Brilio.net - Akuntansi keuangan mempunyai peran penting dalam operasional setiap perusahaan. Akuntansi keuangan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan ekonomi maupun kelangsungan keuangan perusahaan. Ya, bisa dibilang akuntansi keuangan merupakan bagian dari tugas manajemen keuangan yang berfungsi dalam pengawasan maupun perencanaan keuangan.
Kenapa perlu direncanakan? Pasalnya keuangan merupakan bagian penting dari kehidupan perusahaan. Layaknya organ tubuh manusia, keuangan bak jantung perusahaan. Apabila keuangan tidak dikelola dengan baik maka suatu perubahan bisa mengalami kerugian atau bahkan mengalami kebangkrutan.
BACA JUGA :
Rumus perhitungan inflasi, lengkap dengan contoh soal dan jawabannya
Nah, supaya kamu lebih memahami apa itu akuntansi keuangan, berikut ini brilio.net sajikan ulasan tentang contoh soal akuntansi keuangan yang lengkap dengan pengertian serta penyelesaian contoh soalnya, yang dilansir dari berbagai sumber pada Senin (22/1).
Pengertian akuntansi keuangan
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Rumus elastisitas permintaan beserta pengertian, jenis, dan contoh soal
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyiapan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditor, dan pemerintah. Dengan kata lain, akuntansi keuangan berhubungan erat dengan masalah pencatatan transaksi perusahan serta penyusunan laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Adapun prinsip utama akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi aset sama dengan liabilitas ditambah ekuitas.
Tak hanya perusahaan besar, bagi kamu pengusaha mikro pun wajib mempelajari akuntansi keuangan ini. Pasalnya dengan menguasai akuntansi keuangan kamu bisa melacak apa saja yang menjadi keuntungan maupun kerugian serta beban keuangan yang harus ditanggung jika hendak menjalankan bisnis.
Adapun pengertian akuntansi keuangan menurut para ahli sebagai berikut:
- Menurut Kieso & Weygandt (2000), bahwa akuntansi keuangan adalah proses penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan digunakan oleh pengguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal perusahaan.
- Akuntansi Keuangan menurut Warren Reeve Fess (2008:15)
Dalam buku Accounting Pengantar Akuntansi, Warren Reeve Feves menjelaskan:
Financial accounting is primarily concerned with the recording and reporting of economic data and activities for a business. Although such reports provide useful information for managers, they are the primary reports for owners, creditors, governmental agencies, and the public.(2008:1)
Terjemahan bebasnya yaitu akuntansi keuangan adalah pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan. Walaupun laporan tersebut menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer, namun hal itu merupakan laporan utama bagi pemilik(owner), kreditur, lembaga pemerintah dan masyarakat umum. (2008:15)
- Selanjutnya menurut Donald E. Kieso, et al (2008:2)
Dalam bukunya Akuntansi Intermediate menjelaskan bahwa akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik pihak-pihak internal maupun pihak eksternal. (2008:2)
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, dapat dipahami bahwa akuntansi keuangan merujuk pada pelaporan atau pencatatan keuangan dari berbagai pihak baik eksternal maupun internal suatu perusahaan. Akuntasi keuangan dapat memberikan informasi penting tentang pendapatan, beban, kewajiban, maupun ekuitas sebuah perusahaan pada periode tertentu. Tujuan agar memberikan gambaran jelas terkait kinerja dan kondisi keuangan sebuah perusahaan.
Oleh karena akuntansi keuangan tidak terlepas dari laporan keuangan maka kamu perlu memahami jenis-jenis laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Laporan laba rugi, yang menunjukkan pendapatan, beban, dan laba atau rugi perusahaan dalam periode tertentu.
2. Laporan neraca, yang menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu.
3. Laporan perubahan ekuitas, artinya menunjukkan perubahan modal saham, laba ditahan, dividen, dan ekuitas lainnya dalam periode tertentu.
4. Laporan arus kas, menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dalam periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan, yang menjelaskan asumsi, kebijakan, metode, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan.
Pada dasarnya, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan perusahaan, seperti pemilik, manajemen, kreditor, investor, pemerintah, dan masyarakat. Selain itu, laporan keuangan juga membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aspek keuangan.
Contoh soal akuntansi keuangan dan penyelesaiannya
foto: freepik.com
1. PT Jaya Abadi membeli peralatan kantor senilai Rp 50.000.000 dengan membayar tunai. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Peralatan Kantor Rp 50.000.000
Kredit: Kas Rp 50.000.000
Pembahasan:
Transaksi pembelian peralatan kantor dibukukan dengan mendebit akun Peralatan Kantor (aset tetap) sebesar Rp 50.000.000 dan mengkredit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 50.000.000 karena dibayar tunai.
2. PT Harmoni Jaya menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan barang senilai Rp 10.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Kas Rp 10.000.000
Kredit: Piutang Usaha Rp 10.000.000
Pembahasan:
Transaksi penerimaan pembayaran dari pelanggan atas penjualan dibukukan dengan mendebit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 10.000.000 dan mengkredit akun Piutang Usaha (aset lancar) sebesar Rp 10.000.000 karena pembayaran tersebut mengurangi piutang yang belum terbayar.
3. PT Berkah Sejahtera mendapatkan bunga bank sebesar Rp 2.500.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Kas Rp 2.500.000
Kredit: Pendapatan Bunga Rp 2.500.000
Pembahasan:
Transaksi penerimaan bunga bank dibukukan dengan mendebit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 2.500.000 dan mengkredit akun Pendapatan Bunga (pendapatan) sebesar Rp 2.500.000 karena bunga bank merupakan pendapatan bagi perusahaan.
4. Sebuah perusahaan menjual barang dagangan sebesar Rp 75.000.000 dengan margin keuntungan 20%. Tentukan pendapatan bersihnya.
Jawaban:
Pendapatan Bersih = Pendapatan - (Pendapatan x Margin Keuntungan)
Pendapatan Bersih = Rp 75.000.000 - (Rp 75.000.000 x 20%)
Pendapatan Bersih = Rp 75.000.000 - Rp 15.000.000
Pendapatan Bersih = Rp 60.000.000
5. Sebuah perusahaan memiliki aktiva tetap sebesar Rp 500.000.000 dan depresiasi tahunan sebesar Rp 50.000.000. Berapa nilai buku aktiva tetap setelah 3 tahun?
Jawaban:
Nilai Buku = Nilai Awal - (Depresiasi x Jumlah Tahun)
Nilai Buku = Rp 500.000.000 - (Rp 50.000.000 x 3)
Nilai Buku = Rp 500.000.000 - Rp 150.000.000
Nilai Buku = Rp 350.000.000
6. PT Karya Mandiri membayar gaji karyawan sebesar Rp 15.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Beban Gaji Rp 15.000.000
Kredit: Kas Rp 15.000.000
Pembahasan:
Transaksi pembayaran gaji karyawan dibukukan dengan mendebit akun Beban Gaji (beban) sebesar Rp 15.000.000 dan mengkredit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 15.000.000 karena gaji karyawan merupakan beban bagi perusahaan.
7. Perusahaan membeli persediaan barang sebesar Rp 25.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut jika pembayaran dilakukan dalam waktu 8 hari?
Jawaban:
Debit: Persediaan Barang Rp 25.000.000
Kredit: Utang Usaha Rp 24.500.000
Kredit: Diskon Pembayaran Tunai Rp 500.000
8. PT Sinar Terang menjual barang dagangan senilai Rp 25.000.000 dengan harga pokok penjualan Rp 20.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Kas Rp 25.000.000
Kredit: Penjualan Rp 25.000.000
Debit: Harga Pokok Penjualan Rp 20.000.000
Kredit: Persediaan Rp 20.000.000
Pembahasan:
Transaksi penjualan barang dagangan dibukukan dengan dua jurnal. Jurnal pertama adalah untuk mencatat penerimaan kas dan pendapatan penjualan sebesar Rp 25.000.000. Jurnal kedua adalah untuk mencatat pengeluaran persediaan dan beban harga pokok penjualan sebesar Rp 20.000.000.
9. Perusahaan memiliki pendapatan bersih sebesar Rp 50.000.000 dan pajak penghasilan sebesar 25%. Berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan?
Jawaban:
Jumlah Pajak = Pendapatan Bersih x Tarif Pajak
Jumlah Pajak = Rp 50.000.000 x 25%
Jumlah Pajak = Rp 50.000.000 x 0,25
Jumlah Pajak = Rp 12.500.000
10. PT Karya Mandiri membayar gaji karyawan sebesar Rp 15.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Beban Gaji Rp 15.000.000
Kredit: Kas Rp 15.000.000
Pembahasan:
Transaksi pembayaran gaji karyawan dibukukan dengan mendebit akun Beban Gaji (beban) sebesar Rp 15.000.000 dan mengkredit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 15.000.000 karena gaji karyawan merupakan beban bagi perusahaan.
11. PT Jaya memiliki kas sebesar Rp 50.000.000 dan utang bank sebesar Rp 30.000.000. Hitung saldo kas bersihnya.
Jawaban:
Saldo Kas Bersih = Kas - Utang Bank
Saldo Kas Bersih = Rp 50.000.000 - Rp 30.000.000
Saldo Kas Bersih = Rp 20.000.000
12. PT Maju memiliki pendapatan usaha sebesar Rp 120.000.000 dan biaya operasional sebesar Rp 80.000.000. Berapa laba bersihnya?
Jawaban:
Laba Bersih = Pendapatan Usaha - Biaya Operasional
Laba Bersih = Rp 120.000.000 - Rp 80.000.000
Laba Bersih = Rp 40.000.000
13. PT Sinar Terang menjual barang dagangan senilai Rp 25.000.000 dengan harga pokok penjualan Rp 20.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Kas Rp 25.000.000
Kredit: Penjualan Rp 25.000.000
Debit: Harga Pokok Penjualan Rp 20.000.000
Kredit: Persediaan Rp 20.000.000
Pembahasan:
Transaksi penjualan barang dagangan dibukukan dengan dua jurnal. Jurnal pertama adalah untuk mencatat penerimaan kas dan pendapatan penjualan sebesar Rp 25.000.000. Jurnal kedua adalah untuk mencatat pengeluaran persediaan dan beban harga pokok penjualan sebesar Rp 20.000.000.
14. PT Berkah mengalami kerugian penurunan nilai aset tetap sebesar Rp 10.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut?
Jawaban:
Debit: Kerugian Penurunan Nilai Aset Tetap Rp 10.000.000
Kredit: Akumulasi Penyusutan Rp 10.000.000
15. PT Cahaya Indah membayar utang dagang sebesar Rp 30.000.000 dengan memberikan diskon sebesar Rp 1.000.000. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Jawaban:
Debit: Utang Dagang Rp 30.000.000
Kredit: Kas Rp 29.000.000
Kredit: Pendapatan Diskon Rp 1.000.000
Penjelasan:
Transaksi pembayaran utang dagang dengan diskon dibukukan dengan mendebit akun Utang Dagang (kewajiban) sebesar Rp 30.000.000 dan mengkredit akun Kas (aset lancar) sebesar Rp 29.000.000 dan akun Pendapatan Diskon (pendapatan) sebesar Rp 1.000.000 karena diskon yang diberikan merupakan pendapatan bagi perusahaan.
16. PT Sukses memiliki kas sebesar Rp 80.000.000 dan utang bank sebesar Rp 40.000.000. Hitung saldo kas bersihnya.
Jawaban:
Saldo Kas Bersih = Kas - Utang Bank
Saldo Kas Bersih = Rp 80.000.000 - Rp 40.000.000
Saldo Kas Bersih = Rp 40.000.000
17. PT Bintang Gemilang membeli barang dagangan senilai Rp 40.000.000 dengan syarat kredit 2/10, n/30. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Persediaan Rp 40.000.000
Kredit: Utang Dagang Rp 40.000.000
Pembahasan:
Transaksi pembelian barang dagangan dengan syarat kredit dibukukan dengan mendebit akun Persediaan (aset lancar) sebesar Rp 40.000.000 dan mengkredit akun Utang Dagang (kewajiban) sebesar Rp 40.000.000. Syarat kredit 2/10, n/30 berarti bahwa perusahaan dapat mendapatkan diskon sebesar 2% jika membayar dalam waktu 10 hari, atau harus membayar penuh dalam waktu 30 hari.
18. Sebuah perusahaan memiliki aktiva tetap sebesar Rp 600.000.000 dan depresiasi tahunan sebesar Rp 60.000.000. Berapa nilai buku aktiva tetap setelah 4 tahun?
Jawaban:
Nilai Buku = Nilai Awal - (Depresiasi x Jumlah Tahun)
Nilai Buku = Rp 600.000.000 - (Rp 60.000.000 x 4)
Nilai Buku = Rp 600.000.000 - Rp 240.000.000
Nilai Buku = Rp 360.000.000
19. PT Maju Bersama menyusutkan aset tetap berupa gedung sebesar Rp 5.000.000 per bulan. Bagaimana pencatatan transaksi ini dalam jurnal?
Diketahui:
Debit: Beban Penyusutan Rp 5.000.000
Kredit: Akumulasi Penyusutan Gedung Rp 5.000.000
Pembahasan:
Transaksi penyusutan aset tetap dibukukan dengan mendebit akun Beban Penyusutan (beban) sebesar Rp 5.000.000 dan mengkredit akun Akumulasi Penyusutan Gedung (kontra aset) sebesar Rp 5.000.000. Penyusutan aset tetap merupakan alokasi biaya perolehan aset tetap selama masa manfaatnya.
20. PT Maju memiliki pendapatan bersih sebesar Rp 70.000.000 dan pajak penghasilan sebesar 20%. Berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan?
Jawaban:
Jumlah Pajak = Pendapatan Bersih x Tarif Pajak
Jumlah Pajak = Rp 70.000.000 x 20%
Jumlah Pajak = Rp 70.000.000 x 0,20
Jumlah Pajak = Rp 14.000.000