Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia, menulis suatu kalimat dapat ditambah dengan beberapa variasi, tergantung pada penggunaanya. Di antara yang sering ditambahkan adalah imbuhan.
Imbuhan terdapat berbagai macam, yaitu; awalan, akhiran, dan sisipan. Imbuhan juga memiliki fungsinya sendiri-sendiri untuk membangun suatu kalimat. Salah satunya adalah imbuhan sufiks. Sufiks secara singkat dapat disebut dengan akhiran suatu kata.
BACA JUGA :
25 Contoh kalimat kiasan beserta penjelasan dan cirinya yang mudah dipahami
Supaya dapat memahami lebih jauh tentang sufiks, berikut ini adalah penjelasan serta contoh kata dan kalimat sufiks yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (12/12).
Pengertian sufiks
foto: pexels.com
BACA JUGA :
35 Contoh kalimat interogatif bahasa Indonesia beserta ciri-cirinya
Secara umum, sufiks dapat diartikan sebagai imbuhan dalam suatu kata yang mana, posisinya ada di belakang atau pada akhir dari sebuah kata. Sehingga, sufiks juga dapat disebut dengan akhiran.
Penambahan sufiks pada sebuah kata dasar dapat mengubah fungsi menjadi kata sifat, kata kerja maupun kata benda. Imbuhan sufiks dapat ditemui pada kata-kata serapan asing. Jenis-jenis sufiks adalah an, -I, -nya, kan, -kah, -wan, dan -wati.
Sedangkan, menurut para ahli, sufiks dapat diartikan dengan beberapa pengertian. Berikut adalah pengertian sufiks menurut para ahli:
a. Sufiks atau akhiran Menurut Keraf (1996:110), sufiks merupakan morfem terikat yang dilekatkan di belakang suatu morfem dasar.
b. Menurut Muslich (2009), sufiks merupakan imbuhan yang ditempatkan di belakang kata dasar. Jadi, sufiks adalah imbuhan yang terletak di belakang kata dasar.
c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sufiks merupakan bentuk afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.