Brilio.net - Mempelajari kemampuan untuk meggeneralisasikan suatu hal dapat berguna bagi seseorang untuk kehidupan sehari-harinya. Karena dengan mempelajari hal tersebut seseorang dapat menjadi pribadi yang komunikatif dan menjadi pembuat keputusan reflektif, serta dapat menjadi seseorang yang terinformasi.
Generalisasi merupakan bagian dari bentuk penalaran induktif. Generalisasi kuga dapat dikatakan sebagai pokok dalam matematika serta bahasa Indonesia.
Supaya dapat memahami tentang generalisasi, berikut adalah penjelasan tentang generalisasi beserta jenis dan contoh kalimatnya yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (13/12)
foto: pexels.com
Pengertian kalimat generalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), generalisasi merupakan gagasan atau simpulan umum yang membentuk atas suatu kejadian, hal dan lain sebagainya; tentang membentuk gagasan yang lebih sederhana; tentang membentuk gagasan yang lebih umum; hingga penyamarataan.
Dalam konteks makna kata, generalisasi dapat diartikan sebagai gejala terhadap sebuah kata yang awalnya hanya mempunyai satu makna kemudian mempunyai beberapa makna lain yang dikarenakan oleh bermacam faktor antara lain pengembangan istilah, proses gramatikal dan lainnya.
Sedangkan beberapa ahli menjabarkan gagasannya tentang pengertian generalisasi. Berikut adalah penjelasan generalisasi menurut para ahli.
a. Surajiyo
Generalisasi adalah penyimpulan yang menarik kesimpulan umum dari premis-premis yang berbentuk proposisi empiris.
b. Keraf
Generalisasi adalah proses penalaran yang dimulai dari beberapa fenomena individu dan pada dasarnya berasal dari kesimpulan umum yang mencakup semua fenomena.
c. Mundiri
Generalisasi adalah apa yang sering disebut sebagai proses berpikir yang mendahului penyelidikan sejumlah besar fenomena tertentu untuk sampai pada kesimpulan umum tentang segala sesuatu yang terlibat.
Jenis-jenis kalimat generalisasi
Generalisasi dalam bahasa Indonesia mempunyai dua jenis. Dua jenis generalisasi tersebut mempunyai perbedaan yang terletak pada bentuk serta penggunaannya. Berikut ini adalah jenis generalisasi.
1. Generalisasi Sempurna
Jenis-jenis generalisasi yang pertama adalah generalisasi sempurna yang dalam proses pengambilan kesimpulan di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
2. Generalisasi Tidak Sempurna
Jenis-jenis generalisasi berikutnya adalah generalisasi tidak sempurna yang merupakan pengambilan kesimpulan di mana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena saja yang diselidiki, namun hal ini diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
foto: pexels.com
Contoh kalimat generalisasi beserta pemaknaannya
1. Seorang pemimpin proyek besar, harus bisa memangkas anggaran dasar supaya biaya produksi bisa diminimalisir.
(Makna kata memangkas awalnya berarti memotong menggunakan gunting atau alat tajam, sedangkan disini mengalami perluasan makna berarti mengurangi anggaran)
2. Masyarakat Indonesia masih banyak yang mempercayai orang pintar dibandingkan dengan kaum intelektual.
(Kata orang pintar disini awalnya bermakna tidak bodoh atau cerdas, namun memiliki perluasan makna yang berarti memiliki pengetahuan mengenai hal-hal spiritual)
3. Kapal itu berlayar di lautan luas.
(Kata berlayar dulunya hanya digunakan untuk perjalanan menggunakan perahu layar, tetapi sekarang kata berlayar juga digunakan untuk kapal)
4. Pemain bola bernomor punggung 9 itu sudah sering mencetak gol.
(Kata mencetak dulunya hanya digunakan dalam hal penerbitan buku, majalah, dll. Namun sekarang, tetapi sekarang kata mencetak juga digunakan untuk mencetak kapal, mencetak uang, dll)
5. Andri seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
(Kata jurusan dulunya hanya digunakan dalam bidang transportasi tetapi sekarang penggunaannya lebih luas; contohnya dalam kalimat tersebut kata jurusan digunakan dalam bidang pendidikan)
6. Ibu Hanna adalah orang yang telah merawat Irina sejak kecil.
(Kata Ibu awalnya memiliki makna orang tua wanita. Setelah mengalami generalisasi, kata ini meluas maknanya ke sebutan bagi wanita yang lebih tua/dihormati)
7.Tuan Broto memiliki papan yang luas.
(Makna dalam kata papan bukanlah makna yang sebenarnya, melainkan hasil dari generalisasi. Makna dalam kata papan di kalimat tersebut adalah rumah)
8. Karena saudara terlambat datang, maka akan kami beri hukuman.
(Kata saudara dalam kalimat tersebut awalnya bermakna kerabat ataupun keluarga. Makna kata ini kemudian digeneralisasi dan menjadi suatu kata sapa yang sudah umum digunakan pada dialog sehari-hari)
9. Irina adalah putri dari tuan Broto.
(Kata putri dahulu digunakan untuk menyebut anak perempuan seorang raja. Pada kalimat tersebut, tuan Broto bukanlah seorang raja ataupun sultan, ini membuktikan makna kata ini juga menjadi sebutan bagi anak perempuan siapapun)
10. Perilaku dan paras rupawan membuat benih perasaan cinta muncul di hati Joko untuk Irina.
(Kata benih dalam kalimat ini awalnya dimaknai untuk biji ataupun buah yang dipersiapkan untuk ditanam. Pada perkembangannya, makna kata ini pun mengalami perluasan dan salah satunya tercermin dalam kalimat di atas yang menjadi makna sebab ataupun asal muasal sesuatu)
11. Pak Andi mempunyai papan yang sangat luas.
(Nah, kata papan pada kalimat di atas memiliki makna bukanlah makna sebenarnya. Melainkan, makna dari hasil generalisasi, di mana kata papan pada kalimat di atas adalah rumah)
12. Melani adalah putri dari Pak Salim.
(Pada awalnya kata putri ini digunakan sebagai sebutan anak perempuan dari seorang raja atau sultan. Namun, makna kata ini kian meluas dan menjadi sebutan untuk anak perempuan tidak peduli dia anak siapa, entah itu anak raja maupun anak orang biasa sekalipun)
13. Perhatian Adelia kepada Andi membuat benih cinta pun muncul.
(Benih di atas tidak bermakna biji atau bibit yang akan ditanam. Setelah digeneralisasi, makna kata tersebut kian meluas. Salah maknanya tercermin pada kalimat di atas, yaitu bermakna sebab atau asal mula dari sesuatu)
14. Saudara dakan saya hukum karena datang terlambat.
(Kata saudara di atas bukanlah makna sebutan bagi kerabat atau keluarga. Namun, makna kata tersebut telah digeneralisasi, sehingga maknanya pun meluas dan menjadi kata sapaan yang lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari)
15. Saudara-saudara, marilah kita tanamkan rasa cinta tanah air di dalam diri kita.
(Kata saudara awalnya hanya digunakan untuk menyebut saudara kandung. Namun sekarang seperti dalam contoh kalimat di atas kata saudara mengalami perluasan makna atau generalisasi. Dalam kalimat tersebut kata saudara memiliki makna orang-orang sebangsa dan setanah air. Selain itu kata saudara tentunya juga memiliki makna yang bervariasi seperti saudara seagama, panggilan untuk orang muda dengan bahasa yang halus, dll)
Magang: Agung Pradana Putra