Brilio.net - Dahlan Iskan bertandang ke acara Pidato Kebangsaan PRABOWO SUBIANTO: Indonesia Menang Bersama Tim Prabowo-Sandi. Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Iskan diberi kesempatan sebentar untuk berpidato.
Singkat, jelas dan padat, Dahlan membuka pidatonya dengan posisinya lima tahun lalu. Dahlan pada saat itu membuat deklarasi besar-besaran mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Sentul.
"Waktu itu saya berharap banyak, karena Pak Jokowi punya program besar yang disebut Revolusi Mental, juga karena punya program hebat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sehingga saya berharap lima tahun dipegang Pak Jokowi, pendapatan Per Kapita Indonesia bisa mencapai USD 7.000 per tahun," kata Dahlan di Dyandra Convention Hall Surabaya, Jumat (12/4).
Namun menurut Dahlan, perkiraannya ternyata salah besar. Sejak terpilihnya Jokowi menjadi presiden hingga kini, menurut dia pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak ada kemajuan, terutama soal Per Kapita. Alasan itulah yang membuatnya berpaling dari Jokowi untuk memilih Prabowo Subianto pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.
"Lima tahun yang lalu pun pendapatan Per Kapita rakyat Indonesia sudah USD 5.000 per tahun. Jadi wajar kalau saya berharap lima tahun kemudian jadi USD 7.000 dan lima tahun kemudian jadi USD 9.000. Kalau itu terwujud Indonesia akan jadi negara besar dan jaya, tapi itu tidak terlaksana," ujarnya.
"Karena itu, hari ini saya menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo," tambahnya.
Dalam akhir pidatonya, Dahlan juga membandingkan Jokowi dan Prabowo soal isu fitnah yang selalu beredar di masyarakat. Menurutnya, Jokowi masih kalah dengan Prabowo untuk soal fitnahan. Ada pun salah satu fitnahannya adalah Jokowi antek PKI dan Prabowo adalah penculik.
"Seperti juga risiko Pak Jokowi menjadi presiden difitnah selama 4,5 tahun, bahkan seperti juga Pak Prabowo yang difitnah selama 17 tahun," kata Dahlan disambut gelegar tawa pendukung Prabowo-Sandi.
BACA JUGA :
Survei terbaru SMRC, Jokowi 56,8 persen - Prabowo 37 persen