1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
20 Mei 2024 13:45

45 Pantun kiasan menarik dan menghibur beserta maknanya, ungkapan bijak dalam bahasa puitis

Pantun kiasan sering kali memerlukan penafsiran lebih dalam untuk memahami makna yang ingin disampaikan. Niko Sulpriyono
Pantun kiasan

6. Awan menghitam,
Mentari menyingsing.
Rambut berwarna sama hitam,
Isi hati orang pribadi masing-masing.

Makna: Setiap orang memang memiliki fisik yang sama, tetapi hati orang tidak ada yang tahu

BACA JUGA :
45 Pantun Melayu menarik dan menghibur, sarat akan makna


7. Musang menghilang ke belukar,
Meski kecil cepat larinya.
Meski zaman berubah dan bertukar,
Tidak akan ada yang kekal di dunia.

Makna: Setiap makhluk hidup pasti akan mati serta tidak ada yang kekal abadi dalam kehidupan di dunia ini.

8. Duduk berdiam melihat rusa,
Di sebelah kandang ada gajah.
Kasih ibu sepanjang masa,
Kasih anak hanya sepanjang galah.

BACA JUGA :
55 Pantun untuk cowok 2 baris ini dijamin bikin pasangan baper dan berkesan

Makna: Berisikan pesan tersirat kepada pembaca bahwa kasih seorang ibu diberikan seumur hidup dan tiada tara, sedangkan kasih sayang seorang anak memiliki batasan.

9. Ambil air dari perigi,
Biar mandi terasa dingin.
Jika pohon semakin tinggi,
Pasti kencang tertiup angin.

Makna: Setiap orang yang mencapai kesuksesan juga akan mengalami cobaan dalam hidupnya.

10. Daun berserak pohon beringin,
Diterpa angin sampai ke gardu.
Seribu malam terasa dingin,
Mengingat wajahmu yang ku rindu.

Makna: Seseorang sedang merindukan kekasihnya yang membuat suasana menjadi berbeda jika tidak sedang bersama.

11. Pergi ke Inggris sampai ke Jerman,
Banyak sungai dengan sampan.
Selalu sedia payung sebelum hujan,
Jangan biarkan diri kesusahan.

Makna: siapkan diri untuk kejadian terburuk

12. Pergi berlibur ke kota Bogor,
Pulang malam badan meriang.
Menangis diri di pintu kubur,
Teringat hati tidak pernah sembahyang.

Makna: Arti dari pantun kiasan ini mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.

13. Bagai burung di dalam sangkar,
Tidak terbang hanya memandang.
Jangan kamu terus bertengkar,
Kalah menjadi abu menang menjadi arang.

Makna: Janganlah suka bertengkar karena kalah maupun menang pun tidak ada gunanya.

14. Apa guna sambal tumis,
Kalau tak dicampur asam belimbing.
Apa guna lama menangis,
Tidaklah penuh telaga kering.

Makna: menangis bukan sikap yang tepat untuk menghadapi sebuah masalah.

15. Semak belukar ada di hutan,
Melihat ular liar terlepas.
Tidak akan pernah lapuk karena hujan,
Tidak akan habis karena panas.

Makna: Nasihat dari orang tua akan selalu diingat dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags