Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas kaitannya dengan penerapan ilmu fisika. Salah satu dalam ilmu fisika yang wajib kamu pelajari adalah hukum Ohm.
Penerapan hukum Ohm berkisar pada peralatan rumah tangga, contohnya kipas angin rumah tangga konvensional dapat dikontrol kecepatan kipasnya, pemanas listrik yang memiliki kumparan logam yang mempunyai resistansi tinggi sehingga memungkinkan sejumlah arus mengalir melaluinya guna menyediakan panas yang dibutuhkan, dan masih banyak lainnya.
BACA JUGA :
11 Contoh soal momen inersia serta kunci jawaban, mudah dipelajari
Hukum Ohm menyatakan bahwa "Pada suhu konstan, arus (I) yang mengalir melalui resistor berbanding lurus dengan tegangan atau beda potensial (V) yang diterapkan melintasi resistor".
Pengertian hukum Ohm.
Hukum Ohm merupakan suatu formula atau rumus yang menyatakan hubungan antara tegangan, arus listrik serta hambatan dalam sebuah rangkaian listrik. Bunyi hukum Ohm yakni: Kuat arus listrik di dalam rangkaian berbanding lurus dengan tegangan yang ada pada ujung-ujung rangkaian serta berbanding terbalik dengan hambatan.
Hukum Ohm ditemukan oleh seorang fisikawan asal Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1787-1854). Georg mempublikasi karyanya di tahun 1827 dengan judul "The Galvanic Circuit Investigated Mathematically".
BACA JUGA :
17 Contoh soal energi kinetik beserta pembahasannya, mudah dipahami
Rumus hukum Ohm.
Terdapat tiga relasi variabel yang terkandung di dalam hukum Ohm, di antaranya seperti: Tegangan, Kuat Arus serta Hambatan.
Masing-masing variabel tersebut mempunyai simbol yang berbeda, yaitu:
V = Tegangan listrik yang diukur dengan satuan Volt (V).
R = Hambatan rangkaian dengan satuan Ohm ().
I = Kuat arus dengan satuan Ampere (A).
Rumus untuk menghitung besar voltase listrik:
V = I x R
Rumus menghitung kuat arus listrik:
I = V/R
Rumus menghitung hambatan:
R = V/I
Magang: Feni Listiyani