Brilio.net - Pernah dengan istilah homofon? Istilah yang tak asing lagi ditelinga kita. Pasalnya, dalam pelajaran bahasa Indonesia yang dipelajari sejak bangku sekolah diperkenalkan istilah homofon ini. Homofon merupakan kesamaan bunyi kata, tapi punya makna yang berbeda.
Melansir dari KBBI homofon merupakan kata yang sama pelafalannya dengan kata lain. Namun, memiliki ejaan dan makna yang berbeda. Contohnya kata 'sangsi' (bimbang) dan 'sanksi' (hukuman). 'Tank' (kendaraan perang dan 'tang' (alat perkakas). Kedua jenis kata itu memiliki bunyi yang sama tetapi makna dan ejaannya berbeda, penggunaannya pun tergantung pada konteks kalimat yang dibentuk.
BACA JUGA :
30 Contoh kata konjungsi kausalitas, ketahui pengertian, ciri-ciri dan fungsinya
Kata-kata homofon terjadi karena adanya evolusi bahasa yang terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Bahasa terus mengalami perubahan dan variasi, termasuk dalam ejaan dan pengucapan kata-kata. Selain itu, beberapa kata homofon mungkin berasal dari kata-kata yang sama dalam bahasa asli, namun memiliki arti atau makna yang berbeda karena perbedaan konteks atau penggunaan.
Ketika bahasa berkembang, beberapa kata-kata dapat menjadi homofon karena perubahan dalam pengucapan atau ejaan seperti pada contoh tersebut, pengucapan keduanya mulai seragam dan menyebabkan keduanya menjadi homofon. Dalam beberapa kasus, kata-kata homofon dapat membingungkan dalam komunikasi, tetapi juga dapat menjadi keunikan dan ciri khas dalam bahasa itu sendiri. Berikut penjelasan lengkap tentang kata homofon yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada, Kamis (16/3).