false
  1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
25 Oktober 2024 04:30

5 Efek buruk kebiasaan berdiri terlalu lama, lengkap dengan cara mengurangi risikonya

Mengetahui dampak negatif berdiri terlalu lama, tentu penting agar kamu bisa lebih berhati-hati. Dwiyana Pangesthi

Brilio.net - Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan tentang kebiasaan berdiri terlalu lama. Meski banyak yang berpikir bahwa berdiri lebih baik dibandingkan duduk, ternyata hal ini bisa membawa risiko serius bagi kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Tentunya menjadi perhatian besar bagi yang memiliki pekerjaan atau rutinitas yang mengharuskan berdiri dalam waktu lama.

Penelitian yang dipublikasikan oleh The International Journal of Epidemiology menunjukkan hasil mencenangkan. Studi tersebut melibatkan lebih dari 80.000 orang dewasa sehat di Inggris yang dipantau selama dua tahun menggunakan akselerometer. Temuan itu menekankan bahwa berdiri terlalu lama sebenarnya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 11 persen, bahkan jika dibandingkan dengan yang duduk lama selama lebih dari 10 jam per hari.

BACA JUGA :
Faringitis kian mewabah di musim pancaroba, ini 6 cara sederhana untuk mencegahnya


Tentu saja, hasil tersebut mengejutkan banyak orang, terutama yang menganggap bahwa berdiri lebih baik daripada duduk. Tidak hanya meningkat risiko penyakit jantung, berdiri terlalu lama juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

Nah, agar kamu bisa lebih waspada, cari tahu soal efek berdiri terlalu lama dan bagaimana cara mengatasinya. Yuk, simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (24/10), dampak berdiri terlalu lama serta tips untuk mengurangi risikonya.

1. Peningkatan risiko penyakit jantung.

BACA JUGA :
Mengenal penyakit Brucellosis, ini gejala, penyebab, dan cara mencegahnya

foto:freepik.com

Penelitian terbaru menyoroti bahwa berdiri terlalu lama bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini terjadi karena berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan memicu stres pada pembuluh darah. Ketika aliran darah terganggu, risiko penyakit jantung pun meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, berdiri lebih dari dua jam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 11 persen.

Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengatur waktu antara duduk dan berdiri. Jika kamu harus berdiri lama, cobalah untuk melakukan peregangan ringan setiap satu jam agar aliran darah tetap lancar. Jangan lupa juga untuk memastikan asupan air yang cukup sepanjang hari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

2. Varises.

Selain risiko penyakit jantung, berdiri terlalu lama juga berpotensi memicu munculnya varises. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di kaki menjadi melebar dan terlihat menonjol di bawah permukaan kulit. Berdiri dalam jangka waktu lama menyebabkan tekanan ekstra pada pembuluh darah di kaki, sehingga membuat darah menumpuk dan memicu munculnya varises.

Untuk mencegah varises, penting bagi kamu untuk mengistirahatkan kaki dan menghindari berdiri terlalu lama tanpa bergerak. Jika memungkinkan, gunakan kaus kaki kompresi yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kaki. Selain itu, cobalah untuk mengangkat kaki beberapa kali dalam sehari untuk membantu aliran darah kembali ke jantung.

3. Nyeri punggung dan kaki.

Berdiri dalam waktu lama dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot punggung dan kaki, yang akhirnya memicu rasa nyeri. Posisi berdiri yang statis dapat menekan otot dan sendi, sehingga menyebabkan kelelahan pada area tersebut. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, rasa nyeri bisa menjadi lebih parah dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti ketegangan otot atau kram.

Untuk mengatasi nyeri ini, kamu bisa melakukan peregangan atau berjalan-jalan sebentar untuk meredakan ketegangan otot. Posisi berdiri yang baik juga penting, jadi pastikan kamu berdiri dengan punggung tegak dan lutut sedikit ditekuk untuk mengurangi tekanan pada punggung dan kaki. Latihan rutin yang melibatkan penguatan otot inti dan kaki juga dapat membantu mengurangi nyeri ini.

4. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.

Saat kamu berdiri terlalu lama, gravitasi menarik cairan tubuh ke bagian bawah tubuh, terutama di kaki dan pergelangan kaki. Hal ini menyebabkan pembengkakan atau edema, yang bisa membuat kamu merasa tidak nyaman dan bahkan mengganggu pergerakan. Pembengkakan ini umumnya terjadi karena aliran darah yang tidak lancar akibat berdiri dalam jangka waktu lama.

Untuk mencegah atau mengatasi pembengkakan, penting untuk sering menggerakkan kaki dan tidak berdiri dalam posisi yang sama terlalu lama. Jika kamu mulai merasa kaki terasa bengkak, duduklah sejenak dan angkat kaki agar cairan yang terkumpul bisa kembali mengalir ke bagian tubuh lainnya. Selain itu, konsumsi makanan yang kaya potasium seperti pisang dan kentang untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

5. Kelelahan kronis.

Berdiri lama juga dapat menyebabkan kelelahan yang berkelanjutan. Ketika tubuh terus-menerus dipaksa untuk menahan beban tanpa istirahat yang cukup, otot-otot akan mengalami kelelahan. Ini tidak hanya memengaruhi kondisi fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kondisi mental. Kelelahan ini sering kali tidak segera terasa, tetapi bisa menumpuk seiring waktu dan membuat kamu merasa lelah sepanjang hari.

Untuk mengurangi risiko kelelahan, cobalah untuk sering mengganti posisi antara duduk, berdiri, dan berjalan. Istirahat yang cukup juga penting, jadi pastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang berkualitas di malam hari. Latihan peregangan ringan dan yoga juga dapat membantu meredakan kelelahan otot dan memberikan energi baru untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Cara mengurangi risiko kebiasaan berdiri terlalu lama.

foto: freepik.com

Mengetahui dampak negatif berdiri terlalu lama, tentu penting agar kamu bisa lebih berhati-hati. Untuk mengatasi dampak ini, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil. Pertama, usahakan untuk selalu mengombinasikan antara duduk, berdiri, dan berjalan agar tubuh tetap bergerak dan sirkulasi darah tidak terganggu. Peregangan ringan setiap satu atau dua jam juga sangat membantu untuk menjaga fleksibilitas otot dan sendi.

Kedua, jika kamu harus berdiri lama karena pekerjaan, pertimbangkan untuk menggunakan alas kaki yang nyaman dan mendukung postur tubuh yang baik. Sepatu dengan bantalan yang empuk dapat membantu mengurangi tekanan pada kaki dan punggung. Terakhir, pastikan untuk menjaga pola makan yang sehat dan minum air putih yang cukup untuk mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Pada akhirnya, berdiri terlalu lama memang bisa membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan jika tidak diimbangi dengan kebiasaan yang tepat. Namun, dengan perubahan sederhana seperti peregangan, istirahat yang cukup, dan penggunaan alas kaki yang baik, risiko tersebut bisa diminimalkan. Ingat, kesehatan tubuh sangat bergantung pada bagaimana kamu menjaga keseimbangan dalam aktivitas sehari-hari.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags