Brilio.net - Kemeriahan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih sangat terasa. Terlebih lagi di TPS-19, Kelurahan Karet, Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan. Pasalnya, di TPS tersebut ketujuh tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos.
Ketujuh narapidana tersebut, mantan anggota Komisi V DPR dari Fraksi PAN Andi Taufan Tiro, tersangka kasus suap proyek jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), M. Adami Okta dan Fahmi Dharmawansyah, tersangka kasus suap proyek di Bakamla.
BACA JUGA :
Deretan artis Indonesia yang berlaga di Pilkada 2017, jagoanmu siapa?
Kemudian, Basuki Hariman, tersangka kasus suap uji materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK, Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng, tersangka kasus korupsi pembangunan Hambalang, M. Sanusi, tersangka suap proyek reklamasi Teluk Jakarta, serta Rama Panicker RM kasus korupsi penyuapan pajak.
Kegiatan pencoblosan itu dilakukan pukul 10.43 WIB yang diawali oleh Rama Panicker RM, Kemudian setelah dirinya, kegiatan pencoblosan dilanjutkan Fahmi Dharmawansyah. Disusul oleh Adami M. Adami Okta, Basuki Hariman, M. Sanusi, disusul Andi Taufan Tiro dan terakhir Choel Mallarangeng.
Usai mencoblos, para tahanan KPK ini menunjukkan tinta yang ada pada jari kelingkingnya. Setelah itu, mereka menaikkan tiga jarinya dan memperlihatkannya ke arah kamera awak media. "Semoga Jakarta lebih damai," kata Sanusi.
BACA JUGA :
7 Humor 'quick count' bikin suasana Pilkada jadi ceria
Nantinya, kotak suara dari ketujuh tahanan KPK itu akan dibawa ke TPS Karet, Setiabudi untuk dilakukan perhitungan suara.