Jenis-jenis akronim
foto: pixabay.com
BACA JUGA :
25 Contoh kata ganti, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya yang mudah dipahami
Dalam buku yang berjudul "Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" ditulis Dibia dan Dewantaram (2017), berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis akronim:
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
BACA JUGA :
35 Contoh kata tanya, lengkap dengan jenis dan penerapannya dalam sebuah kalimat
3. Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Dikutip dari buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik & Benar (EYD): Ejaan Yang Disempurnakan (2015) karya Rudiyant, apabila perlu membuat akronim, ada dua syarat yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata.
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan, sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat.
Ciri-ciri kata akronim.
foto: pixabay.com
Meski terkesan mudah dimengerti, kata akronim memiliki ciri-ciri yang tak banyak diketahui oleh seseorang. Beberapa ciri-ciri kata akronim tersebut antara lain:
1. Terdiri dari huruf pertama dari beberapa kata dalam suatu frasa atau kalimat.
2. Dapat dibaca sebagai sebuah kata tunggal.
3. Seringkali digunakan dalam bahasa teknis atau bahasa ilmiah.
4. Biasanya ditulis dengan huruf besar.
5. Dapat memiliki arti yang berbeda dari masing-masing kata yang membentuk akronim tersebut.
6. Biasanya mudah diingat dan dipahami oleh para penggunanya.