota Ain, pada tanggal 17 Agustus 2018 silam.
BACA JUGA :
Kronologi mahasiswi tabrak ibu-ibu hingga tewas di Pekanbaru, pelaku pulang dugem dan positif narkoba
Aksinya itu mencuri perhatian para pejabat, tak terkecuali Presiden Jokowi. Joni dan kedua orang tuanya pun diundang untuk mengikuti upacara HUT RI ke Istana Negara.
Nah, baru-baru ini dirinya pun kembali menuai perhatian publik. Banyak yang menyebut dirinya punya nasib yang nyesek selepas lulus SMA. Bagaimana kira-kira kabar terbarunya? Langsung aja kamu kepoin, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (5/8), begini 7 potret dan kabar terbaru Joni si pemanjat tiang bendera asal NTT.
BACA JUGA :
Wanita ini mengaku tidak bisa tidur selama 30 tahun, penyebabnya sering bekerja hingga larut malam
Berbagai sumber
Di momen ini, Joni juga mendapat beberapa hadiah dari Presiden Jokowi, mulai dari sepeda, rumah, hingga dijanjikan untuk menjadi seorang TNI Angkatan Darat. Enam tahun berlalu, kini Joni pun telah lulus SMA.
Berbagai sumber
Pemilik nama lengkap Yohanes Ande Kala ini lahir di Desa Silawan pada 10 Oktober 2004. Kini, Joni berumur 19 tahun.
Berbagai sumber
Kini Joni pun telah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua. Bercita-cita menjadi anggota TNI, ia pun rajin berolahraga dan hidup disiplin.
Berbagai sumber
Ia lalu ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI Angkatan Darat.
Berbagai sumber
Namun nyeseknya, pada pemeriksaan awal, Joni gagal diterima menjadi calon Bintara TNI AD karena tingginya masih kurang.
Berbagai sumber
Dikutip situs rekrutmen-tni.mil.id, persyaratan penerimaan Taruna Akademi TNI TA 2024 menyebutkan syarat tinggi badan minimal pria ialah 163 cm. Sedangkan tinggi badan Joni belum memenuhi kriteria tersebut.
Berbagai sumber
Joni pun mengaku sedih, namun ia tetap akan berlatih fisik dan belajar untuk tahun depan.
Berbagai sumber
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama Mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa," kata Joni dikutip brilio.net dari merdeka.com, Senin (5/8).