1. Home
  2. »
  3. Ragam
9 Oktober 2024 21:25

5 Contoh teks fabel singkat, lengkap dengan pengertian dan strukturnya

Dalam dunia literasi, fabel memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas, terutama bagi anak-anak. Niko Sulpriyono

Brilio.net - Fabel merupakan salah satu bentuk cerita yang telah dikenal sejak lama dan sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral. Cerita fabel biasanya melibatkan hewan sebagai tokoh utama yang berperilaku seperti manusia. Melalui interaksi dan konflik yang dialami oleh para tokoh hewan ini, fabel menyajikan pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keunikan fabel terletak pada kemampuannya untuk mengajarkan nilai-nilai penting dengan cara yang sederhana dan menghibur.

Dalam dunia literasi, fabel memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas, terutama bagi anak-anak. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan tentang perilaku baik dan buruk. Dengan menggunakan hewan sebagai tokoh, fabel dapat menyampaikan pesan moral tanpa terkesan menggurui, sehingga lebih mudah diterima oleh pembaca dari berbagai usia.

BACA JUGA :
5 Contoh teks laporan percobaan kura-kura lengkap dengan pengertian dan formatnya


Sebelum menyelami contoh-contoh teks fabel, penting untuk memahami pengertian dan struktur dari teks tersebut. Fabel biasanya terdiri dari tiga bagian utama: orientasi, komplikasi, dan resolusi. Orientasi berfungsi untuk memperkenalkan tokoh dan latar cerita, komplikasi menggambarkan konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh, dan resolusi menyajikan penyelesaian dari konflik serta pesan moral yang dapat diambil. Memahami struktur ini akan membantu dalam menyusun teks fabel yang efektif dan bermakna.

Pengertian teks fabel

Fabel adalah cerita pendek yang menggunakan hewan sebagai tokoh utama, di mana hewan-hewan tersebut berperilaku seperti manusia. Fabel bertujuan untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran hidup. Fabel bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada pembaca melalui cerita yang sederhana dan menghibur.

Struktur teks fabel

  • Orientasi: Bagian ini memperkenalkan tokoh, latar, dan situasi awal cerita. Orientasi memberikan konteks kepada pembaca sebelum memasuki bagian utama cerita.
  • Komplikasi: Bagian ini menggambarkan konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh utama. Komplikasi adalah inti dari cerita yang memicu perubahan atau pembelajaran.
  • Resolusi: Bagian ini menyajikan penyelesaian dari konflik serta pesan moral yang dapat diambil dari cerita. Resolusi memberikan makna dan tujuan dari cerita yang disampaikan.

Berikut adalah 5 contoh teks fabel singkat yang dapat dijadikan referensi:

BACA JUGA :
5 Contoh teks laporan hasil observasi singkat tentang timun, pahami definisi dan strukturnya

Contoh 1: Kelinci dan Kura-Kura

Orientasi: Di sebuah hutan yang damai, hiduplah seekor kelinci yang terkenal dengan kecepatannya dan seekor kura-kura yang dikenal lambat. Suatu hari, kelinci mengejek kura-kura karena lambatnya.

Komplikasi: Kura-kura yang merasa diremehkan menantang kelinci untuk berlomba lari. Kelinci yang sombong menerima tantangan itu dengan tertawa. Saat lomba dimulai, kelinci melesat jauh di depan, sementara kura-kura berjalan perlahan namun pasti. Merasa yakin akan menang, kelinci memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon dan tertidur.

Resolusi: Sementara kelinci tertidur, kura-kura terus berjalan dan akhirnya melewati kelinci yang tertidur. Ketika kelinci terbangun, ia terkejut melihat kura-kura hampir mencapai garis finish. Kelinci berlari secepat mungkin, tetapi terlambat. Kura-kura memenangkan lomba. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa ketekunan dan konsistensi dapat mengalahkan kesombongan dan rasa percaya diri yang berlebihan.

Contoh 2: Serigala dan anggur

Orientasi: Di sebuah kebun anggur yang subur, seekor serigala lapar berkeliaran mencari makanan. Ia melihat sekelompok anggur yang menggantung di atas pohon.

Komplikasi: Serigala melompat-lompat berusaha meraih anggur tersebut, tetapi tidak berhasil. Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, serigala merasa lelah dan putus asa.

Resolusi: Akhirnya, serigala pergi sambil berkata, "Anggur itu pasti asam." Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa sering kali orang meremehkan sesuatu yang tidak dapat mereka capai, bukan karena hal itu tidak berharga, tetapi karena mereka tidak mampu mencapainya.

Contoh 3: Singa dan Tikus

Orientasi: Di sebuah hutan, seekor singa sedang tidur di bawah pohon. Seekor tikus kecil berlari-lari di atas tubuh singa, membangunkannya.

Komplikasi: Singa yang marah menangkap tikus dan hendak memakannya. Tikus memohon ampun dan berjanji akan membalas budi jika singa melepaskannya. Singa tertawa mendengar janji tikus yang kecil, tetapi akhirnya melepaskannya.

Resolusi: Beberapa hari kemudian, singa terjebak dalam jaring pemburu. Tikus mendengar raungan singa dan datang untuk menolong. Dengan giginya yang kecil, tikus menggigit jaring hingga putus dan membebaskan singa. Singa menyadari bahwa bahkan makhluk kecil pun dapat memberikan bantuan besar. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kebaikan hati tidak mengenal ukuran, dan bantuan dapat datang dari siapa saja.

Contoh 4: Semut dan belalang

Orientasi: Di sebuah padang rumput, seekor semut bekerja keras mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin, sementara belalang bersantai dan bermain musik.

Komplikasi: Belalang mengejek semut karena bekerja keras dan tidak menikmati musim panas. Semut mengingatkan belalang bahwa musim dingin akan datang dan makanan akan sulit didapat.

Resolusi: Ketika musim dingin tiba, belalang kelaparan dan tidak memiliki makanan. Ia datang ke rumah semut untuk meminta bantuan. Semut yang baik hati membagikan makanannya kepada belalang. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa persiapan dan kerja keras di masa sekarang akan membawa manfaat di masa depan.

Contoh 5: Rubah dan burung gagak

Orientasi: Seekor burung gagak menemukan sepotong keju dan bertengger di atas pohon untuk menikmatinya. Seekor rubah yang lapar melihat burung gagak dan ingin mendapatkan keju tersebut.

Komplikasi: Rubah memuji burung gagak dengan mengatakan bahwa suaranya pasti sangat merdu. Tersanjung oleh pujian, burung gagak membuka paruhnya untuk bernyanyi, dan keju jatuh ke tanah.

Resolusi: Rubah dengan cepat mengambil keju dan memakannya. Burung gagak menyadari bahwa ia telah tertipu oleh pujian palsu. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa seseorang harus berhati-hati terhadap pujian yang berlebihan, karena bisa jadi itu adalah tipu muslihat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags