Brilio.net - Banyak kejadian yang terjadi saat pencoblosan suara Pilpres 2019 pada 17 April 2019. Salah satu kejadian yang masih teringat di benak khalayak yakni Sandiaga Uno cegukan. Ia cukup lama cegukan bahkan banyak yang mengaitkan itu dengan kondisi fisik dan mental Sandiaga Uno.
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menceritakan kondisinya saat mengalami cegukan di hari pencoblosan Pilpres 2019. Dilansir brilio.net dari Liputan6, Senin (29/4) saat itu, sebelum melakukan pencoblosan, ia bersama sejumlah relawan melakukan salat Subuh berjamaah dan doa bersama dengan para para tokoh atau pemuka lintas agama.
BACA JUGA :
Bersihkan telinga, Sandiaga Uno ngaku biar dengar aspirasi rakyat
"Pas jam 10.00 WIB, saya sudah lama sekali tidak pernah cegukan. Tapi jam 10.00 WIB, teng tiba-tiba saya cegukan enggak berhenti-berhenti, pertama selama dua jam," kata Sandiaga.
Saat itu, ia merasa ada yang aneh dengan kondisi dirinya yang kala itu sedang mengalami cegukan. Sandiaga Uno pun langsung melakukan konsultasi dengan dokter pribadinya.
"Ini ada yang aneh dan badan saya mulai demam. Akhirnya saya konsultasi dengan dokter, diminta istirahat. Pak Prabowo melihat saya pucat waktu itu saya juga diminta untuk istirahat di Kertanegara, di atas," ujar Sandiaga.
BACA JUGA :
Sandiaga usul penghitungan suara dihentikan, ini kata tim Jokowi
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, cegukan yang ia alami ini baru berhenti selama 13 jam lamanya, yakni pukul 23.00 WIB. Meski cegukan yang ia alami sudah berhenti, tapi kondisi suhu badan Sandi mengalami panas yang sangat tinggi.
"Malam itu Pak Prabowo menjenguk dua kali bersama dengan Bobby the cat dan Alhamdulillah setelah cegukan berhenti sekitar pukul 10.30 malam, saya memutuskan kembali dan diberikan obat dan rekomendasi dokter untuk istirahat," ungkap Sandiaga.
Atas kejadian yang menimpanya itu, banyak orang yang tak bertanggungjawab atau memanfaatkan momen atau kondisi Sandi yang sedang terbaring sakit.
"Katanya saya ada perbedaan pendapat dengan Pak Prabowo. Ini saya klarifikasi di sini. Di depan para dokter, mungkin penjelasan medisnya ada yang bilang kelelahan lambung. Insyaallah aman," ujar Sandiaga.
Sehari setelah dirinya mengalami sakit, Sandiaga pun diminta oleh pasangannya Capres nomer urut 02 Prabowo Subianto untuk hadir kembali ke Kertanegara atau kediaman Prabowo.
"Besoknya itu Pak Prabowo mengirim utusan Pak Muzani Sekjen Gerindra meminta saya untuk hadir di Kertanegara. Saya waktu itu dalam kondisi betul-betul abis bangun tidur kelelahan dan pak Prabowo bilang, 'Pak Sandi i will need you to be here at Kertanegara'. Saya bilang, 'why?'. 'Because there is going crazy rumors.' Ada rumor, ada gosip yang sangat ngawur bahwa kita berselisih pendapat, berbeda pendapat malah ada rumor saya diusir dari Kertanegara. Padahal malam itu saya ada di Kertanegara," terang Sandiaga.
"Oh begitu ya Pak? Baik, tapi saya tidak dalam kondisi baik. Saya panas tinggi, saya sangat grogi karena minum obat. (Prabowo bilang) Enggak apa-apa, 10 menit atau 15 menit saja ada di sebelah saya," sambung Sandiaga.
Lalu, pada saat itulah Prabowo menyampaikan di hadapan publik tentang kondisi Sandiaga yang sebenarnya. Sekaligus untuk mengklarifikasi soal beredarnya info kalau Sandiaga diusir Prabowo karena beda pendapat.
"Waktu itu akhirnya saya memberikan waktu hadir Pak Prabowo menyampaikan kepada seluruh media pada saat itu. Sekarang Alhamdulillah Allah SWT sudah memberikan kesehatan pada saya," tutup Sandiaga.