Ciri-ciri gabungan kata.
foto: pixabay.com
BACA JUGA :
35 Contoh kata kronologis, ketahui pengertian, ciri-ciri dan fungsinya
1. Terdiri dari dua atau lebih kata: Gabungan kata terdiri dari dua kata atau lebih yang digabungkan untuk membentuk satu unit makna.
2. Mempunyai arti baru: Gabungan kata mempunyai arti yang berbeda dari arti masing-masing kata yang digunakan dalam gabungan tersebut.
3. Bentuk dan arti gabungan kata tidak dapat diprediksi: Bentuk dan arti gabungan kata tidak selalu dapat diprediksi dari arti masing-masing kata yang digunakan dalam gabungan tersebut.
BACA JUGA :
45 Contoh kata berima, ketahui ciri-ciri, jenis dan penjelasannya yang mudah dipahami
4. Kaidah ejaan gabungan kata seringkali tidak baku: Ejaan gabungan kata seringkali tidak baku dan dapat berbeda-beda tergantung pada kebiasaan atau penggunaan yang lazim dalam masyarakat.
5. Bisa berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat: Gabungan kata dapat membentuk kata benda, kata kerja, atau kata sifat.
6. Merupakan bagian integral dari bahasa sehari-hari: Gabungan kata sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk mengungkapkan ide atau gagasan secara efektif dan efisien.
7. Memiliki variasi bentuk dan arti: Gabungan kata dapat memiliki variasi bentuk dan arti, tergantung pada konteks dan penggunaannya dalam suatu kalimat.
Jenis-jenis gabungan kata.
foto: pixabay.com
1. Kata majemuk.
Gabungan kata ini terdiri dari dua atau lebih kata yang digabungkan secara langsung dan membentuk kata baru. Contoh kata majemuk adalah "rumah sakit", "cuci tangan", "mata uang", "lalu lintas", "perempuan malam", dan "pulang kampung".
2. Frasa majemuk.
Gabungan kata ini terdiri dari dua atau lebih frasa yang digabungkan dan membentuk frasa baru dengan makna yang berbeda dari makna masing-masing frasa. Contoh frasa majemuk adalah "air mata", "kepala batu", "mata ayam", "pukul rata", "sudut pandang", dan "teman sekelas".
3. Kata majemuk yang dipisahkan oleh kata depan atau kata sambung.
Gabungan kata ini terdiri dari dua kata atau lebih yang dipisahkan oleh kata depan atau kata sambung, dan membentuk makna baru. Contoh kata majemuk ini adalah "anak tiri", "kepala desa", "lari kencang", "pasar swalayan", "tali pinggang", dan "teman sebaya".
4. Idiom atau ungkapan bahasa.
Gabungan kata ini terdiri dari kata-kata yang dipadukan untuk membentuk makna yang bukan berdasarkan arti harfiah kata tersebut. Contoh idiom atau ungkapan bahasa adalah "di atas kertas", "di balik layar", "kaki tangan", "mata pelajaran", dan "hati-hati".
5. Singkatan atau akronim.
Gabungan kata ini terdiri dari singkatan atau akronim yang dibentuk dari beberapa kata. Contoh singkatan atau akronim adalah "UNESCO" (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), "KPK" (Komisi Pemberantasan Korupsi), "BNN" (Badan Narkotika Nasional), "PKH" (Program Keluarga Harapan), dan "SBY" (Susilo Bambang Yudhoyono).