Brilio.net - Dalam beberapa jenis kesusasteraan di Indonesia, seringkali ditemukan kata kiasan yang bermaksud untuk memberi pesan tersembunyi kepada pembaca. Salah satu jenisnya adalah pantun kiasan. Pantun kiasan adalah salah satu jenis pantun yang menggunakan metafora untuk menggambarkan pesan yang bermakna dalam.
Pantun kiasan memiliki 4 baris yang bermakna lebih dalam yang tidak langsung ditampilkan. Penggunaan metafora dalam pantun kiasan bisa menjadi media untuk mengekspresikan emosi dan perasaan yang ada di dalam hati. Para pendengar juga akan menebak-nebak apa maksud pantun kiasan.
BACA JUGA :
40 Pantun 4 baris buat pacar tentang cinta, bikin kekasih jadi berbunga-bunga
Pantun kiasan biasanya digunakan untuk menyampaikan nasihat atau pelajaran hidup. Pesan-pesan yang tersembunyi di dalam pantun kiasan bisa menjadi sarana untuk menginspirasi orang lain. Pantun kiasan termasuk sajak Melayu lisan dan bagian dari sastra tradisional. Pantun kiasan bisa dijadikan untuk hiburan dan komunikasi dalam masyarakat.
Pantun kiasan menjadi warisan sastra yang harus dilestarikan bagi generasi ke generasi. Pantun kiasan juga bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi memiliki esensi dan nilai yang bisa diselami pesan moral yang terkandung didalamnya oleh pembaca.
Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang pantun kiasan, nggak perlu bingung cukup baca saja beberapa pantun ini telah dirangkum oleh brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (8/6).
BACA JUGA :
40 Contoh pantun nasihat tentang keluarga, menghibur dan penuh makna
Pantun kiasan menginspirasi penuh makna
foto: freepik.com
1. Tikar pucuk tikar mengkuang
Alas nikah raja Melayu
Ikan busuk jangan dibuang
Buat perencah si daun kayu.
Pesan:
Pantun ini mengingatkan mubazir adalah karakter yang merugikan. Karena bisa jadi, barang lama yang sudah tidak terpakai masih bisa bermanfaat untuk orang lain.
2. Buah bacang masak serangkai
Burung dekut meniti batang
Saya dagang tidak terpakai
Macam melukut di tepi gantang.
Pesan:
Pantun ini bermakna seorang perantau akan selalu merendah di lokasi kedatangannya. Para pendatang cenderung berbuat yang terbaik dan menghormati adat istiadat selama di negeri orang.
3. Tebang gelam, tebang kenanga
Batangnya tumbang menimpa gedung
Kumbang ingin cantiknya bunga
Bunga tumbuh di puncak gunung.
Pesan:
Hendaknya sebelum mengharapkan sesuatu, ketahui terlebih dulu kemampuan diri kita sendiri. Mengharapkan sesuatu yang tidak sesuai kemampuan berisiko tidak dapat terwujud.
4. Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak lalu.
Pesan:
Pesan dari pantun ini adalah jangan terlalu berharap pada sesuatu hal yang belum pasti. Isi pantun merujuk pada peristiwa alam, yang kerap tak jadi hujan meski sudah ada guruh dan kilat.
5. Pohon limau di tepi tingkap
Anak-anak melempar burung
Kukira harimau sudah kutangkap
Eh, ternyata cicak mengkarung.
Pesan:
Kata kiasan dalam pantun ini menggambarkan sifat sombong seseorang yang suka memandang rendah orang lain. Sifat ini tidak disukai dan menimbulkan rasa tidak suka.
6. Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikut resmi ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung.
Pesan:
Janganlah menjadi orang yang senang menyombongkan pencapaian sendiri secara berlebihan. Kata resmi merujuk pada pengumuman yang bersifat sah, legal, dan formal.
7. Burung punai, burung merbah
Hinggap di tonggak mencari sarang
Anak sungai lagi berubah
Sama seperti hatinya orang.
Pesan:
Pantun tersebut menggambarkan pendirian manusia yang mudah berubah. Dalam pantun ini, punai adalah burung Treron curvirostra atau merpati hijau paruh tebal. Sedangkan merbah adalah adalah burung Lanius cristatus atau bentet coklat.
8. Rotan siput, rotan melingkar
Anak itik patah kakinya
Hujan ribut gunung terbakar
Embun setitik padam apinya.
Pesan:
Dengan senantiasa bersabar, maka kemarahan dalam diri pun akan padam. Api kemarahan yang sangat besar, bisa dipastikan padam jika terus bersabar dan doa.
9. Seperti kutilang di dalam sangkar
Tak bisa terbang hanya memandang
Sesama saudara jangan bertengkar
Kalah jadi abu, menang menjadi arang.
Pesan:
Makna peribahasa kalah jadi abu menang jadi arang adalah perbuatan yang tidak ada gunanya. Semua pihak yang terlibat sama-sama menanggung rugi.
10. Makan selai nanas dan roti tawar
Dimakan bersama saat sarapan
Setiap masalah pasti punya jalan keluar
Semua selesai tanpa dendam tersimpan.
Pesan:
Tak perlu takut pada masalah, karena pasti ada solusi asal mau dibicarakan. Solusi pastinya harus diterima semua pihak dan dilaksanakan dengan baik.
11. Pagi hari mulai menyingsing
Pelan-pelan menjadi siang
Dari jauh bunga tampak cantik
Perlahan layu karena terpanggang.
Pesan:
Sesuatu yang terlihat indah di permukaan, kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Karena itu, jangan memberi penilaian berdasarkan tampilan luar.
12. Kayu dibelah jadi empat
Kayu terbakar jadi arang
Kulit bisa sama-sama coklat
Tidak sama dengan hati orang.
Pesan:
Isi hati orang sejatinya tidak ada yang tahu, kecuali diri sendiri. Karena itu tiap orang wajib saling menghormati, terlepas dari tampilan luarnya.
13. Berbagai jenis bunga dalam rangkaian
Paduan warna membuatnya terlihat indah menawan
Nasihat orang tua seperti kesetiaan teman
Mengiringi hidup hingga datang kematian.
Pesan:
Nasihat orang tua bisa diterapkan setiap saat dalam kehidupan. Karena itu nasihat tersebut harus diingat sepanjang waktu.
14. Angin bertiup pelan-pelan
Terkena rumput di pagi hari
Ingat, malu bertanya sesat di jalan
Bertanyalah pada mereka yang pandai.
Pesan:
Bila tidak tahu, jangan segan bertanya pada pihak yang memiliki informasi lebih jelas. Jangan segan bertanya, supaya tidak makin lama tersesat.
15. Burung gelatik, burung kenari
Terbang bebas di alam raya
Zaman dan musim boleh berganti
Tidak ada yang kekal di dunia.
Pesan:
Setiap yang hidup di dunia tidak ada yang abadi. Jika tiba waktunya, semua akan berpulang yang Tuhan yang Maha Esa.
16. Bunga mawar menarik hati
Terlihat indah saat dipandangi
Luasnya lautan ku seberangi
Demi si cinta yang sedang menanti.
Pesan:
Seseorang yang punya tekad kuat bisa melakukan apa saja. Misalnya, sepasang kekasih yang akan melakukan berbagai hal asal bisa bersama dan setia.
17. Naik kapal hingga Bakauheni
Lautnya tenang sepanjang hari
Hiduplah laksana ilmu padi
Makin merunduk makin berisi.
Pesan:
Tiap orang harus hidup seperti padi yang siap dipanen. Kekayaan ilmu dan materi seharusnya diikuti sikap rendah hati serta tidak segan berbagi.
18. Teringat atap rumah bocor
Lekas perbaiki sebelum hujan datang
Wahai para calon penghuni kubur
Laksanakan perintah Tuhan sebelum ajal datang.
Pesan:
Pantun ini mengingatkan tiap orang agar selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi laranganNya. Jangan sampai menyesal saat waktu di dunia telah habis.
19. Kucing tidur di atas papan
Setelah bangun laparnya datang
Terbelit masalah hingga nihil harapan
Alhamdulillah, ku temukan titik terang.
Pesan:
Jangan pernah putus asa ketika ada masalah. Dengan terus berdoa dan berusaha, kemungkinan ada solusi makin besar.
20. Seperti berlian di kegelapan
Sinarnya tak hilang meski terpendam
Kasih orang tua sepanjang jalan
Berlanjut hingga dewasa, tak pernah padam.
Pesan:
Pantun ini mengingatkan untuk selalu hormat dan menyayangi orang tua. Karena kasih orang tua pada anak, sejatinya tak pernah putus meski usia terus beranjak tua.
Pantun kiasan mengandung pesan moral
foto: freepik.com
21. Pergi berlibur ke Kota Cianjur
Pulang malam badan meriang
Menangis diri di pintu kubur
Teringat hati tidak pernah sembahyang.
Pesan:
Pantun tentang agama ini merupakan pengingat untuk rajin menjalankan salat lima waktu jika tidak ingin menyesal di kehidupan setelah kematian.
22. Musang menghilang ke belukar
Meski kecil sangat cepat larinya
Meski zaman berubah, musim bertukar
Tidak akan ada yang kekal di dunia.
Pesan:
Kehidupan di bumi ini fana dan tidak ada yang abadi meski zaman berganti.
23. Bunga terang menawan hati
Indah merekah ku pandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Biar lautan akan ku sebrangi.
Pesan:
Meski membutuhkan tenaga ekstra untuk mencapai tujuan, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan kamu hadapi.
24. Pergi ke Inggris sampai ke Jerman
Banyak sungai dengan sampan
Selalu sedia payung sebelum hujan
Jangan biarkan diri kesusahan.
Pesan:
Persiapan diri yang matang akan menghindarkanmu dari kesulitan di masa depan.
25. Naik kereta ke Kediri
Jarak jauh sampai ke Pati
Bagus sekali bentuknya padi
Makin tunduk tanda berisi.
Pesan:
Manusia harus belajar dari padi, makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.
26. Diam lisan banyak merenung
Lompat tinggi anak tupai
Hendak hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai.
Pesan:
Seringkali kita memiliki keinginan yang terlalu besar, tetapi tidak dapat mengukur kemampuan diri untuk meraihnya.
27. Angin berembus lewat perlahan
Menerjang rumput dimakan keledai
Malu bertanya maka sesat di jalan
Bertanya jadi kunci orang pandai.
Pesan:
Kemauan untuk bertanya sangat penting dalam kehidupan, terlebih jika tidak ingin tersesat di dalam kegelapan jalan yang akan kamu lalui.
28. Bagai burung di dalam sangkar
Tidak terbang hanya memandang
Jangan kamu terus bertengkar
Kalah menjadi abu menang menjadi arang.
Pesan:
Berkelahi tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi justru membuatmu kehilangan banyak hal.
29. Kayu mahogani dari Balikpapan
Dikirim memakai pesawat terbang
Menanam jati penuh harapan
Sebentar tumbuh rumput ilalang.
Pesan:
Seseorang menanam pohon jati dengan harapan agar bermanfaat positif, tetapi sepanjang perjalanannya muncul masalah yang menghalangi.
30. Ramai orang di hari raya
Petik jambu petik kweni
Jika ingin punya sahabat setia
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
Pesan:
Jika ingin memiliki teman sejati, suka duka harus kamu tanggung bersama-sama.
Pantun kiasan penuh inspirasi
foto: freepik.com
31. Apa guna sambal tumis
Kalau tak bercampur asam belimbing
Apa guna lama menangis
Tidaklah penuh telaga kering.
Pesan:
Menangis adalah hal yang sia-sia ketika menghadapi masalah, karena tidak akan menyelesaikan apapun.
32. Awan menghitam
Mentari menyingsing
Rambut berwarna sama hitam
Isi hati orang pribadi masing-masing.
Pesan:
Seseorang mungkin memiliki fisik yang sama, tetapi isi hatinya tidak ada yang tahu.
33. Pergi ke Jepang mencari ilmu
Menggapai cita hingga ke bulan
Tak ada yang bisa membalas kasihmu
Karena tak habis diukur jalan.
Pesan:
Pantun ini cocok untuk hari ibu karena menggambarkan tentang kasih ibu yang tidak akan pernah bisa kamu balas seumur hidup.
34. Sebatang emas terjual di pasar
Harga murah dibeli Beti
Utang emas masih sanggup dibayar
Utang budi selamanya dibawa mati.
Pesan:
Hal ini mengingatkan bahwa hutang budi hendaklah kamu ingat sampai mati.
35. Malam hari banyak kelelawar
Pagi hari banyak makanan
Semua masalah ada jalan keluar
Kusut diselesaikan, kotor dibersihkan.
Pesan:
Pantun kiasan ini menjelaskan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya jika kamu mau terus berusaha.
36. Pergi ke pasar membeli beras
Membeli cincin berhias permata
Mengharap hujan turun deras
Hanya gerimis sekejap mata.
Pesan:
Seseorang mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
37. Kukira masih malam hari
Ternyata hari mulai siang
Kukira bunga mekar indah berseri
Ternyata lama layu dihisap kumbang.
Pesan:
Seseorang mengira bahwa gadis yang ia sukai masih sendiri, tetapi ternyata telah bersama orang lain.
38. Jalan-jalan ke Palembang
Sungai Musi luas membentang
Di mana bunga mulai berkembang
Di sana kumbang akan datang.
Pesan:
Ketika ada anak perempuan yang beranjak gadis, maka banyak laki-laki yang akan berkerumun di sekitarnya.
39. Melihat ikan di tepi kolam
Pohon pinang jadi tambatan
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang menghanyutkan.
Pesan:
Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara, tetapi orang yang banyak ilmunya akan lebih tenang.
40. Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga.
Makna:
Pantun kiasan ini menggambarkan bahwa sejauh apapun terpisah jarak, jika sudah berjodoh menurut takdir Tuhan pasti akan bertemu kembali.