Brilio.net - Liburan jadi salah satu favorit semua orang dari segala usia dan pekerjaan. Dengan liburan, setiap orang dapat melepas penat dari keruwetan pikiran masing-masing. Liburan juga memberikan efek senang dan nyaman bagi orang-orang yang memang membutuhkan sebuah pelampiasan.
Liburan yang dilakukan dengan orang terdekat tentu akan semakin menyenangkan. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk saling bertukar pikiran sambil bercakap-cakap tentang topik apapun dengan suasana yang rileks. Efek bercakap dengan orang terdekat juga mampu mengalihkan penat yang dirasa.
BACA JUGA :
25 Contoh kalimat pujian dalam bahasa Inggris beserta percakapannya
Percakapan sendiri merupakan suatu bentuk interaksi komunikasi langsung melalui bahasa lisan antara dua orang atau lebih. Percakapan juga biasa disebut dengan dialog. Komunikasi lisan yang baik adalah percakapan yang di dalamnya terdapat feedback atau hubungan timbal balik, jadi antara kedua pihak tersebut ada yang namanya respons.
Berikut brilio.net lampirkan lima contoh percakapan bahasa Indonesia dua orang tentang liburan yang bisa dijadikan acuan sebelum atau sesudah holiday, Kamis (11/10).
BACA JUGA :
5 Contoh percakapan menyapa bahasa Inggris, singkat & mudah diterapkan
1. Percakapan antara dua orang perempuan.
Ruby: "Mill, kemarin aku lihat brosur destinasi wisata yang deket dari sini, bagus tau, tapi emang belum terkenal. Kamu mau main ke sana nggak? kalau mau, nanti aku ajak. Mumpung lagi masa liburan nih, sayang banget kalau cuma ngedekem di kamar aja."
Milla: "Wah boleh tu, di daerah mana sih?"
Ruby: "Kayanya tuh semacam kawah gitu, airnya hijau, kadang bisa berubah ubah, mirip banget sama pelangi. Aduh jadi penasaran aku."
Milla: "Beneran ini warnanya bisa berubah-ubah? kok cakep ya. Ini tiket masuknya berapa? jangan bilang kalau mahal banget, aku lagi bokek, udah tanggal 25 soalnya. Belum dapat kiriman lagi, jadi harus irit-irit."
Ruby: "Tenang aja, masuknya cuma bayar Rp 15.000, di brosurnya sih segitu. Tapi biar yakin, kita sambil Google aja, kan ada teknologi namanya Google. Kok gitu aja bingung hahahaha."
Milla: "Oh iya, sebentar aku cari. Nama destinasi wisatanya apa ya?"
Ruby: "Kawah Sibidhang."
Milla: "Oke, ketemu. Beneran Rp 15.000 tiket masuknya. Tapi belum sama tiket parkir."
Ruby: "Gampang parkir doang mah."
Milla: "Oke deh. Oh iya ini di daerah Kalikajar, Wonosobo, ternyata. Deket ya sama rumahmu. Yaudah nanti aku ke rumahmu naik angkot aja."
Ruby: "Yaudah boleh. Atau kalau mau, aku nginep aja di rumahmu, jadi nanti kita berangkat bareng, biar sekalian aja kamu langsung sama aku, nggak perlu naik angkot."
Milla: "Siap, boleh banget dong. Ngomong-ngomong, makasih ya udah dikasih tau tempat wisata yang bagus, dan mau ngajak aku."
Ruby: "Iya sama-sama. Aku emang udah lama mau ajak kamu main berdua sih. Soalnya kita kalau main, nggak pernah berdua."
Milla: "Makasih banyak ya, kamu emang terbaik."
Ruby: "Sama-sama. Jadinya berangkat hari Sabtu ya, tanggal 14 Oktober. Jumat aku udah sampai di rumahmu. Kayanya mau berangkat pagian aja, soalnya rawan hujan."
Milla: "Oke, kabarin aja kalau udah mau jalan. Dadah Ruby."
Ruby: "Dadah."
Percakapan di atas menceritakan tentang dua orang perempuan yang sedang merencanakan tentang liburan ke suatu wisata dengan potensi yang apik, namun belum terkenal wisatanya. Jadi mereka ingin pergi ke sana untuk mengabadikan momen di Kawah Sibidhang. Boleh jadi misal mereka upload keseruan mereka di Kawah Sibidhang, banyak orang yang merasa penasaran dengan lokasi tersebut, sehingga mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi.
2. Percakapan antara dua orang, perempuan dan laki-laki.
Andre: "Gantian ya, masa aku belum dapet foto daritadi. Inimah bukan kita berdua yang liburan, tapi cuma kamu aja. Aku cuma disuruh jadi fotografer aja."
Siska: "Hahaha maaf, harusnya kamu bilang dong kalau kamu keberatan, kan jadi kita berdua bisa gantian. Orang kamu cuma diem aja, ya aku kira kamu santai aja aku suruh fotoin daritadi."
Andre: "Ya setidaknya peka, kalau muka aku udah bete banget nih dari sebelum sampe sini."
Siska: "Iya, iya. Maaf. Sini gantian aku fotoin. Oke, 1 2 3 (cekrek)."
Andre: "Oke mantap, hasilnya bagus. Nggak sia-sia aku ajarin kamu pake kamera, ada untungnya hahaha."
Siska: "Yeeeee, songong lu. Masih untung mau aku fotoin. Yaudah sekarang kita lanjut ke pantai yang bagian barat ya, di sana katanya sunset nya lebih keliatan. Sayang banget udah liburan ke pantai, tapi nggak fotoin sunset. Itu tuh bagian terpenting dari liburan di pantai, tahu."
Andre: "Yaudah gas. Tapi bentar, beli minum dulu. Haus banget, dijadiin fotografer tanpa bayaran dan nggak dikasih minum."
Siska: "Hehe ya maaf. Sini aku beliin. Mau minum putih atau yang berwarna?"
Andre: "Putih aja, biar sehat."
Siska: "Oke, tunggu di sini sebentar ya."
Andre: "Oke, ditunggu."
Beberapa saat setelah sudah selesai membeli minum, dan mencapai pantai bagian barat.
Siska: "Wah, nggak nyangka bakal secakep ini pantai dan sunsetnya. Kapan-kapan lagi kita main ke Yogyakarta ya."
Andre: "Oke, aku sih ayo ayo aja. Kamu kapan liburan lagi? nanti aku ajak main ke tempat wisata di Yogyakarta lainnya."
Siska: "Aku liburan semester lagi dari bulan Juli."
Andre: "Oke, gampang aja. Kamu tinggal kasih tau, mau kemana nya. Nanti aku temenin. Kalau misal gatau destinasi nya, aku rekomendasiin. Kabarin lewat WhatsApp aja."
Siska: "Oke kakak sepupu. Makasih banget yaa."
Andre: "Sama-sama."
Percakapan di atas menceritakan dua orang kakak adik sepupu sedang melakukan perjalanan liburan di sebuah pantai Yogyakarta. Mereka liburan berdua saat mereka sedang rehat dari aktivitas mereka.
3. Percakapan antara dua orang, Ibu dan Ayah.
Ibu: "Menurut Ayah, anak-anak lebih senang liburan ke desa atau kota?"
Ayah: "Bu, anak kita ada 3. 2 perempuan sukanya liburan ke kota, 1 laki-laki sukanya liburan ke desa."
Ibu: "Terus pengambilan keputusannya, gimana?"
Ayah: "Kalau saran saya, mending ambil jalan tengah. Kita pergi ke luar negeri aja."
Ibu: "Oiya, kenapa Ibu nggak kepikiran ya. Yaudah kita mau liburan ke negara mana ini berarti, Yah?"
Ayah: "Ibu maunya ke mana? Ayah sih pengennya Disney Land aja."
Ibu: "Loh kok sama. Ibu juga mau ke Disney Land, Yah. Tempat fotonya bagus di sana."
Ayah: "Oke berarti udah jelas ya. Kita ke Disney Land."
Ibu: "Oke, nanti Ibu kasih tau anak-anak aja. Sepertinya mereka juga suka."
Ayah: "Iya, semoga mereka suka sama keputusan kita."
Percakapan di atas menceritakan dua orang orangtua sedang berdiskusi mengenai destinasi wisata yang akan mereka pilih untuk liburan. Mereka mengambil keputusan secara jalur tengah dan adil. Didapatkan sebuah hasil dari diskusi, lalu mereka akan langsung mengabarkan ke anak-anak mereka.
4. Percakapan antara dua orang teman sekelas.
Diva: "Bu Dewi beneran nggak masuk ngajar kan sekarang?"
Budi: "Iya beneran. Dikasih tugas aja. Kita kerjain sekarang yuk, biar cepat selesai."
Diva: "Oke. Ngomong-ngomong, kamu kemarin habis liburan di Museum Sonobudoyo kan?"
Budi: "Iya, kok tahu sih?"
Diva: "Aku tahu dari Randy. Kemarin dia duduk sama aku, pas kamu lagi meliburkan diri. Ceritain dong, Budi."
Budi: "Ya gitu sih, harga masuknya murah dan isinya worth it banget menurut aku. Di sana banyak seni dan budaya budaya di zaman dulu. Kalau kamu suka sama sejarah Indonesia, ke sana aja. Dijamin nggak akan nyesel."
Diva: "Wah pasti seru banget ya, Budi. Aku juga pengen liburan. Nanti aku ajak orang tuaku deh buat liburan ke sana. Makasih ya udah diceritain, jadi aku udah punya pandangan, mau liburan ke mana nantinya."
Budi: "Sama-sama Diva. Semoga rencana nya bisa terealisasikan."
Percakapan di atas menceritakan dua orang teman sekelas yang sedang berkomunikasi dan menceritakan pengalaman salah satu teman yang baru saja selesai liburan. Liburannya berdestinasi Museum Sonobudoyo yang memiliki banyak isi bersejarah.
5. Percakapan antara dua orang teman sekolah.
Jay: "Liburan semester nanti, kamu mau liburan ke mana, Int?"
Intan: "Kalau aku sepertinya tidak akan ke mana-mana; hanya di rumah saja. Kalau kamu? pasti kamu sudah merencanakan mau main kan?"
Jay: "Kalau aku rencananya akan berlibur ke Giliyang. Itu loh pulau yang kadar oksigennya paling banyak se-Indonesia."
Intan: "Oh, iya aku tahu. Wah, pasti akan menyenangkan sekali ya liburanmu nanti. Oh iya, aku boleh minta oleh-oleh tidak? Hehe"
Jay: "Oh, tentu saja boleh. Memangnya oleh-oleh apa yang harus aku bawa nanti?"
Intan: "Hmmm kamu bawa saja oksigen satu galon. Kan di sana kadar oksigennya banyak. Jadi bisalah ya kalau aku minta satu galon, hehehe."
Jay: "Hahaha kamu ini ada-ada saja! Mana mungkin aku bisa bawa oksigen satu galon dari sana? Dasar aneh!"
Intan: "Hahaha, iya-iya aku tahu kok. Lagian itu kan hanya bercanda. Oh iya, aku doakan semoga liburan kamu nanti menyenangkan ya."
Jay: "Aamiin. Terima kasih ya Int. Oleh-olehnya jadi tidak?"
Intan: "Sama-sama Jay. Nggak usah Jay, aku tadi hanya bercanda kok hehehe"
Jay: "Okay gapapa Int. Nanti tetap aku bawain oleh-oleh kok, tenang aja."
Intan: "Wah, makasih ya Jay."
Jay: "Sama-sama Int."
Percakapan di atas menceritakan dua orang teman sekolah yang salah satunya akan melakukan liburan ke Giliyang. Salah satunya tidak berencana liburan, alhasil ia pun meminta dibawakan oleh-oleh dari Giliyang.
Magang: Ricka Milla Suatin