Brilio.net - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan tidak pernah ada permintaan atau instruksi penyadapan kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu merupakan penghormatan kepada mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Yang jelas bahwa tidak pernah ada permintaan atau intruksi penyadapan kepada beliau karena ini bagian dari penghormatan kepada Presiden yang ada," kata Pramono usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/2).
Dia juga membantah pernyataan SBY soal adanya pihak yang menghalangi keinginannya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua orang yang ingin ketemu dengan Jokowi bakal disampaikan langsung
"Kami juga membaca ada yang menghalang-halangi, sama sekali tidak ada. Semua tamu yang meminta waktu kepada Presiden Jokowi tentunya akan disampaikan oleh Sesneg atau Seskab kepada Presiden, karena mekanismenya seperti itu," terangnya.
"Apalagi Pak SBY ini kan pernah menjadi Presiden keenam, tentunya kalau memang beliau menginginkan untuk bertemu dengan Presiden dan ada permintaan. Nanti akan kami komunikasi kepada Presiden Jokowi," tambahnya.
Sebelumnya, SBY meminta pihak berwenang segera mengusut tuntas isu penyadapan yang dilakukan terhadap dirinya, seperti diungkapkan tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia juga menyatakan ingin bertemu dan berbicara blak-blakan dengan Presiden Jokowi soal isu keterkaitannya dengan aksi damai umat Islam 4 November 2016, serta rencana pengeboman hingga makar.