Brilio.net - Proses Pemilu 2019 berlangsung lancar, namun juga menelan korban jiwa. Kurang lebih 287 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) gugur dalam bertugas. Mayoritas petugas KPPS meninggal karena kelelahan.
Fenomena ini mendapat perhatian dari cawapres nomor urut 02. Dilansir brilio.net dari Merdeka.com, Senin (29/4) Sandiaga Uno sepakat proses penghitungan suara Pemilu 2019 dihentikan sementara. Ia mempertimbangkan bertambahnya jumlah korban jiwa dari petugas yang mengawal Pemilu 2019.
BACA JUGA :
Sandiaga: Sekarang ditelepon, langsung saya temui Pak Kiai Ma'ruf
"Ini mungkin sudah jadi bencana ya, dan saya sepakat (dihentikan sementara)," ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno juga menceritakan pengalamannya saat meninjau proses penghitungan suara di GOR Wonokromo, Surabaya. Saat itu, proses penghitungan sempat dihentikan lantaran ada petugas yang kelelahan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
"Ini mesti dicari (solusinya). Karena apabila diteruskan seperti ini, korban terus berjatuhan, ini seperti killing fields," ujar Sandiaga.
BACA JUGA :
Sandiaga Uno ingin pemilu selanjutnya sudah bisa sistem e-voting
Pernyataan Sandiaga ini langsung viral dan mendapat tanggapan dari tim Jokowi. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily tidak sependapat dengan usul Sandiaga. Ace menilai penghitungan suara harus terus dilakukan untuk menghormati petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur saat melakukan tugasnya menghitung suara pemilu.
"Justru tidak tepat usulan pemberhentian sementara tersebut. Proses perhitungan seharusnya jalan terus sesuai dengan tahapan yang telah disepakati," kata Ace.
Ace mengatakan petugas KPPS sudah berkorban untuk kelancaran jalannya proses Pemilu. Oleh karenanya, perjuangan para petugas harus dihargai dengan terus menjalankan proses penghitungan suara.
"Kita harus menghormati para KPPS yang telah berkorban untuk berjalannya proses demokrasi di negara kita dengan menghargai jasa-jasa mereka dengan memastikan tahapan-tahapan Pemilu berjalan sesuai dengan sukses dan damai," ungkap Ace.
Ace menambahkan mendelegitimasi hasil pemilu juga tidak tepat. Terlebih jika menuduh kecurangan tanpa ada bukti.
"Bukan dengan narasi-narasi yang mendelegitimasi hasil pemilu dan tidak menuduh kecurangan yang dilakukan mereka tanpa bukti," kata Ace.