1. Home
  2. »
  3. Ragam
20 Mei 2024 06:25

45 Pantun Melayu menarik dan menghibur, sarat akan makna

Pantun Melayu memiliki banyak fungsi sebagai sarana komunikasi, pendidikan dan penyampaian nilai-nilai, hiburan, dan pengikat sosial. Niko Sulpriyono
foto: freepik.com

Brilio.net - Pantun sudah jadi karya sastra yang begitu lekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Nggak hanya suku Betawi, pantun juga begitu lekat dengan tradisi Melayu. Pantun memiliki persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berarti pari dan dalam bahasa Melayu disebut paribasa atau peribahasa.

Pantun pertama kali dibukukan oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau. Dia adalah seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji. Pantun juga pertama kali muncul dalam sejarah melayu dan hikayat popular yang disisipkan dalam syair-syair seperti Ken Tambunan.

BACA JUGA :
45 Pantun pembuka pidato, menginspirasi sekaligus menghidupkan suasana


Pantun Melayu terdiri dari empat baris dengan rima silang (a-b-a-b) dan biasanya memiliki dua bagian, sampiran (dua baris pertama) dan isi (dua baris terakhir). Pantun Melayu memiliki banyak fungsi sebagai sarana komunikasi, pendidikan dan penyampaian nilai-nilai, hiburan, dan pengikat sosial.

Nah, biar kamu tidak penasaran seperti apa pantun Melayu yang menghibur, berikut brilio.net merangkum dari berbagai sumber pada Senin (20/5), 45 pantun Melayu menarik dan menghibur, sarat akan makna.

Pantun Melayu

BACA JUGA :
75 Pantun berbalas 2 orang, lucu dan menghibur cocok untuk seru-seruan bareng teman

foto: freepik.com

1. Duduk santai di serambi

Melihat pakcik minum berdiri

Bercermin ria sehabis mandi

Terkejut hati lihat diri sendiri.

2. Emak lentik pandai menari

Tanpa letih kayak mak lampir

Nian cantik wajahmu hari ini

Abang nak pinjam uang buat traktir.

3. Anak monyet mencuri bugis

Matanya pedih kena jelatang

Awak tertawa saya menangis

Kekasih pergi dibawa orang.

4. Dari Johor hingga Abung Semuli

Pulangnya membeli pisang muli

Makan yang lahap siapa peduli

Yang penting perut penuh kembali.

5. Pisau tajam ukir nama belati

Tak jadi dilempar karena dehaman

Berhajat megah inginnya hati

Teruna kami menyisir teman.

6. Jalan dari Rokan ke Indragiri

Menenteng tinta ke Kuala Linggi

Bolehlah awak rehatkan diri

Esok akan bersua lagi.

7. Dalam diam abang berkayuh

Takut hati dikejar buaya

Saban malam saya mengeluh

Karena awak sudah berpunya.

8. Listrik padam tak punya lilin

Jadilah rumah gelap gulita

Menari adat menghadap pengantin

Sambil terpesona muka jelita.

9. Pergi ke Bangka membawa ikan

Ikan didapat dari lautan

Penuh berkah bulan Ramadhan

Kata maaf saya haturkan.

10. Ke kota sebelah hadiri rapat

Jalannya sulit sampai sakit kaki

Datang ke orang ada hajat

Ingin ungkapkan hasrat hati.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags