1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
21 November 2023 21:22

35 Contoh kata kompleks bertingkat, beserta pengertian, ciri, dan cara menyusunnya

Kata kompleks bertingkat merupakan kata yang terdiri dari dua atau lebih kata dasar. Sri Jumiyarti Risno
foto: freepik.com

Brilio.net - Kata adalah satuan bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata bisa berupa kombinasi huruf yang memiliki makna tertentu, dan merupakan bagian terkecil dari kalimat. Gabungan kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

Asal kata "kata" berasal dari bahasa Sanskerta "Katha" yang berarti percakapan, cerita, bahasa, atau dongeng. Kata juga memiliki berbagai jenis, fungsi, dan bentuk yang perlu dipelajari. Kali ini, brilio.net membahas tentang contoh kata kompleks bertingkat.

BACA JUGA :
Nyelenehnya nggak ada lawan, 11 potret kocak orang gunakan kamera ponsel ini sungguh di luar dugaan


Kata kompleks bertingkat merupakan kata yang terdiri dari dua atau lebih kata dasar. Kata kompleks bertingkat ini memiliki ciri dan jenis. Nah, supaya lebih memahami tentang contoh kata kompleks bertingkat ini. Berikut brilio.net memberikan penjelasan Contoh kata kompleks bertingkat, beserta pengertian, ciri, dan jenisnya. Dirangkum dari berbagai sumbe, Selasa (21/11)

Pengertian kata kompleks bertingkat.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
45 Contoh kata nomina umum dan abstrak, pahami pengertian dan penggunaannya dalam kalimat

Untuk memahami kata kompleks bertingkat, kamu perlu memahami makna kata kompleks dan bertingkat itu sendiri.

1. Kata Kompleks:

Sebuah "kata kompleks" adalah kata yang terdiri dari dua atau lebih morfem (unit makna terkecil dalam bahasa). Morfem tersebut bisa berupa morfem dasar (yang memiliki makna sendiri) atau morfem afiks (yang menambahkan informasi, seperti awalan atau akhiran).
Contoh kata kompleks: "memakan" terdiri dari morfem dasar "makan" dan afiks "me-" yang menunjukkan tindakan atau kegiatan.

2. Bertingkat:

"Bertingkat" biasanya merujuk pada sesuatu yang memiliki beberapa tingkat atau tingkatan. Dalam konteks linguistik, ini mungkin merujuk pada kompleksitas tambahan dalam struktur kata atau tingkat tambahan dari afiks atau morfem.

Dengan demikian, dapat dipahami kata kompleks bertingkat adalah kata yang terdiri dari dua atau lebih kata dasar yang disusun secara bertingkat. Kata kompleks bertingkat memiliki struktur yang lebih rumit daripada kata kompleks biasa, karena memiliki lebih dari satu afiks yang melekat pada kata dasar. Contoh kata kompleks bertingkat adalah:

1. Menguruskan: terdiri dari kata dasar urus dan dua afiks, yaitu me- dan -kan. Struktur kata ini adalah me- + urus + -kan.

2. Pengawasan: terdiri dari kata dasar awas dan dua afiks, yaitu pe- dan -an. Struktur kata ini adalah pe- + awas + -an.

3. Keterlambatan: terdiri dari kata dasar lambat dan tiga afiks, yaitu ke-, -er-, dan -an. Struktur kata ini adalah ke- + lambat + -er- + -an.

Kata kompleks bertingkat memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

1. Memiliki makna yang berbeda dari kata dasar atau kata kompleks biasa.

2. Memiliki fungsi gramatikal yang berbeda dari kata dasar atau kata kompleks biasa.

3. Memiliki pola penulisan yang berbeda dari kata dasar atau kata kompleks biasa.

Jenis-jenis kata kompleks bertingkat.

foto: freepik.com

Ada beberapa jenis kata kompleks bertingkat, antara lain:

1. Kata benda kompleks bertingkat, yaitu kata benda yang terbentuk dari kata dasar dan dua atau lebih afiks pembentuk kata benda, seperti ke-, -an, -wan, -wati, -isme, -itas, dan sebagainya. Contoh: keterlambatan, kepemimpinan, pemuda-pemudi, pembangunan, budayawan, budayawati, sosialisme, kualitas, dan sebagainya.

2. Kata kerja kompleks bertingkat, yaitu kata kerja yang terbentuk dari kata dasar dan dua atau lebih afiks pembentuk kata kerja, seperti me-, -kan, -i, -kan, -nya, ber-, -an, dan sebagainya. Contoh: menguruskan, menyanyikan, mengucapkan, mengucapkannya, bermain-main, berlari-lari, dan sebagainya.

3. Kata sifat kompleks bertingkat, yaitu kata sifat yang terbentuk dari kata dasar dan dua atau lebih afiks pembentuk kata sifat, seperti -is, -al, -an, -i, -kan, -nya, ter-, dan sebagainya. Contoh: artistis, realistis, realisasi, realisasinya, terang, terang-terangan, terangnya, dan sebagainya.

4. Kata bilangan kompleks bertingkat, yaitu kata bilangan yang terbentuk dari kata dasar dan dua atau lebih afiks pembentuk kata bilangan, seperti -belas, -puluh, -ratus, -ribu, -juta, dan sebagainya.

Contoh kata kompleks bertingkat.

foto: freepik.com

1. Membangunkan (mem-bangun-kan) - kata ini terbentuk dari morfem dasar "bangun" dengan penambahan afiks "mem-" dan "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk membuat seseorang terbangun.

2. Melibatkan (melibat-kan) - kata ini terdiri dari morfem dasar "libat" dan afiks "-kan". Afiks "-kan" di sini digunakan untuk memberikan makna bahwa seseorang atau sesuatu dilibatkan dalam suatu kegiatan atau peristiwa.

3. Menyusulkan (menyusul-kan) - kata ini terbentuk dari morfem dasar "susul" dan afiks "meny-", yang menunjukkan tindakan itu dilakukan oleh seseorang atau sesuatu. Afiks "-kan" digunakan untuk memberikan makna bahwa ada tindakan mengikuti atau menyusul.

4. Menggunakan (meng-gunakan) - kata ini terdiri dari morfem dasar "guna" dan afiks "meng-". Afiks "meng-" menunjukkan tindakan atau proses penggunaan sesuatu.

5. Memperkenalkan (memperkenalk-an) - kata ini terbentuk dari morfem dasar "kenal" dan afiks "mem-", yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu. Afiks "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk memperkenalkan.

6. Mendengarkan (men-dengar-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "dengar" dan afiks "men-" serta "-kan". Afiks "men-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, sedangkan afiks "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk membuat seseorang mendengarkan.

7. Membacakan (membaca-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "baca" dan afiks "mem-" serta "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses, dan afiks "-kan" digunakan untuk memberikan makna bahwa seseorang membacakan sesuatu kepada orang lain.

8. Menyusulkan (menyusul-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "susul" dan afiks "meny-" serta "-kan". Afiks "meny-" menunjukkan tindakan dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mengikuti atau menyusul.

9. Mengembangkan (meng-embang-un) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "bangun" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk membuat sesuatu berkembang.

10. Menyelesaikan (menyelesaikan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "selesai" tanpa tambahan afiks. Dalam hal ini, kata tersebut tidak memiliki afiks tambahan, namun tetap dianggap kompleks karena terdiri dari dua morfem atau lebih.

11. Membuatkan (membuat-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "buat" dan afiks "mem-" serta "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk membuatkan sesuatu untuk orang lain.

12. Menguruskan (meng-urus-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "urus" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk menguruskan sesuatu.

13. Memasakkan (memasak-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "masak" dan afiks "mem-" serta "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk memasakkan sesuatu untuk orang lain.

14. Menyalakan (menyala-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "nyala" dan afiks "meny-" serta "-kan". Afiks "meny-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" memberikan makna tindakan menyalakan sesuatu.

15. Mencintakan (mencint-akan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "cinta" dan afiks "mencint-" serta "-kan". Afiks "mencint-" menunjukkan tindakan atau proses mencintai sesuatu atau seseorang, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif.

16. Melukiskan (melukis-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "lukis" dan afiks "melukis-" serta "-kan". Afiks "melukis-" menunjukkan tindakan atau proses melukis, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif.

17. Memperkenalkan (memperkenalk-an) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "kenal" dan afiks "mem-" serta "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" digunakan untuk membentuk kata kerja transformatif, dalam hal ini, untuk memperkenalkan.

18. Mengingatkan (meng-ingat-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "ingat" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mengingatkan seseorang.

19. Mengejar (menge-jar) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "jar" dan afiks "menge-". Afiks "menge-" digunakan untuk memberikan makna tindakan mengejar atau berlari mengejar sesuatu atau seseorang.

20. Mengukurkan (meng-ukur-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "ukur" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mengukur sesuatu.

21. Mengelola (meng-elola) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "elola" dan afiks "meng-". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mengelola atau mengurus sesuatu.

22. Memperbaiki (memper-baik-i) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "baik" dengan afiks "memper-" dan "-i". Afiks "memper-" menunjukkan tindakan memperbaiki atau memulihkan, dan "-i" digunakan untuk memberikan makna bahwa ada tindakan atau proses perbaikan.

23. Menghargai (meng-harga-i) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "harga" dengan afiks "meng-" dan "-i". Afiks "meng-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-i" memberikan makna tindakan menghargai atau menghormati.

24. Mendekatkan (men-dekat-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "dekat" dengan afiks "men-" dan "-kan". Afiks "men-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mendekatkan sesuatu atau seseorang.

25. Menghentikan (meng-henti-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "henti" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan menghentikan sesuatu.

26. Membayangkan (membayang-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "bayang" dengan afiks "membayang-" dan "-kan". Afiks "membayang-" menunjukkan tindakan membayangkan atau membentuk bayangan, dan "-kan" memberikan makna tindakan memunculkan bayangan atau gambaran.

27. Menjelaskan (menjelask-an) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "jelas" dengan afiks "men-" dan "-kan". Afiks "men-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan menjelaskan atau membuat jelas.

28. Membingungkan (mem-bingung-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "bingung" dengan afiks "mem-" dan "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan membuat bingung atau sulit dipahami.

29. Menghilangkan (meng-hilang-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "hilang" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan menghilangkan atau membuat sesuatu menghilang.

30. Melibaskan (meli-bas-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "bas" dengan afiks "meli-" dan "-kan". Afiks "meli-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" memberikan makna tindakan melepaskan atau membebaskan.

31. Mengubahkan (meng-ubah-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "ubah" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan mengubah atau merubah sesuatu.

32. Menciptakan (mencipta-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "cipta" dengan afiks "mencipta-" dan "-kan". Afiks "mencipta-" menunjukkan tindakan menciptakan atau membuat sesuatu baru, dan "-kan" memberikan makna tindakan menciptakan sesuatu.

33. Menggantikan (meng-ganti-kan) - Kata ini terbentuk dari morfem dasar "ganti" dengan afiks "meng-" dan "-kan". Afiks "meng-" menunjukkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, dan "-kan" memberikan makna tindakan menggantikan atau mengubah dengan yang baru.

34. Memotongkan (memotong-kan) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "potong" dengan afiks "mem-" dan "-kan". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses, dan "-kan" memberikan makna tindakan memotong atau membuat potongan.

35. Membayar (mem-bayar) - Kata ini terdiri dari morfem dasar "bayar" dengan afiks "mem-". Afiks "mem-" menunjukkan tindakan atau proses membayar sesuatu.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags