Brilio.net - Pesta demokrasi akan digelar pada 17 April 2019 semakin dekat. Berbagai persiapan pemilu dilakukan dengan semaksimal mungkin oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai dari pengadaan peralatan pencoblosan, pendistribusian, hingga penyelenggaraan debat capres-cawapres.
Debat capres-cawapres menjadi ajang untuk mengetahui sekaligus mengukur kesiapan kedua pasangan dalam memimpin Indonesia. Agenda debat capres-cawapres ini rencananya akan dimulai pada 17 Januari 2019 dan ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi di Indonesia.
Terkait penyelenggaraan debat, ada beberapa kontroversi yang muncul di kalangan masyarakat. Beberapa keputusan KPU pada rangkaian agenda pemilu menuai pro dan kontra. Mulai dari pemilihan moderator hingga penunjukkan panelis pada debat. KPU memiliki andil penuh dalam penyelenggara pemilu.
Apa saja kontroversi yang sempat terjadi menjelang debat pemilihan presiden 2019 ini? Berikut brilio.net rangkum informasinya dari berbagai sumber, Rabu (9/1).
1. Pemandu debat.
BACA JUGA :
8 Meme lucu kisi-kisi debat capres ini bikin politik jadi asyik
foto: merdeka.com
Sempat terjadi perbedaan usulan tentang pemandu alias moderator debat capres-cawapres 2019. Nama Karni Ilyas dan Rosiana Silalahi sempat diajukan oleh kubu nomor 2 untuk menjadi moderator. Namun Karni Ilyas sendiri sebenarnya menolak menjadi moderator dengan alasan hajatan besar layaknya debat capres sebaiknya dimoderatori oleh yang lebih muda dan cekatan. Pada akhirnya, KPU memutuskan bahwa debat akan dimoderatori oleh Ira Koesno dan Imam Priyono.
2. Paparan visi misi.
BACA JUGA :
Andi Arief ingin laporkan akun Gibran ke polisi soal hoax surat suara
foto: Instagram/@jokowi & Instagram/@prabowo
Jika biasanya paparan visi misi disampaikan langsung oleh capres dan cawapres, namun pada debat kali ini diputuskan visi dan misi disampaikan oleh tim sukses masing-masing kubu. Ini disetujui KPU atas usulan kubu nomor 1.
3. Panelis.
foto: merdeka.com
Ada beberapa panelis yang akan menjadi penanya dalam debat capres kali ini. Kubu nomor urut 1 mengusulkan nama Bivitri Susanti dan Adnan Topan Husodo, sementara pasangan calon nomor urut 2 mengajukan Bambang Widjojanto dan Margarito Kamis. Akhirnya KPU menetapkan beberapa panelis, di antaranya Hikmahanto Juwana, Bagir Manan, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, Agus Rahardjo, dan Margarito Kamis. Nama Adnan Topan Husodo dan Bambang Widjojanto dicoret atas usul masing-masing rival.
4. Bocoran kisi-kisi pertanyaan debat.
foto: Instagram/@kpu_ri
Sempat menjadi kontroversi tentang pembagian kisi-kisi pertanyaan debat kepada pasangan capres dan cawapres. Ada beberapa pihak yang menyayangkan adanya bocoran ini karena dinilai akan mengurangi kesiapan dan sikap orisinil dari masing-masing calon.
5. Uji tes baca Alquran.
foto: merdeka.com
Meski tidak menjadi keputusan KPU untuk memberikan tes baca Alquran, namun Dewan Ikatan DAI sempat mengundang capres dan cawapres untuk mengikuti tes baca Al-Qur'an di Aceh sebelum debat capres. Ini dilakukan untuk mengakhiri polemik religius masing-masing calon. Namun kubu nomor 2 menolak karena dirasa tes ini bukanlah menjadi tolok ukur pemimpin nasional.