Brilio.net - Sebanyak 100 Mahasiswa dari 55 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia telah diterima (onboard) dalam kegiatan Pigijo Vanguard Desa Wisata. Kegiatan ini merupakan program Magang Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI) yang bekerjasama dengan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Pigijo).
Magang Bersertifikat Kampus Merdeka merupakan program Kemdikbudristek RI yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Mahasiswa akan mendapat pengalaman di industri atau dunia profesi nyata selama 1-2 semester. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapat soft skill maupun hard skill yang akan membuatnya lebih siap dan mantap untuk memasuki dunia kerja dan karier.
BACA JUGA :
5 Fakta pelukis penderita autis yang berbagi pengalaman lewat galeri
Ke-100 mahasiswa tersebut lolos setelah melewati rangkaian seleksi ketat yang dilakukan Pigijo, yang menerima 1.415 mahasiswa pendaftar secara keseluruhan. Sementara itu secara nasional, Kemdikbudristek RI menyebutkan, tercatat sebanyak 13.272 mahasiswa dari 555 Perguruan Tinggi, dinyatakan siap dan diterima dalam program ini.
Kami di industri sudah menunggu lama program seperti ini. Sehingga pada saat program Magang Kampus Merdeka diluncurkan, kami bertekad untuk ikut ambil bagian dalam sejarah keberhasilan kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, ujar Direktur Utama Pigijo Adi Putera Widjaja.
BACA JUGA :
Dua perusahaan gadget ini berkolaborasi dukung pendidikan anak
Selanjutnya, ke-100 mahasiswa ini akan menjalani serangkaian pelatihan dalam mewujudkan misi membangun Desa Wisata Kreatif Digital. Mulai dari pelatihan unit-unit bisnis di Pigijo, hingga pelatihan menyangkut dunia pariwisata hingga Desa Wisata. Untuk itu, Pigijo menggandeng sejumlah pakar serta praktisi yang berpengalaman di dunia pariwisata, khususnya Desa Wisata. Hal ini sejalan dengan salah satu cita-cita Pigijo untuk menjadi Marketplace Desa Wisata Terbesar di Indonesia.
Beberapa kompetensi yang akan dikembangkan antara lain, Entrepeneurship, Konten Kreatif, Media Sosial, Pengembangan Produk, Digital Marketing, Merumuskan Permasalahan Wisata yang Kompleks, termasuk bagaimana Konsep dasar membangun Desa Wisata (Homestay, Daya Tarik, Budayadan Kesenian, Kuliner, Souvenir, Destinasi, Tour Guide). Lalu ada juga Kemampuan mengimplementasikan talenta sesuai kebutuhan industri.
Demi mendukung suksesnya program ini dan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dunia Pendidikan terhadap dunia pariwisata yang sedang lesu saat ini, Pigijo berencana memberikan kesempatan kepada para pihak yang terlibat, baik mahasiswa, dosen pembimbing maupun institusi pendidikan (kampus) untuk memiliki saham Pigijo melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Program kepemilikan saham ini direncanakan akan dimintakan persetujuan pelaksanaannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober 2021. Rencana pelaksanaan RUPSLB ini juga telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada 24 Agustus 2021.
Apabila disetujui dalam RUPSLB, program ini diharapkan selain dapat kembali menggairahkan sektor pariwisata yang sempat mati suri selama lebih dari 1 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, program ini juga diharapkan dapat memberikan pengenalan serta menumbuhkan minat dan pengetahuan (literasi) serta akses (inklusi) para mahasiswa dan dosen pembimbing terhadap dunia keuangan, khususnya kegiatan investasi di pasar modal.
Creative Director Pigijo, Faisal Rahim mengatakan, bahwa Pigijo sudah tidak sabar untuk segera berkolaborasi dengan para mahasiswa. Kami sangat menunggu momen-momen sharing dengan para mahasiswa. Kami yakin bahwa teman-teman mahasiswa memiliki sejumlah modal yang besar dalam membangun Desa Wisata, termasuk melalui Konten Kreatif dan Digital Marketing, tutup Faisal.