Brilio.net - Kalimat bermajas sering kali memberikan keindahan tersendiri dalam sebuah tulisan. Majas adalah salah satu elemen penting dalam bahasa yang dapat memperkaya makna dan memberikan nuansa yang lebih emosional atau imajinatif. Tanpa majas, sebuah kalimat mungkin akan terdengar datar atau terlalu lugas. Penggunaan majas yang tepat mampu membawa pembaca lebih mendalam ke dalam pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Majas memiliki banyak jenis dan masing-masing jenisnya memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa digunakan untuk membandingkan, beberapa untuk memberikan kesan berlebihan, dan ada juga yang dimanfaatkan untuk menyindir secara halus. Dengan memahami berbagai jenis majas, kamu bisa lebih fleksibel dalam mengekspresikan pikiran, perasaan, atau pesan tertentu.
BACA JUGA :
5 Contoh teks anekdot majas sindiran, singkat dan mudah dipelajari
Penggunaan kalimat bermajas sering kamu temui dalam karya sastra, iklan, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Dengan mengetahui jenis-jenis majas, kamu bisa lebih mengapresiasi keindahan bahasa dan lebih kreatif dalam berkomunikasi.
Yuk simak beberapa contoh kalimat bermajas berdasarkan jenisnya agar bisa lebih memahami cara kerjanya dalam komunikasi sehari-hari, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (9/10).
Contoh kalimat bermajas berdasarkan jenisnya.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat majas yang baik dan benar, pahami pengertian dan jenisnya
foto: freepik.com
1. Majas Simile.
Majas simile adalah majas yang membandingkan dua hal berbeda dengan menggunakan kata pembanding seperti seperti, bak, ibarat, atau laksana.
- Wajahnya seindah bulan purnama.
- Hatiku remuk seperti kaca yang jatuh ke lantai.
- Ia berlari cepat laksana angin.
2. Majas Metafora.
Majas metafora adalah perbandingan langsung tanpa menggunakan kata pembanding.
- Hidup ini adalah panggung sandiwara.
- Dia adalah bunga desa yang memikat banyak hati.
- Waktu adalah uang yang tidak bisa diabaikan.
3. Majas Personifikasi.
Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati.
- Angin malam bernyanyi lembut di telingaku.
- Hujan menari-nari di atas genting rumah.
- Matahari tersenyum menyambut pagi.
4. Majas Hiperbola.
Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesuatu untuk memberikan efek dramatis.
- Suaranya menggelegar hingga membelah langit.
- Aku menunggu seribu tahun hanya untuk melihat senyummu.
- Tangisannya bisa menenggelamkan kota.
5. Majas Litotes.
Litotes adalah majas yang merendahkan diri atau menyatakan sesuatu yang lebih rendah dari kenyataannya.
- Rumah ini memang kecil, tapi penuh dengan cinta.
- Aku hanya orang biasa yang tidak tahu banyak.
- Makanan ini seadanya saja, semoga bisa diterima.
6. Majas Eufemisme.
Eufemisme adalah majas yang menggantikan kata-kata kasar atau tidak enak didengar dengan kata yang lebih halus.
- Dia sudah berpulang ke pangkuan Tuhan.
- Kita harus memberhentikan beberapa karyawan karena efisiensi.
- Ia sedang tidak enak badan, jadi tidak bisa hadir.
7. Majas Ironi.
Ironi adalah majas yang menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan atau maksud sebenarnya.
- Hebat sekali, nilaimu nol besar lagi.
- Cuaca cerah sekali ya, padahal hujan deras di luar.
- Kamu benar-benar pintar, bisa mengacaukan semuanya.
8. Majas Sinisme.
Sinisme adalah majas yang lebih terang-terangan menyindir atau mengkritik.
- Bagus, teruskan saja malas-malasan, pasti sukses besar.
- Oh, kamu benar-benar pekerja keras, tidur seharian.
- Tentu saja, kamu selalu datang tepat waktu, setelah semua selesai.
9. Majas Sarkasme.
Sarkasme adalah majas yang bersifat menyindir secara kasar dan menyakitkan.
- Kamu memang pintar, sepintar batu kali.
- Kerjamu sangat hebat, seperti robot yang rusak.
- Luar biasa, kamu benar-benar teman yang bisa diandalkan saat butuh saja.
10. Majas Aliterasi.
Aliterasi adalah majas yang menekankan bunyi awal yang sama pada kata-kata berurutan.
- Susi suka semangka saat senja.
- Dinda duduk di dekat danau dengan damai.
- Kami kumpul, kemudian kami ketawa-ketiwi.
11. Majas Pleonasme.
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata berlebihan yang sebetulnya tidak diperlukan.
- Aku melihat dengan mata kepala sendiri kejadian itu.
- Dia turun ke bawah dengan cepat.
- Anak kecil itu naik ke atas pohon.
12. Majas Antitesis.
Antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata atau lebih yang berlawanan makna dalam satu kalimat.
- Hidup dan mati adalah bagian dari kehidupan manusia.
- Dia sering tertawa di saat orang lain menangis.
- Kaya dan miskin sama-sama membutuhkan cinta.
13. Majas Paradoks.
Paradoks adalah majas yang mengungkapkan dua hal yang bertentangan tetapi sebenarnya benar.
- Hatinya terasa sepi di tengah keramaian.
- Dia merasa bahagia di tengah penderitaannya.
- Kesuksesan sering kali membawa banyak kegagalan di dalamnya.
14. Majas Oksimoron.
Oksimoron adalah majas yang menggabungkan dua kata dengan makna bertentangan secara langsung.
- Dia adalah pria yang kejam tapi lembut.
- Pernikahan mereka adalah kebahagiaan yang menyakitkan.
- Hidupnya penuh dengan penderitaan yang manis.
15. Majas Klimaks.
Klimaks adalah majas yang menyusun beberapa hal secara bertingkat dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
- Dia mulai dari tukang, mandor, hingga menjadi pengusaha besar.
- Semua orang, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, ikut serta dalam acara ini.
- Perjalanannya dimulai dari kampung, kota kecil, hingga akhirnya ke ibu kota.
foto: freepik.com
16. Majas Antiklimaks.
Antiklimaks adalah kebalikan dari klimaks, di mana sesuatu disusun dari yang tertinggi ke yang terendah.
- Para pejabat, manajer, hingga staf kantor hadir dalam rapat.
- Dari kepala sekolah, guru, hingga murid berdiskusi bersama.
- Semua kalangan, dari pejabat, pengusaha, hingga rakyat biasa, turut hadir.
17. Majas Metonimia.
Metonimia adalah majas yang menggunakan nama benda atau merek yang berkaitan erat dengan hal yang dimaksud.
- Dia selalu minum Aqua setiap hari.
- Ayah sedang membaca Kompas di ruang tamu.
- Aku membeli Honda baru bulan lalu.
18. Majas Sinekdoke.
Sinekdoke terbagi dua: pars pro toto (bagian untuk keseluruhan) dan totum pro parte (keseluruhan untuk bagian).
- Indonesia memenangkan pertandingan (pars pro toto).
- Seribu tangan bekerja membangun jembatan (pars pro toto).
- Semua siswa hadir dalam acara tersebut (totum pro parte).
19. Majas Assonansi.
Assonansi adalah majas yang menekankan bunyi vokal yang sama dalam kata-kata berurutan.
- Dia menangis di malam yang gelap gulita.
- Aku berlari cepat untuk mengejar impianku.
- Angin berbisik lembut di antara dahan pohon.
20. Majas Kontradiksi.
Kontradiksi adalah majas yang menunjukkan dua pernyataan yang saling bertentangan.
- Dia sangat suka musik, tetapi tidak pernah pergi ke konser.
- Hujan deras, tetapi ia memilih berdiam di luar.
- Ia senang belajar, namun selalu mendapatkan nilai jelek.
21. Majas Asosiasi.
Asosiasi adalah majas yang menghubungkan suatu kata dengan kata lain yang memiliki hubungan makna.
- Beruang kutub adalah simbol dinginnya utara.
- Roti adalah lambang kehidupan sehari-hari.
- Bunga melati selalu diasosiasikan dengan keharuman.
22. Majas Eufoni.
Eufoni adalah majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki bunyi indah dan menyenangkan.
- Hening malam membawa ketenangan hati.
- Suara ombak mengalun lembut di telinga.
- Irama lagu yang mengalun membuat suasana semakin syahdu.
23. Majas Cacophony.
Cacophony adalah majas yang menggunakan kata-kata yang terdengar keras dan tidak harmonis.
- Kacau balau suara kendaraan di jalan raya.
- Pertengkaran itu mengeluarkan suara ribut yang mengguncang.
- Terpukul dan teriak membuat suasana menjadi mencekam.
24. Majas Repetisi.
Repetisi adalah majas yang menggunakan pengulangan kata atau frasa untuk menekankan makna.
- Kita harus berjuang, berjuang, dan berjuang lagi.
- Hidup ini penuh dengan kebahagiaan, kebahagiaan yang hakiki.
- Dia berkata bahwa dia akan datang, akan datang, dan akan datang.
25. Majas Paralelisme.
Paralelisme adalah majas yang menyusun dua atau lebih bagian kalimat dengan struktur yang sama.
- Dia mencintai, menghormati, dan menghargai orang tuanya.
- Kita belajar untuk memahami, memahami untuk menghargai, dan menghargai untuk mencintai.
- Semua harus bekerja keras, bertanggung jawab, dan saling membantu.
26. Majas Kiasan.
Kiasan adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak langsung dan simbolis.
- Jiwanya melayang ke angkasa saat ia mendengar lagu kesukaannya.
- Dia memiliki cahaya dalam hatinya yang selalu bersinar.
- Bunga di taman adalah senyum dari alam.
27. Majas Sifat.
Majas sifat adalah penggunaan kata sifat yang berlebihan untuk memberikan kesan tertentu.
- Ia sangat cantik, bahkan lebih cantik dari bintang di langit.
- Senyumnya cerah, lebih terang dari matahari.
- Suaranya merdu, seindah lagu yang dinyanyikan oleh burung.
28. Majas Kiasan Sejarah.
Majas kiasan sejarah adalah ungkapan yang merujuk pada peristiwa sejarah yang dikenal luas.
- Perjuangannya mengingatkan kita pada Pahlawan Nasional yang gigih.
- Ia adalah sosok seperti Soekarno, selalu memperjuangkan keadilan.
- Perjuangan ini adalah pertempuran seperti 10 November di Surabaya.
29. Majas Adaptasi.
Adaptasi adalah majas yang mengambil tema atau elemen dari satu budaya ke budaya lain.
- Novel ini adalah adaptasi dari film yang terkenal.
- Karya seni ini mengadaptasi tradisi lokal dengan sentuhan modern.
- Lagu tersebut adalah adaptasi dari lirik klasik yang terkenal.
30. Majas Implikasi.
Implikasi adalah majas yang menyiratkan suatu makna tanpa menyatakannya secara langsung.
- Keceriaan wajahnya menyiratkan kebahagiaan yang mendalam.
- Dia datang terlambat, mungkin ada masalah yang tidak terduga.
- Suara gemuruh petir mengindikasikan hujan akan segera turun.
foto: freepik.com
31. Majas Refleksi.
Refleksi adalah majas yang merujuk pada pemikiran mendalam tentang suatu pengalaman.
- Hidup ini mengajarkan kita banyak pelajaran berharga.
- Pengalaman pahitnya membuatnya lebih bijaksana.
- Momen-momen indah selalu terpatri dalam ingatannya.
32. Majas Konotasi.
Konotasi adalah majas yang memberikan makna tambahan pada suatu kata.
- Merah sering diasosiasikan dengan cinta dan gairah.
- Hitam melambangkan misteri dan ketidakpastian.
- Hijau mewakili kehidupan dan kesuburan.
33. Majas Denotasi.
Denotasi adalah makna harfiah dari suatu kata tanpa imbuhan makna tambahan.
- Air adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau.
- Gunung adalah bentukan alam yang menjulang tinggi.
- Pohon adalah tumbuhan yang memiliki batang dan daun.
34. Majas Rima.
Rima adalah majas yang menekankan kesamaan bunyi pada akhir kata.
- Hidup berlanjut seperti air yang mengalir.
- Cinta kita takkan pernah sirna, seperti bintang yang bersinar.
- Rindu ini menggoda hatiku seperti hujan di musim kemarau.
35. Majas Parodi.
Parodi adalah majas yang menirukan gaya atau bentuk karya lain dengan cara yang lucu.
- Film ini adalah parodi dari kisah cinta klasik.
- Acara itu melakukan parodi terhadap berita terkini dengan gaya humor.
- Buku tersebut adalah parodi dari novel terkenal yang dibaca banyak orang.
36. Majas Alegori.
Alegori adalah majas yang menyampaikan makna melalui cerita atau karakter.
- Cerita tentang pelaut dan lautan adalah alegori kehidupan yang penuh tantangan.
- Fabel tersebut menggambarkan alegori tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan.
- Karya seni ini adalah alegori dari perjuangan manusia menghadapi kesulitan.
37. Majas Metaforis.
Metaforis adalah perbandingan yang menunjukkan hubungan antara dua hal yang berbeda.
- Dia adalah ratu dalam hatiku.
- Jalan hidupnya bagaikan labirin yang sulit dimengerti.
- Waktu adalah penjahat yang mencuri kebahagiaan.
38. Majas Komparatif.
Komparatif adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung.
- Dia lebih pintar dari adiknya.
- Suara penyanyi itu lebih merdu daripada suara lainnya.
- Taman ini lebih indah daripada taman di kota sebelah.
39. Majas Konversi.
Konversi adalah majas yang mengubah satu bentuk ke bentuk lain.
- Dia memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadapi masalah.
- Rasa takutnya berubah menjadi keberanian setelah mengalami tantangan.
- Kesedihan mengubahnya menjadi sosok yang lebih kuat.
40. Majas Definisi.
Definisi adalah majas yang menjelaskan makna suatu kata secara langsung.
- Kebahagiaan adalah keadaan pikiran yang penuh dengan rasa syukur.
- Persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung dan memahami.
- Cinta adalah perasaan mendalam yang menyatukan dua jiwa.
41. Majas Diksi.
Diksi adalah majas yang menggunakan pilihan kata yang tepat untuk mengekspresikan perasaan.
- Suara deburan ombak menggugah kenangan indah.
- Aroma kopi menghangatkan suasana pagi.
- Sinar matahari pagi menyapa hangat.
42. Majas Figuratif.
Figuratif adalah majas yang menyampaikan makna dengan cara yang tidak langsung.
- Ia memiliki pikiran yang tajam, seperti pedang yang bersinar.
- Harapan adalah cahaya dalam kegelapan.
- Kata-kata adalah senjata yang dapat membangun atau menghancurkan.
43. Majas Cinta.
Majas cinta adalah ungkapan yang digunakan untuk menyampaikan perasaan cinta secara puitis.
- Cintaku padamu seperti bintang yang tidak pernah redup.
- Dalam pelukanmu, aku menemukan rumah yang sejati.
- Hati ini bergetar setiap kali namamu disebut.
44. Majas Nostalgia.
Nostalgia adalah majas yang mengungkapkan kerinduan akan masa lalu.
- Kenangan masa kecil selalu menghangatkan hati.
- Suasana di kampung halaman selalu mengingatkan pada kebahagiaan.
- Dia merindukan suara tawa teman-teman di masa lalu.
45. Majas Konsesus.
Konsensus adalah majas yang menegaskan persetujuan atau kesepakatan.
- Kita semua setuju bahwa pendidikan adalah kunci masa depan.
- Semua pendapat diakomodasi dalam keputusan ini.
- Kerja sama adalah landasan bagi kemajuan bersama.
46. Majas Penyamaan.
Penyamaan adalah majas yang menyamakan dua hal yang berbeda dengan tujuan tertentu.
- Cinta dan persahabatan adalah dua sisi dari koin yang sama.
- Waktu dan uang sama-sama berharga dan tidak bisa terbuang sia-sia.
- Dia bagaikan langit dan bumi, sama sekali berbeda tetapi saling melengkapi.
47. Majas Pembanding.
Pembanding adalah majas yang membandingkan dua hal atau lebih untuk menunjukkan perbedaan atau persamaan.
- Kecerdasan dan kebijaksanaan adalah dua hal yang berbeda.
- Hujan dan salju memiliki dampak yang berbeda pada lingkungan.
- Mobil dan sepeda motor memiliki kelebihan masing-masing dalam berkendara.
48. Majas Perumpamaan.
Perumpamaan adalah majas yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan jelas untuk menjelaskan atau memperjelas.
- Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan liku-liku.
- Kata-kata adalah benih yang dapat tumbuh menjadi pohon pemikiran.
- Cinta adalah api yang bisa membakar dan menghangatkan.
49. Majas Ironis.
Ironis adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari apa yang dimaksudkan.
- Dia mengaku cinta, tetapi selalu melukai perasaan.
- Dia sangat pandai, tetapi nilainya selalu mengecewakan.
- Semua orang bahagia, tetapi di balik senyum itu ada kesedihan.
50. Majas Humor.
Humor adalah majas yang menggunakan unsur lucu untuk menyampaikan makna.
- Hidup ini penuh dengan kejutan, seperti membuka kotak kado yang tidak terduga.
- Dia selalu mengatakan hal-hal lucu, bahkan saat situasi serius.
- Lawakan yang dia buat membuat suasana menjadi lebih ceria.