Brilio.net - Dalam menulis suatu kalimat bahasa Indonesia, kata keterangan biasanya terapat pada akhir sebuah kalimat. Kata keterangan juga mempunyai beberapa macam jenis dan fungsinya.
Kata keterangan juga dapat diartikan sebagai modalitas. Modalitas secara umum dapat dipahami sebagai keterangan yang menyatakan sikap terhadap perbuatan, keadaan, peristiwa, sikap, atau perasaan dari penutur kepada lawan bicaranya.
BACA JUGA :
15 Contoh kalimat perincian bahasa Indonesia serta penjelasannya
Supaya dapat mengetahui apa itu modalitas. Berikut ini adalah penjelasan tentang kalimat modalitas yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (5/12)
Foto: pexeles.com
BACA JUGA :
15 Contoh kalimat yang mengandung kata rujukan, mudah dipelajari
Pengertian modalitas
Menurut Chaer, (1994: 162) modalitas merupakan keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yakni mengenai perbuatan, keadaan, peristiwa, atau sikap terhadap lawan bicaranya. Sikap ini dapat berupa pernyataan, kemungkinan, kinginan, atau keizinan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modalitas mempunya tiga pengertian yaitu.
1. Kalimat modalitas merupakan sebuah klasifikasi pernyataan menurut hal menyungguhkan atau mengingkari kemungkinan atau keharusan.
2. Kalimat modalitas merupakan cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu situasi dalam suatu komunikasi antarpribadi.
3. Kalimat modalitas dapat bermaknakemungkinan, keharusan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat bahasa Indonesia dengan kata barangkali, harus, dan sebagainya.
Macam-macam modalitas
Modalitas dibagi menjadi lima macam bentuk. Berikut ini adalah macam-macam modalitas.
1. Modalitas Aletis
Modalitas alteis merupakan modalitas yang berhubungan dengan kepentingan, keperluan dan ditandai dengan kata bantu harus, wajib.
2. Modalitas Epistemik
Modalitas epistemik merupakan modalitas yang terdiri atas kemungkinan, keteramalan, keharusan atau kepastian. Sikap tersebut merupakan pandangan subjektif pembicara terhadap kebenaran proposisi.
3. Modalitas Deontik
Modalitas deontik adalah modalitas yang mencakup larangan, perintah dan izin. Modalitas deontik berkaitan dengan pandangan subjektif pembicara terhadap suatu peristiwa.
4. Modalitas Dinamik
Modalitas dinamik yaitu merupakan modalitas yang menyatakan makna untukmencangkup kemampuan yang diungkapkan melalui kata seperti (bisa, dapat, sanggup, dan mampu).
5. Modalitas Intensional
Modalitas intensional merupakan modalitas yang terdiri atas keinginan, kemauan, ajakan, pembiaran serta permintaan. Faktor pembeda antara keinginan dan harapan adalah keterlibatan pembicara dalam keberlangsungan peristiwa. Sementara itu, faktor pembeda antara ajakan dan pembiaran dari permintaan adalah siapa yang menjadi pelaku keberlangsungan peristiwa, apakah pembicara atau teman pembicara.
Bentuk kalimat modalitas berdasarkan fungsinya
Kalimat modalitas juga dapat dibedakan melalui fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah bentuk kalimat modalitas berdasarkan fungsinya.
1. Kalimat modalitas untuk menunjukkan larangan
2. Kalimat modalitas untuk menunjukkan sebuah ajakan.
3. Kalimat modalitas untuk menunjukkan rasa pasti/kepastian
4. Kalimat modalitas untuk menunjukkan rasa pengakuan.
5. Kalimat modalitas untuk menunjukkan rasa takjub/heran.
6. Kalimat modalitas untuk menunjukkan rasa sangsi/keraguan.
7. Kalimat modalitas untuk menunjukkan harapan/keinginan.
Foto: pexels.com