Brilio.net - Spekulasi mengenai masa depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai lengser dari kursi kepresidenan kembali mencuat. Kali ini, namanya disebut-sebut bakal menjadi Dewan Pembina Partai Golkar.
Menanggapi isu tersebut, Jokowi terkesan enggan memberikan jawaban pasti. Presiden justru meminta agar pertanyaan mengenai hal tersebut ditujukan langsung kepada Ketua Umum Golkar.
BACA JUGA :
9 Momen Jokowi hadir bersama Prabowo-Gibran di Munas Golkar, singgung soal sosok tukang kayu
"Tanyakan pada Ketum Golkar, jangan tanya saya," ujar Jokowi usai menutup agenda Musyawarah Nasional (Munas) Golkar Ke-XI di Jakarta, Rabu malam, dikutip dari Antara, Kamis (22/8).
Jokowi menegaskan bahwa isu tersebut belum ada konfirmasi resmi. Ia meminta publik untuk mencari klarifikasi langsung dari pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sebelumnya, Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Golkar 2024 Adies Kadir menyatakan partainya membuka peluang membahas Presiden Jokowi menjadi ketua Dewan Pembina Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI pada 20-21 Agustus 2024. Adies berpendapat jabatan ketua Dewan Pembina Golkar memang ditentukan oleh munas beserta ketua umum partai terpilih.
BACA JUGA :
8 Potret pakaian adat Jokowi HUT RI dari tahun ke tahun, HUT RI ke-79 pakai adat Kustin Kaltim
foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Namun, pernyataan berbeda justru datang dari Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia. Bahlil menegaskan tak berencana untuk menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar.
"Jadi nggak ada sampai urusan Pak Presiden Jokowi mau jadi Ketua Dewan Pembina, itu sampai hari ini nggak ada. Saya sudah diskusi kok, nggak ada," kata Bahlil saat konferensi pers Munas XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, dikutip brilio dari Liputan6, Kamis (22/3).
Bahlil menjelaskan bahwa dalam musyawarah tersebut tidak ada pembahasan mengenai dewan pembina partai. Menurutnya, musyawarah itu hanya membahas tiga agenda, yakni pemilihan ketua umum, pengesahan program kerja, hingga pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Meski demikian, Bahlil tak menutup kemungkinan bahwa Presiden Jokowi bisa saja menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar seperti yang diisukan sebelumnya. Ia beranggapan bahwa di negara demokrasi ini siapa saja berhak untuk berdoa.
"Kalau doanya diijabah oleh Allah, kalau jadi, ah paten barang itu kan," ujar Bahlil.
Terlepas dari isu bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar, pernyataan presiden sebelumnya justru bertolak belakang dengan spekulasi yang beredar. Jokowi pernah menyatakan dirinya akan pulang ke kampung halaman di Solo, Jawa Tengah saat masa jabatan sebagai presiden berakhir pada 20 Oktober 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menanggapi pertanyaan terkait namanya yang diusulkan menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri. Jokowi menegaskan keinginannya untuk pensiun dan kembali ke kehidupan normal sebagai warga biasa.
foto: Instagram/@Jokowi
"Saya mau pensiun, pulang ke Solo," kata Jokowi di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) lalu, dikutip brilio.net dari Liputan6.
Jokowi berpendapat bahwa banyak sosok yang lebih muda untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Ia menyebut putra-putri Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo, sebagai kandidat potensial.
"Banyak yang muda muda. (Ada) Mbak Puan, Mas Prananda. Gitu kan," ucap Presiden Jokowi.