Bentuk-bentuk identifikasi.
Identifikasi mempunyai bentuknya sendiri, hal itu dapat dilihat dari segi fungsi dan penerapannya. Berikut adalah bentuk-bentuk dari indentifikasi.
1. Class Identification.
Identifikasi kelas (Class Identification) adalah bentuk identifikasi yang terjadi pada kelas sosial tertentu. Sebagai contoh; seorang murid atau mahasiswa meniru tingkah laku guru atau dosen yang dikaguminya.
BACA JUGA :
25 Contoh kalimat sanggahan dalam bahasa Indonesia dan ciri-cirinya
2. Defensive Identification.
Identifikasi defensif (Defensive Identification) merupakan bentuk identifikasi yang terjadi karena adanya rasa takut di dalam diri seseorang terhadap suatu hal. Sebagai contoh; anak penakut mengidentifikasi dirinya menjadi seorang petarung untuk menghadapi rasa takut terhadap orang lain.
3. Development Identification.
Identifikasi perkembangan (Development Identification) merupakan bentuk identifikasi positif di mana seseorang yang dulunya tergantung pada pihak lain menjadi lebih mandiri. Sebagai contoh; seorang anak yang dulunya tergantung pada orang tua mengalami perkembangan diri dan hidup lebih mandiri.
4. Ethnic Identification.
Identifikasi etnik (Ethnic Identification) merupakan bentuk identifikasi yang terjadi pada kelompok etnis tertentu. Sebagai contoh; masyarakat keturunan Tionghoa di Surabaya saling berkomunikasi dengan bahasa Jawa sehingga dapat berbaur dengan etnis Jawa asli.
BACA JUGA :
25 Contoh kalimat menggunakan majas personifikasi serta arti dan ciri
Proses identifikasi.
Di dalam ranah ilmu sosial, proses identifikasi ditandai dengan meniru seseorang yang dikagumi. Identifikasi bisa terjadi akibat adanya motivasi dan sugesti dalam diri seseorang. Sebelum berada di ranah identifikasi, seseorang akan mengalami imitasi terlebih dahulu.
Imitasi dan identifikasi memang terlihat sama, tetapi pada kenyataannya keduanya berbeda. Imitasi hanya sekadar meniru wujud fisik dan tindakan, sementara seseorang yang mengalami identifikasi menempatkan dirinya seperti orang yang dikagumi.
Selain itu, proses imitasi bersifat sementara, sedangkan identifikasi terjadi dalam waktu yang relatif lama. Dalam beberapa kasus, bahkan identifikasi dapat menimpa seseorang secara permanen.
foto: pexels.com
Contoh kalimat identifikasi.
1. Seorang anak meniru kebiasaan gurunya yang gemar membaca buku setiap hari.
2. Seorang anak laki-laki yang dekat dengan ayahnya punya kecenderungan untuk bisa menjadi seperti ayahnya.
3. Seorang anak sangat mengidolakan Sid Vicious, ia kemudian bernyanyi dan berpenampilan seperti Sid Vicious.
4. Setelah mendengar cara berbisnis dari seorang motivator, seseorang terinspirasi dan mulai menjalankan cara-cara yang diajarkan oleh motivator tersebut.
5. Maya sangat senang dengan cara gurunya berbicara di depan kelas, Maya mencoba untuk berbicara seperti gurunya ketika di depan kelas.
6. Seorang anak laki-laki mengagumi Ramones, sehingga bercita-cita ingin menjadi Punk Rocker seperti mereka suatu hari nanti.
7. Maya sering sekali menonton konser musik underground, Maya sangat mengidolakan vokalis band Sunami HC, oleh karena itu dia meniru gaya berpakaian vokalis band tersebut.
8. Seorang anak laki-laki sangat mengagumi Cristiano Ronaldo sehingga anak laki-laki tersebut memiliki cita-cita menjadi pemain sepak bola yang sukses seperti idolanya.
9. Seorang yang mengagumi artis terkenal mengidentifikasi dirinya menjadi seperti idolanya dengan meniru gaya rambut, model pakaian, dan bahkan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.
10. Seorang anak yang gemar menulis sangat mengidolakan Jimmy Hendrix sehingga anak tersebut meniru gaya bahasa dan aliran cerita yang digunakan oleh idolanya.
11. Masyarakat Indonesia menyukai gaya blusukan yang diusung oleh Jokowi sehingga banyak politikus yang meniru cara tersebut dengan tujuan agar disukai oleh masyarakat.
12. Penggemar musik rock yang sangat mengidolakan rocker idolanya, maka ia akan berperilaku layaknya seperti idol mereka.
13. Seorang murid mengidolakan gurunya sehingga karakter, sikap, dan prinsip yang ditunjukkan gurunya seolah-olah telah menjadi bagian hidup murid tersebut.
14. Seorang pengagum calon presiden yang populer meniru dan mengidentifikasi cara berpakaian, cara berbicara, dan ideologi yang dimiliki idolanya itu.
15. Seorang mahasiswa berusaha menjadi seperti dosen yang dianggapnya baik dan pintar dan berkeinginan menjadi dosen seperti idolanya