Brilio.net - Dalam kalimat bahasa Indonesia, pernahkah kamu mendengar kata emotif? Kata emotif mengacu pada kata atau frasa yang mengekspresikan emosi atau perasaan seseorang. Kata-kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tulisan, dan komunikasi online seperti media sosial dan pesan teks.
Kata-kata emotif dapat digunakan untuk menyampaikan emosi positif seperti sukacita, kebahagiaan, dan kegembiraan, atau emosi negatif seperti kemarahan, kekesalan, dan kesedihan. Kata jenis ini dapat membantu seseorang untuk mengekspresikan perasaannya dengan lebih jelas dan tepat.
BACA JUGA :
35 Contoh kata transisi, ketahui pengertian, ciri-ciri dan jenisnya
Namun, penggunaan kata-kata emotif juga memiliki kelemahan. Terlalu banyak menggunakan kata-kata emotif dapat membuat seseorang terlihat tidak profesional atau kurang serius. Selain itu, penggunaan kata-kata emotif yang tidak tepat dapat memicu misinterpretasi dan konflik antara orang yang berinteraksi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan dari pesan yang ingin disampaikan sebelum menggunakan kata-kata emotif. Jika tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan yang jelas dan tepat, seseorang mungkin perlu menghindari menggunakan terlalu banyak kata-kata emotif.
Namun, jika tujuannya adalah untuk mengekspresikan emosi secara jelas dan tegas, maka penggunaan kata-kata emotif mungkin diperlukan. Dalam kesimpulannya, kata-kata emotif dapat membantu seseorang untuk mengekspresikan emosi secara tepat dan jelas. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan pesan yang ingin disampaikan.
BACA JUGA :
45 Contoh kata personifikasi, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memahami norma sosial dan budaya, serta menghindari penggunaan kata-kata emotif yang berlebihan dan tidak tepat dalam komunikasi profesional dan bisnis. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kata emotif, yuk simak 35 contoh kata emotif, ketahui pengertian, ciri-ciri dan fungsinya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (10/3)
Ciri-ciri kata emotif.
foto: pixabay.com
Kata emotif memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari kata-kata biasa. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kata emotif:
1. Mengekspresikan emosi.
Kata emotif digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau emosi seseorang, baik itu emosi positif maupun negatif. Contohnya adalah kata-kata seperti senang, sedih, marah, takut, dan kecewa.
2. Bersifat subjektif.
Kata emotif sangat subjektif dan bervariasi tergantung pada individu yang menggunakannya. Artinya, satu kata emotif dapat mengekspresikan emosi yang berbeda-beda bagi orang berbeda.
3. Dapat memengaruhi pembaca atau pendengar.
Kata emotif dapat memengaruhi pembaca atau pendengar untuk merasakan emosi yang sama seperti yang diungkapkan oleh penutur kata. Ini bisa berguna untuk membuat pesan menjadi lebih efektif, tetapi juga bisa berbahaya jika kata-kata tersebut digunakan untuk memanipulasi atau menipu orang lain.
4. Memiliki kekuatan psikologis.
Kata emotif memiliki kekuatan psikologis yang kuat dan dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku orang yang terlibat dalam percakapan atau membaca pesan. Misalnya, kata-kata positif seperti bahagia dan cinta dapat meningkatkan suasana hati seseorang, sementara kata-kata negatif seperti marah dan kesal dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
5. Sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Kata emotif sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, media sosial, dan pesan teks karena mereka dapat mengekspresikan perasaan dengan cepat dan mudah.
6. Mengandung unsur intensitas.
Kata emotif sering mengandung unsur intensitas yang dapat meningkatkan kekuatan emosi yang ingin diungkapkan. Misalnya, kata sedih dapat diintensifkan dengan menggunakan kata sangat sedih atau sangat-sedih-sekali.
7. Biasanya digunakan dalam kalimat pendek.
Kata emotif sering digunakan dalam kalimat pendek dan langsung, tanpa perlu dijelaskan atau diterangkan lebih lanjut. Hal ini memudahkan penutur kata untuk mengekspresikan emosinya dengan singkat dan jelas. Dalam kesimpulannya, kata emotif memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari kata-kata biasa.
Kata-kata emotif digunakan untuk mengekspresikan emosi, bersifat subjektif, dapat memengaruhi pembaca atau pendengar, memiliki kekuatan psikologis yang kuat, sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari, mengandung unsur intensitas, dan biasanya digunakan dalam kalimat pendek.
Fungsi kata emotif.
foto: pixabay.com
Kata emotif berfungsi untuk mengungkapkan perasaan atau emosi seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dalam suatu percakapan, penggunaan kata emotif dapat membantu orang lain memahami perasaan atau emosi yang sedang dirasakan oleh pembicara. Misalnya, jika seseorang mengatakan "Saya sangat senang bisa bertemu denganmu", kata "senang" di sini adalah kata emotif yang menggambarkan perasaan gembira yang dirasakan oleh pembicara.
Selain itu, kata emotif juga dapat memberikan kesan yang lebih kuat atau meyakinkan dalam suatu percakapan. Misalnya, ketika seseorang berkata "saya sangat kecewa dengan hasil ini", penggunaan kata "sangat" dan "kecewa" dapat membuat orang lain lebih memahami betapa besar perasaan kecewa yang sedang dirasakan oleh pembicara.
Namun, penggunaan kata emotif juga dapat memberikan efek negatif jika tidak digunakan dengan tepat. Misalnya, jika seseorang menggunakan kata-kata yang terlalu emosional dalam suatu percakapan, hal itu dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau merasa bahwa pembicara terlalu agresif atau emosional. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memperhatikan konteks dan situasi ketika menggunakan kata emotif dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Contoh kata emotif dan penjelasannya.
foto: pixabay.com
1. Senang: mengungkapkan perasaan gembira atau bahagia.
2. Sedih: mengungkapkan perasaan sedih atau kecewa.
3. Marah: mengungkapkan perasaan kemarahan atau tidak puas.
4. Kecewa: mengungkapkan perasaan kecewa atau tidak puas.
5. Terkejut: mengungkapkan perasaan kaget atau terperanjat.
6. Takut: mengungkapkan perasaan ketakutan atau kecemasan.
7. Gugup: mengungkapkan perasaan cemas atau gugup.
8. Gelisah: mengungkapkan perasaan tidak tenang atau khawatir.
9. Tersenyum: mengungkapkan perasaan senang atau bahagia.
10. Menangis: mengungkapkan perasaan sedih atau kecewa.
11. Berdebar: mengungkapkan perasaan gugup atau tidak tenang.
12. Bersyukur: mengungkapkan rasa terima kasih atau bersyukur.
13. Bahagia: mengungkapkan perasaan gembira atau senang.
14. Galau: mengungkapkan perasaan bingung atau khawatir.
15. Bingung: mengungkapkan perasaan tidak mengerti atau bingung.
16. Kecanduan: mengungkapkan perasaan kecanduan atau tergila-gila.
17. Jengkel: mengungkapkan perasaan tidak sabar atau tidak nyaman.
18. Iri: mengungkapkan perasaan iri atau cemburu.
19. Kasihan: mengungkapkan perasaan simpati atau iba.
20. Merindukan: mengungkapkan perasaan rindu atau kangen.
21. Ragu-ragu: mengungkapkan perasaan ragu atau tidak yakin.
22. Khawatir: mengungkapkan perasaan khawatir atau cemas.
23. Terharu: mengungkapkan perasaan terharu atau tersentuh.
24. Cemas: mengungkapkan perasaan cemas atau gelisah.
25. Terganggu: mengungkapkan perasaan terganggu atau tidak nyaman.
26. Terpukul: mengungkapkan perasaan terpukul atau sedih.
27. Tidak enak hati: mengungkapkan perasaan tidak enak hati atau tidak nyaman.
28. Terobsesi: mengungkapkan perasaan terobsesi atau tergila-gila.
29. Putus asa: mengungkapkan perasaan putus asa atau putus harapan.
30. Tertarik: mengungkapkan perasaan tertarik atau terpikat.
31. Terhibur: mengungkapkan perasaan terhibur atau senang.
32. Takjub: mengungkapkan perasaan takjub atau kagum.
33. Bersemangat: mengungkapkan perasaan semangat atau antusias.
34. Sabar: mengungkapkan perasaan sabar atau tabah.
35. Merasa bersalah: mengungkapkan perasaan bersalah atau menyesal.