Brilio.net - Kista dianggap sebagai penyakit menakutkan bagi perempuan, mengingat begitu berbahaya. Kista adalah suatu benjolan yang berisi cairan dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk ovarium, payudara, kulit, atau tulang belakang. Kista ovarium adalah jenis kista yang paling umum ditemui pada wanita.
Kista ovarium pada umumnya dan biasanya terbentuk selama ovulasi. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. Indung telur adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Kista ovarium ini terletak di perut bagian bawah di kedua sisi rahim.
BACA JUGA :
11 Penyebab leukemia, gejala, dan jenisnya yang perlu waspadai
Umumnya kista ovarium tidak menimbulkan gejala, tetapi dalam beberapa kasus, kista ovarium dapat memerlukan tindakan medis. Meski begitu, ada beberapa gejala yang sering muncul ketika seseorang mengalami kista. Sehingga kamu perlu mengetahui apa gejalanya dan apa pula penyebabnya. Agar kamu tidak terkena kista, kamu juga perlu mencegahnya.
Berikut 11 penyebab kista pada wanita, kenali gejala dan cara pencegahannya yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (13/2)
BACA JUGA :
11 Potret perjuangan Kiki Fatmala sembuh kanker, 8 kali kemoterapi
Jenis kista pada wanita.
foto: freepik.com
1. Kista fungsional
Kista fungsional terbentuk ketika folikel ovarium tidak melepaskan telur dan terus tumbuh. Kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
2. Kista dermoid
Kista dermoid terbentuk dari sel-sel yang dapat berubah menjadi berbagai jenis jaringan, seperti rambut, gigi, atau kulit. Kista ini biasanya bersifat jinak, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi.
3. Kista endometriosis
Kista endometriosis terbentuk ketika jaringan endometrium, yaitu jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tumbuh di luar rahim. Kista endometriosis sering kali menyebabkan nyeri panggul dan dapat mempengaruhi kesuburan.
4. Kista korpus luteum
Kista korpus luteum terbentuk ketika folikel yang melepaskan telur terus tumbuh dan menghasilkan hormon progesteron. Kista ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
5. Kista serosa
Kista serosa terbentuk dari sel-sel pada permukaan ovarium. Kista ini biasanya bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala.
Penyebab kista pada wanita.
foto: freepik.com
1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Adanya ketidakseimbangan hormon pada PCOS dapat menyebabkan ovarium menghasilkan folikel yang tidak matang, yang kemudian dapat membentuk kista.
2. Endometriosis: Kondisi di mana jaringan endometrium, yaitu jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tumbuh di luar rahim. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan kista endometriosis.
3. Tumor jinak: Beberapa jenis tumor jinak pada ovarium, seperti fibroma atau teratoma, dapat menyebabkan kista.
4. Infeksi: Infeksi pada organ reproduksi, seperti salpingitis atau PID, dapat menyebabkan kista yang disebut kista tubo ovarium.
5. Cedera atau trauma pada organ reproduksi: Cedera atau trauma pada ovarium atau organ reproduksi lainnya dapat menyebabkan kista.
6. Peradangan: Peradangan pada organ reproduksi atau organ disekitarnya dapat menyebabkan pembentukan kista.
7. Menstruasi: Kista fungsional, yaitu kista yang terbentuk selama siklus menstruasi, dapat terbentuk ketika folikel ovarium tidak melepaskan telur dan terus tumbuh.
8. Obat-obatan: Beberapa jenis obat yang mengandung hormon, seperti terapi penggantian hormon atau obat untuk meningkatkan kesuburan, dapat menyebabkan pembentukan kista.
9. Polip: Polip di dalam rahim dapat mengganggu sistem hormonal dan menyebabkan pembentukan kista.
10. Kelainan bawaan: Beberapa wanita lahir dengan kelainan bawaan pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan pembentukan kista.
11. Faktor keturunan: Kista ovarium dapat diturunkan dalam keluarga.