Brilio.net - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi bersikukuh bahwa merekalah yang memenangkan Pilpres 2019. Hal ini beradasarkan data hitung internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Padahal, data suara yang saat ini ditampilan dalam real count KPU menunjukkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenangnya.
Kubu Prabowo-Sandi juga menilai pelaksanaan Pilpres 2019 ini penuh dengan kecurangan. Sehingga, mereka akan terus melawan kecurangan ini. Bahkan, Prabowo sampai mengumpulkan sejumlah ahli hukum untuk membuat surat wasiat.
BACA JUGA :
KPU siap adu data suara Pilpres 2019 dengan BPN Prabowo-Sandi
Menurut Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Rabu (15/4), surat wasiat itu menunjukkan komitmen Prabowo tetap bersama rakyat. "Yang jelas itu menunjukkan komitmen Pak Prabowo. Beliau akan berdiri bersama rakyat," ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan dikutip Kamis (16/5).
Menurut dia, saat ini rakyat yang mendukung 02 sangat khawatir Prabowo bakal bernasib sama seperti Pilpres 2014. Karena itu, dengan adanya surat tersebut Prabowo ingin meyakinkan para pendukungnya bahwa dirinya belum menyerah.
"Prabowo ingin menyampaikan pesan bahwasanya saya akan terus memperjuangkan keadilan, akan terus memperjuangkan kedaulatan," kata Dahnil. "Termasuk beliau ingin apapun terjadi saya bersama rakyat termasuk melalui wasiat itu kalau terjadi apa-apa terhadap saya, saya ingin catatan bahwasanya saya tetap bersama rakyat."
BACA JUGA :
Data BPN klaim Prabowo-Sandi menang 54,24% vs Jokowi-Ma'ruf 44,14%
Namun, mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah tersebut tak menjelaskan rinci maksud dan isi surat wasiat Prabowo tersebut. Namun, menurutnya, surat wasiat kerap ditulis karena keadaan yang sangat genting. "Memang sedang genting. Hukum kita diinterprestasi, ada ketidakadilan, macem-macem memang genting," tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo mengaku akan menyiapkan surat wasiat yang disaksikan oleh pihak keluarga dan ahli hukum. Prabowo mengatakan, tujuan surat wasiat ini agar keikhlasan perjuangan yang ia lakukan ini dapat diwariskan oleh para pendukungnya demi terciptanya keadilan dan tegaknya sistem demokrasi di Indonesia. "Saya akan kumpulkan ahli hukum. Saya akan membuat surat wasiat saya," ungkap Prabowo.
Sementara itu, cawapres Prabowo, Sandiaga Uno menyebut, surat wasiat tersebut sebagai salah satu bagian perjuangan Prabowo. "Surat wasiat ini akan menjadi penambah perjuangan Pak Prabowo Subianto untuk NKRI, tak akan pernah surut hingga embusan napas terakhir," ungkapnya dikutip Merdeka.com.
Sandi sendiri menegaskan siap berjuang hingga titik darah terakhir demi kemenangan Pilpres 2019. "Saya nyatakan hari ini di Surabaya, saya akan terus dampingi dan dukung Pak Prabowo sampai darah penghabisan, bersama hadirin semua," tegas Sandi.
"Bersama seluruh rakyat Indonesia, saya akan berjuang sampai titik darah terakhir. Siap berjuang?" sambungnya disambut teriakan kompak pendukungnya.
Sandi memastikan Capres Prabowo Subianto akan terus berjuang bersama rakyat untuk merebut kemenangan yang diklaimnya telah dicuri. Sandi tidak akan mendiamkan kecurangan. "Saya dan Pak Prabowo menyatakan tidak (diam)! Kita tidak boleh diam, kita tidak boleh mendiamkan keadaan ini," tegasnya.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini menambahkan, Prabowo secara tegas menyatakan bahwa kedaulatan rakyat harus ditegakkan dan siap mati-matian berjuang bersama rakyat. "Kita deklarasikan tekad berjuang bersama rakyat. Pak Prabowo menyatakan 'Saya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat selama napas masih diberikan'. Pak Prabowo akan terus berjuang sampai kemenangan ini diakui," bebernya.