Brilio.net - Di sekolah, materi kata pasif dan aktif dalam bahasa Indonesia diajarkan melalui penjelasan konsep dan contoh penggunaannya dalam kalimat. Guru akan menjelaskan perbedaan antara kata pasif dan aktif serta memberikan contoh kalimat untuk memperjelas konsepnya. Selain itu, siswa juga akan diberikan latihan untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya.
Pembelajaran ini bertujuan untuk memahamkan siswa tentang cara menggunakan kata pasif dan aktif dengan benar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Dengan memahami kedua konsep ini, siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan lebih tepat dan efektif. Dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah, materi kata pasif dan aktif diajarkan dengan mendemonstrasikan perbedaan dalam struktur kalimat serta penggunaan kata kerja.
BACA JUGA :
10 Contoh kata sambutan ketua panitia turnamen futsal lengkap dengan tips dan trik agar menarik
Para siswa diajarkan untuk mengidentifikasi sebab dan akibat perubahan dari kata aktif ke pasif, serta menemukan perbedaan dalam pola kalimat yang digunakan. Contoh penggunaan kata aktif misalnya "Ani memasak nasi" yang artinya Ani adalah pelaku tindakan, sementara "nasi dimasak oleh Ani" adalah contoh kalimat pasif yang menekankan objek yang menerima tindakan.
Materi ini biasanya diajarkan dengan latihan penerjemahan kalimat dari aktif ke pasif dan sebaliknya, serta pembahasan kasus-kasus khusus dalam konteks penggunaan kata pasif dan aktif dalam kehidupan sehari-hari. Nah, untuk lebih jauh memahami apa itu kata pasif dan kata aktif, mari kita simak dulu artikel berikut ini sampai habis.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber padaSenin(11/12), berikut 20 contoh kata pasif dan aktif, pahami pengertian dan penggunaannya dalam kalimat.
BACA JUGA :
30 Contoh kata imbuhan sufiks, pahami pengertian dan penggunaannya dalam kalimat
Pengertian kata pasif.
foto: freepik.com
Kata pasif merujuk pada bentuk kalimat atau konstruksi kalimat di mana subjek dari kalimat tidaklah melakukan tindakan, melainkan menerima tindakan dari kata kerja. Dalam bahasa Indonesia, kata pasif diindikasikan oleh adanya awalan "di-" sebelum kata kerja. Contohnya, "mobil itu dicuci" menunjukkan bahwa mobil tersebut menjadi subjek yang menerima tindakan mencuci.
Dalam konteks tata bahasa, kata pasif digunakan untuk menekankan objek dari kalimat, bukan subjeknya. Hal ini sering digunakan ketika pembicara ingin fokus pada objek yang menerima tindakan, daripada orang atau benda yang melakukan tindakan tersebut. Selain itu, kata pasif juga berguna untuk menyembunyikan atau mengurangi penekanan terhadap si pelaku tindakan.
Penggunaan kata pasif juga memungkinkan untuk mengurangi penggunaan kata ganti orang pertama seperti "saya" atau "kita", sehingga konteks penggunaannya bisa lebih umum dan tidak terlalu spesifik. Namun, ada juga kritik terhadap penggunaan kata pasif karena dianggap kurang jelas atau kurang langsung dalam menyatakan siapa yang melakukan tindakan. Dengan demikian, pemahaman yang baik terhadap struktur kalimat pasif akan membantu dalam penyampaian pesan yang jelas dan efektif.
Pengertian kata aktif.
Kata aktif adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan bahwa subjek dalam kalimat melakukan atau menjalani suatu tindakan. Dalam kata aktif, subjek adalah pelaku tindakan dan biasanya diikuti oleh objek. Contoh kata aktif adalah "Ani membaca buku" atau "Saya mencuci piring". Kata-kata ini menunjukkan subjek yang melakukan tindakan.
Sebaliknya, kata pasif menunjukkan bahwa subjek dalam kalimat menerima tindakan. Contoh kata pasif dan aktif dapat dilihat dalam kalimat "Buku dibaca oleh Ani" atau "Piring dicuci oleh saya". Dalam kedua contoh tersebut, subjek tidak lagi menjadi pelaku tindakan, melainkan menerima tindakan yang dilakukan oleh objek.
Penggunaan kata aktif dalam kalimat akan membuat kalimat lebih jelas dan langsung, karena menonjolkan subjek yang melakukan tindakan. Sementara itu, kata pasif sering digunakan untuk menyoroti objek yang menerima tindakan, atau untuk menghindari penunjukan subjek tertentu dalam kalimat.
Dengan demikian, pemahaman tentang perbedaan dan penggunaan kata pasif dan aktif penting dalam membangun kalimat yang efektif dan jelas. Seringkali, penulisan yang baik menggunakan gabungan dari keduanya untuk menyampaikan informasi yang lengkap dan kuat.
Jenis-jenis kata pasif.
foto: freepik.com
1. Kata kerja bentuk ketiga (verb form 3)
2. Kata sifat pasif (passive adjectives)
3. Kata benda pasif (passive nouns)
4. Kata keterangan pasif (passive adverbs)
5. Kata ganti pasif (passive pronouns)
Jenis-jenis kata pasif adalah bagian dari tata bahasa yang digunakan untuk menyatakan bahwa subjek dalam kalimat tidak melakukan tindakan atau aktivitas, melainkan menjadi objek dari tindakan yang dilakukan oleh orang lain atau sesuatu.
Kata kerja bentuk ketiga, seperti "dibaca" atau "ditulis", merupakan contoh yang paling umum dari kata pasif, yang menunjukkan bahwa subjek menerima tindakan yang dilakukan oleh orang lain.
Kata sifat pasif, seperti "dibicarakan" atau "diperbaiki", juga digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi yang dipengaruhi oleh tindakan dari luar. Kata benda pasif, seperti "penelitian" atau "saran", memperjelas bahwa subjek adalah objek dari tindakan yang dilakukan oleh orang lain.
Selain itu, kata keterangan pasif, seperti "secara tidak disengaja" atau "dengan cermat", bisa digunakan untuk menunjukkan cara atau kondisi pasif. Sedangkan kata ganti pasif, seperti "olehnya" atau "baginya", digunakan untuk menyatakan pemilik atau penyelesaian dari tindakan yang dilakukan.
Jenis-jenis dan kata aktif.
1. Kata kerja (verb) - Kata kerja adalah kata aktif yang menunjukkan tindakan atau aktivitas, contohnya: berlari, makan, tidur, membaca, dan bermain.
2. Kata sifat (adjective) - Kata sifat juga dapat menjadi kata aktif ketika digunakan untuk menyatakan perasaan atau respons, contohnya: senang, gembira, sedih, takut, dan marah.
3. Kata keterangan (adverb) - Kata keterangan adalah kata aktif yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang suatu tindakan atau keadaan, contohnya: cepat, lambat, dengan senang hati, dengan susah payah, dan dengan terburu-buru.
4. Kata benda (noun) - Kata benda juga bisa menjadi kata aktif ketika digunakan untuk menunjukkan objek atau subjek dari suatu tindakan, contohnya: buku, mobil, rumah, kucing, dan sepeda.
5. Kata keterangan (pronoun) - Kata keterangan juga termasuk dalam jenis kata aktif karena digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang, contohnya: saya, kamu, dia, mereka, dan kita.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis kata aktif ini, kita dapat memahami bagaimana setiap kata berkontribusi dalam menyampaikan tindakan atau keadaan secara aktif dalam suatu kalimat atau teks.
Ciri-ciri kata pasif.
foto: freepik.com
1. Kata kerja dengan awalan "di-" atau "ter-"
2. Subjek dari kalimat menjadi objek
3. Terdapat kata bantu "oleh"
4. Kurang jelas siapa yang melakukan aksi
5. Lebih banyak fokus pada objek daripada pelaku
6. Kalimat terasa kurang aktif dan energik
7. Contoh kata pasif: "Dibaca oleh siswa", "Telah ditulis oleh penulis"
8. Dapat menyebabkan kalimat terasa kurang jelas atau tidak langsung
Kata pasif merupakan salah satu bentuk penyampaian kalimat yang kurang aktif karena tidak menekankan pelaku aksi. Biasanya, kata pasif sering digunakan dalam penulisan ilmiah atau formal. Namun, penggunaan kata pasif yang berlebihan juga bisa membuat kalimat kurang hidup dan kurang menarik.
Lebih disarankan untuk menggunakan kata aktif dalam penulisan untuk lebih menekankan pelaku aksi dan membuat kalimat terasa lebih dinamis. Namun demikian, kata pasif juga tetap diperlukan dalam beberapa konteks tertentu.
Ciri-ciri kata aktif.
1. Kata kerja dalam bentuk waktu sekarang atau masa depan
2. Menunjukkan aksi yang sedang dilakukan
3. Menggambarkan keadaan dinamis atau bergerak
4. Memerlukan subjek yang melakukan aksi
5. Dapat diubah menjadi bentuk pasif
Kata aktif adalah jenis kata kerja yang menunjukkan aksi atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh subjek dalam kalimat. Kata aktif sering digunakan untuk menunjukkan keadaan dinamis atau bergerak, atau untuk menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan dalam waktu sekarang atau masa depan. Contoh kata kerja aktif adalah "makan", "berlari", dan "membaca".
Kata-kata ini menunjukkan aksi yang sedang dilakukan oleh subjek dalam kalimat. Selain itu, kata aktif memerlukan subjek yang melakukan aksi, sehingga kalimat menjadi lebih jelas dan terstruktur. Meskipun demikian, kata aktif juga dapat diubah menjadi bentuk pasif untuk menekankan objek dari aksi tersebut. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ciri-ciri kata aktif sangat penting dalam memahami tata bahasa dan struktur kalimat dalam suatu teks.
Cara membedakan kata pasif dan aktif.
foto: freepik.com
Dalam grammar, kata pasif dan aktif digunakan untuk menunjukkan siapa yang melakukan tindakan dalam kalimat. Kata aktif menunjukkan bahwa subjek melakukan tindakan, sedangkan kata pasif menunjukkan bahwa subjek menerima tindakan. Cara membedakan keduanya adalah dengan melihat kata kerja dan objek dalam kalimat.
Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan kepada objek. Misalnya, "Ani memasak nasi" di mana Ani (subjek) melakukan tindakan memasak kepada nasi (objek). Dalam kalimat pasif, objek menerima tindakan tanpa menyebutkan subjeknya. Contohnya, "Nasi dimasak oleh Ani" di mana nasi (objek) menerima tindakan dimasak tanpa menyebutkan subjeknya.
Dengan demikian, perbedaan antara kata pasif dan aktif dapat dilihat dari posisi subjek, objek, dan kata kerja dalam kalimat. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat dengan mudah mengenali apakah sebuah kalimat menggunakan kata aktif atau pasif.
Contoh kata pasif serta penggunaannya dalam kalimat
1. Disajikan - Makanan disajikan oleh pelayan.
2. Dikirim - Paket dikirim oleh kurir.
3. Dilihat - Film dilihat oleh banyak orang.
4. Dibuka - Pintu harus dibuka oleh kunci.
5. Diperbaiki - Mobil diperbaiki oleh mekanik.
6. Dipotong - Rumput dipotong oleh tukang kebun.
7. Dibeli - Buku tersebut dibeli oleh teman saya.
8. Diperiksa - Paspor diperiksa oleh petugas keamanan.
9. Dibuat - Kue dibuat oleh ibu di pagi hari.
10. Dipercaya - Informasi tersebut dipercaya oleh banyak orang.
Kata pasif digunakan ketika objek dari kalimat lebih penting daripada subjeknya, atau ketika tidak diketahui siapa yang melakukan aksi tersebut. Dalam contoh-contoh di atas, subjek (pelaku) sering kali dihilangkan karena tidak terlalu relevan atau sudah diketahui.
Penggunaan kata pasif juga dapat membuat kalimat terdengar lebih formal atau bersifat umum. Namun, penggunaan kata pasif juga perlu diperhatikan agar tidak terlalu berlebihan dan dapat membingungkan pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penting untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan kata pasif dengan tepat dalam berkomunikasi.
Contoh kata aktif serta penggunaannya dalam kalimat.
foto: freepik.com
11. Berlari
- Saya suka berlari di pagi hari.
12. Makan
- Dia sedang makan di restoran favoritnya.
13. Bermain
- Anak-anak sedang bermain di taman.
14. Membaca
- Saya sedang membaca buku tentang sejarah dunia.
15. Menulis
- Dia sedang menulis cerita pendek.
16. Bernyanyi
- Mereka senang bernyanyi di pesta ulang tahun.
17. Minum
- Anda harus banyak minum air putih setiap hari.
18. Memasak
- Ibu sedang memasak masakan favorit keluarga.
19. Melukis
- Dia akan melukis pemandangan alam di atas kanvas.
20. Berbicara
- Kita harus berbicara dengan sopan kepada orang tua.
Dalam penggunaan kata-kata di atas, perhatikan bahwa kata-kata tersebut menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek dalam kalimat. Dengan menggunakan kata-kata aktif, kita dapat lebih jelas dan spesifik dalam mengekspresikan berbagai kegiatan yang sedang dilakukan oleh seseorang.