Brilio.net - Terdapat banyak kata serapan pada bahasa Indonesia, tanpa disadari kata yang dikira bahasa Indonesia berasal dari kata asing yang diserap. Walau berasal dari bahasa Melayu, bahasa Indonesia juga banyak menyerap dari bahasa asing seperti Arab, Portugis, Belanda, Sansekerta dan Inggris. Banyak juga yang berasal dari bahasa daerah.
Walau berasal dari bahasa asing, kata serapan ini ejaan, ucapan, dan tulisannya harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata serapan ini dibuat untuk mempermudah memahami suatu istilah, dan memperkaya kosakata, serta memberi pengetahuan lebih untuk pemakai bahasa Indonesia.
BACA JUGA :
45 Contoh kalimat berita, pengertian serta jenisnya
Menurut KBBI kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Kata serapan dapat dikatakan sebagai kata serapan jika memenuhi kaidah-kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia.
Menurut Hockett (1965), perubahan dan perkembangan dalam suatu bahasa adalah wajar terjadi karena adanya kontak bahasa antar pengguna bahasa yang berbeda. Komunikasi langsung antar manusia yang berlainan bahasa, bahkan berlainan budaya, menimbulkan kontak bahasa yang pada akhirnya akan saling mempengaruhi.
Setelah mengetahui pengertian kata serapan, simak juga contoh kalimat serapan, jenis serta penyebabnya yang sudah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (13/10).
BACA JUGA :
41 Contoh kalimat iklan, unsur serta jenisnya
Jenis-jenis kalimat serapan.
Kalimat serapat memiliki beberapa jenis yang dapat diketahui, yaitu:
1. Adopsi.
Pada jenis ini proses serapan kosakata asing tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan.
2. Adaptasi.
Kata asing yang diserap karena memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia. Namun kata tersebut mengalami perubahan ejaan, pengucapan dan penulisan sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
3. Terjemahan.
Jenis ini mengambil serapan dengan cara mengambil konsep dasar yang ada pada bahasa asalnya kemudian kata tersebut dicari terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.
Penyebab kalimat serapan.
1. Sumber internal.
Terjadi karena faktor adanya penyerapan bahasa yaitu swadaya bahasa dalam bahasa internalnya, atau bisa diartikan dengan pengayaan bahasa yang dapat terwujud melalui beberapa pola seperti pembentukan kata baru, penciptaan kata baru.
2. Sumber eksternal.
Terjadi karena sumber luar melalui perluasan dari bahasa-bahasa serumpun dan sebagainya, hal tersebut bisa terjadi karena adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi.
Contoh kalimat serapan.
1. Gambhira = gembira
Aku merasa gembira jika berada di sampingmu.
2. Charita = cerita
Kamu terlihat sangat bahagia saat bercerita
3. Karana = karena
Sinta merasa sedih karena ditinggal ibunya.
4. Jiva = jiwa
Walau ibu sudah tua tapi masih memiliki jiwa yang muda.
5. Bomb = bom
Pesawat itu tidak jadi terbang karena terdeteksi adanya bom pada kabinnya.
6. Actor = aktor
Andi bercita-cita menjadi aktor di masa depan.
7. Design = desain
Rifa dipuji oleh dosen karena dia menciptakan desain baju yang megah.
8. Keeper = kiper
Dodi adalah kiper andalan yang dimiliki timnya.
9. Dilemma = dilema
Aku merasa dilema harus memilih pergi atau tidak.
10. Horlogi = arloji
Dimas selalu memakai arloji pemberian ayah setiap hari.
11. Kantoor = kantor
Ayah berangkat ke kantor pagi ini pukul 8.00.
12. Gage = gaji
Ibu menerima gaji bulanannya siang ini.
13. Koelkas = kulkas
Buah itu disimpan ibu di kulkas agar tetap segar.
14. Emmer = ember
Aku mencuci pakaian kotor dengan ember besar.
15. Brandkast = brankas
Ayah menyimpan dokumen penting di dalam brankas.
16. Asbak = asbak
Ibu selalu menyediakan asbak untuk ayah merokok.
17. Falso = palsu
"Senyummu terlihat sangat palsu."
18. Escola = sekolah
Sekolah itu adalah sekolah terbesar di kotaku.
19. Saco = saku
"Seingatku uang jajan ku taruh di saku depan celanaku."
20. Mandador = mandor
Toni diangkat menjadi mandor pada proyek kali ini.
21. Dona = nona
"Pagi nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya lelaki itu.
22. Onda = ombak
Pada sore hari ombak laut akan semangkin tinggi.
23. Abad = abad
Belanda menjajah negara kita selama 3,5 abad.
24. Du'a = doa
Mintalah kepada Tuhan dengan cara berdoa setelah salat.
25. Dalil = dalil
Kamu tidak bisa berbicara tentang agama secara asal tanpa dalil yang kuat.
26. Ghaira = gairah
Bagaimana kita bisa menang jika kau tak punya gairah untuk berjuang.
27. Rezqi = rezeki
Setiap manusia telah ditentukan rezekinya masing-masing.
28. Bakmi = bakmi
Bakmi depan kampus tidak seenak bakmi yang di samping asramaku.
29. Gincu = gincu
Bibir Rina menjadi merah karena memakai gincu.
30. Kecap= kecap
Tidak ada rasanya makanan kalau tidak memakai kecap.
31. Kawin = kawin
Andi dan Rina melaksanakan perkawinan mereka akhir bulan.
32. Teh-ko = teko
Ibu menuangkan kopi dengan teko pemberian kakek.
33. Lou-cheng = loteng
Rumah mengalami banjir karena loteng yang bocor.
34. Dim sum = dimsum
Dimsum menjadi makanan kesukaanku akhir-akhir ini.
35. Sobuun = sabun
Ibu selalu mengingatkanku mencuci tangan dengan sabun.
36. Waba' = wabah
Desaku terserang wabah flu burung.
37. Qamis = gamis
Rina memakai gamis agar terlihat lebih anggun.
38. Bataco = batako
Halaman rumahku terbuat dari batako sebagai lantainya.
39. Acta = akta
Ayah membuat akta kelahiran untuk adik kami yang baru lahir.
40. Banco = bangku
Pada sore hari kami selalu duduk di bangku depan rumah.
41. Dissertation = disertasi
Kakak sedang mengerjakan disertasinya agar mendapatkan gelar doktornya.
42. Calender = kalender
Kantor kami mengeluarkan kalender untuk tahun depan.
43. Campus = kampus
Aku kuliah di kampus terkenal di Indonesia.
Magang: Cut Raudhatus Safiqah