Brilio.net - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kini kembali menjadi sorotan publik. Sebelumnya ia viral lantaran cuitan-cuitannya yang mengundang kontroversi. Mulai dari cuitan tentang jenderal kardus, mahar politik, dan tuduhan perusakan baliho Partai Demokrat oleh salah satu partai politik.
Baru-baru ini politikus Partai Demokrat tersebut kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Melalui cuitannya di Twitter, ia mengaku mendapat kabar ada tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Dalam cuitannya ia meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengecek kembali kabar yang beredar tersebut.
BACA JUGA :
4 Cuitan Andi Arief bikin gaduh, terbaru kontainer surat suara
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar," tulis Andi dikutip brilio.net, Kamis (3/1).
Sebelumnya dikabarkan bahwa cuitan tersebut telah dihapus. Namun melalui cuitannya pula Andi Arif mengklarifikasi bahwa cuitan tersebut tak sengaja terhapus.
BACA JUGA :
9 Momen Sandiaga olahraga sembari blusukan, gaya curi perhatian
foto: Twitter/@AndiArief__
Lebih lanjut, melalui cuitannya Andi mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang langsung mengecek kabar yang telah beredar tersebut. Ia juga menuliskan bahwa ketika isu yang bersifat merugikan beredar, maka aparat yang bertugas harus bergerak dengan cepat dan aktif agar cepat diatasi.
foto: Twitter/@AndiArief__
Cuitan yang ia lontarkan tersebut bukan tanpa alasan. Ia mengaku ingin aparat cepat bertindak terhadap suatu persoalan. Selain itu ia juga mengatakan bahwa jika aparat terlambat bergerak untuk mengecek semua persoalan akan menimbulkan kabar hoaks. Atas dasar tersebut Andi menyayangkan jika ada yang mempolisikannya atas cuitan tujuh kontainer surat suara.
foto: Twitter/@AndiArief__
"Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini. Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya. Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi," tulis Andi dalam cuitannya.