Brilio.net - Partai-partai di Tanah Air dibagi menjadi dua koalisi dalam Pilpres 2019 ini. Di kubu paslon nomor 01 dibentuk Koalisi Indonesia Kerja dengan anggota partai PDIP, Golkar, PPP, PKB, PKPI, Hanura dan Nasdem. Sementara itu di kubu paslon nomor 02 ada Koalisi Adil Makmur yang terdiri dari partai Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKS.
Usai Pilpres 2019, PAN memberikan penyataannya mengenai dukungan terhadap paslon yang didukung. Dilansir Brilio.net dari Merdeka.com, Senin (29/4) Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan komitmen partainya dalam koalisi Indonesia Adil Makmur hanya sampai pencalonan presiden. Menurut Bara, PAN bebas menentukan arah setelah Pemilu selesai.
BACA JUGA :
Relawan Jokowi janjikan Rp 100 M bagi pengungkap kecurangan pilpres
"Pada dasarnya memang komitmen kami di tim kampanye Prabowo-Sandi, atau di pencalonan Prabowo-Sandi ini memang hanya sampai pencalonan presiden," ujar Bara
Sebelumnya Bara mengatakan PAN akan mengevaluasi dukungannya terhadap Prabowo-Sandi. Menurut Bara, saat ini pemilihan presiden sudah selesai terlihat dari hasil hitung cepat yang mengunggulkan paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Setelah itu kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN, tentu saja sesuai dengan kepentingan partai," kata Bara.
BACA JUGA :
Miris, beredar 1.645 hoax terkait capres dan Pemilu 2019
Usai Pilpres, mungkin saja PAN akan beralih ke barisan pendukung pemerintahan Jokowi. Bara mengisahkan bahwa dalam sejarahnya sejak Pemilu 1999 hingga 2014 PAN selalu memposisikan diri sebagai pendukung pemerintah. Terbukti pada Pemilu 2014, PAN yang mengusung Ketua Umumnya saat itu, Hatta Rajasa sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto, beralih koalisi mendukung pemerintahan terpilih Jokowi-JK.
"Jadi sebetulnya histori kita, pattern kita adalah memang berada di dalam pemerintahan. Jadi itu sesuai yang memang bukan sesuatu yang aneh kalau PAN akan lakukan itu," tegas Bara.
Sebelumnya telah terjadi isu gonjang-ganjing di internal Koalisi Adil Makmur. Namun isu tersebut ditepis Sandiaga Uno.
"Saya sampaikan bahwa koalisi kita solid adil, makmur. Karena perjuangan kita ini bukan perjuangan mencari jabatan, jabatan kekuasaan itu milik yang di atas kok. Kita ini ingin hadirkan Indonesia adil makmur," kata Sandiaga.