Brilio.net - Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari kerap melibatkan makna denotatif dan konotatif. Kalimat denotatif adalah kalimat yang menggunakan makna langsung atau makna sebenarnya dari suatu kata, sesuai dengan definisi kamus. Sementara itu, kalimat konotatif memberikan makna yang lebih dalam atau bersifat emosional, bisa jadi positif atau negatif, tergantung pada konteks penggunaannya.
Misalnya, kata rumah dalam kalimat denotatif merujuk langsung pada bangunan tempat tinggal. Namun dalam kalimat konotatif, rumah bisa diartikan sebagai kenyamanan, keamanan, atau tempat pulang secara emosional. Pemahaman mengenai dua jenis makna ini sangat penting, terutama dalam dunia komunikasi, agar pesan yang disampaikan tidak disalahpahami.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat argumentatif berbagai tema, singkat dan menarik
Brilio akan membahas 50 contoh kalimat denotatif dan konotatif lengkap dengan penjelasannya. Melalui contoh-contoh ini, kamu bisa lebih memahami perbedaan kedua jenis kalimat tersebut dan bagaimana menggunakannya dengan tepat. Berikut ulasannya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (25/9).
Pengertian kalimat denotatif.
foto: freepik.com/jcomp
BACA JUGA :
40 Contoh kalimat kompleks dan kalimat tunggal, lengkap dengan ciri dan strukturnya
Kalimat denotatif adalah kalimat yang bermakna lugas, literal, atau sesuai dengan arti kata dalam kamus. Denotasi adalah makna dasar yang bersifat obyektif dan tidak dipengaruhi oleh perasaan atau nilai-nilai sosial. Kalimat denotatif biasanya digunakan dalam konteks yang formal atau saat kita ingin menyampaikan informasi yang jelas dan tidak ambigu.
Contoh kalimat denotatif
1. Dia pergi ke pasar untuk membeli sayuran.
2. Mobil itu berwarna merah.
3. Kucing itu sedang tidur di kursi.
4. Buku ini terdiri dari 300 halaman.
5. Air mengalir dari keran.
6. Bunga mawar ini berwarna merah.
7. Pohon itu tumbuh setinggi 5 meter.
8. Anjing peliharaannya sangat aktif.
9. Matahari terbenam di ufuk barat.
10. Dia mengirim surat melalui kantor pos.
Pada contoh-contoh di atas, setiap kata digunakan sesuai dengan makna dasar dan tanpa tambahan nuansa emosi atau interpretasi.
Pengertian kalimat konotatif.
foto: freepik.com/stockking
Sebaliknya, kalimat konotatif memberikan makna yang lebih kiasan atau asosiatif, tidak hanya berdasarkan makna kamusnya saja. Kalimat ini sering mengandung emosi, nilai, atau sikap yang ditambahkan ke dalam makna kata. Kalimat konotatif biasanya digunakan dalam percakapan informal, karya sastra, atau untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam.
Contoh kalimat konotatif
1. Hatinya sekeras batu. (Bukan berarti hati itu batu, melainkan keras dan tidak peka.)
2. Dia selalu menjadi kambing hitam dalam setiap masalah keluarga.
3. Hidupnya seperti di bawah awan kelabu. (Menggambarkan kehidupan yang penuh kesulitan atau kesedihan.)
4. Bunga itu adalah lambang cinta kita.
5. Kata-katanya manis, tapi tindakannya pahit. (Menggambarkan sikap yang tidak sesuai antara ucapan dan tindakan.)
6. Dia adalah buah hati ibu. (Menggambarkan anak sebagai sesuatu yang sangat dicintai.)
7. Tangan kanan bos itu sangat dihormati di perusahaan. (Bukan secara literal, melainkan orang kepercayaan bos.)
8. Rumahnya adalah surga kecil di dunia.
9. Dia jatuh cinta di bawah sinar bulan. (Menggambarkan suasana romantis.)
10. Dia adalah matahari di keluarganya. (Menggambarkan peran penting dan sumber kebahagiaan.)
Kalimat-kalimat di atas mengandung makna tambahan yang bergantung pada konteks dan emosi yang disisipkan.
Contoh kalimat denotatif dan konotatif dalam kehidupan sehari-hari
foto: freepik.com
Di bawah ini adalah contoh 50 kalimat, masing-masing terdiri dari versi denotatif dan konotatif, sehingga lebih mudah dipahami perbedaan di antara keduanya:
1. Denotatif:
"Kucing itu tidur di atas sofa."
Konotatif:
"Dia seperti kucing manja yang selalu nyaman di manapun."
2. Denotatif:
"Buku ini berisi tentang sejarah Indonesia."
Konotatif:
"Buku itu adalah jendela dunia."
3. Denotatif:
"Dia makan apel di ruang tamu."
Konotatif:
"Dia adalah apel kehidupan ayahnya."
4. Denotatif:
"Rumah itu terletak di pinggir jalan."
Konotatif:
"Rumah itu adalah istana bagi keluarganya."
5. Denotatif:
"Dia menangis karena kesakitan."
Konotatif:
"Dia menangis darah saat kehilangan segalanya."
6. Denotatif:
"Pohon itu tumbuh tinggi di halaman rumah."
Konotatif:
"Dia seperti pohon tua yang kokoh menghadapi segala badai kehidupan."
7. Denotatif:
"Mobil itu berwarna hitam."
Konotatif:
"Dia berada di tengah malam yang gelap, tanpa arah."
8. Denotatif:
"Dia berjalan ke kantor setiap hari."
Konotatif:
"Perjalanan hidupnya penuh dengan lika-liku yang tak terduga."
9. Denotatif:
"Meja itu terbuat dari kayu jati."
Konotatif:
"Meja itu menjadi saksi bisu kebahagiaan keluarganya."
10. Denotatif:
"Matahari terbit di pagi hari."
Konotatif:
"Dia adalah cahaya matahari di hidupku."
11. Denotatif:
"Sepatu itu berwarna merah."
Konotatif:
"Sepatu merahnya adalah tanda keberanian yang selalu ia tunjukkan."
12. Denotatif:
"Buku itu berada di rak atas."
Konotatif:
"Buku itu adalah harta karun pengetahuan yang tersembunyi."
13. Denotatif:
"Anjing itu menggonggong keras."
Konotatif:
"Dia menggonggong seperti anjing yang tak pernah menyerah pada situasi."
14. Denotatif:
"Dia minum air setelah berolahraga."
Konotatif:
"Air itu adalah penyegar di tengah keringnya hidupnya."
15. Denotatif:
"Dia memasak nasi di dapur."
Konotatif:
"Dia adalah koki di rumahnya yang selalu membuat semua bahagia."
16. Denotatif:
"Dia memakai kacamata hitam."
Konotatif:
"Kacamata hitamnya melambangkan misteri yang dia sembunyikan."
17. Denotatif:
"Bunga mawar itu berwarna merah."
Konotatif:
"Mawar merah itu adalah simbol cinta yang tak akan pernah pudar."
18. Denotatif:
"Dia menulis surat kepada temannya."
Konotatif:
"Surat itu adalah curahan hati yang tak terucapkan."
19. Denotatif:
"Kucing itu berlari mengejar tikus."
Konotatif:
"Dia berlari seperti kucing mengejar mimpinya yang terus berlari jauh."
20. Denotatif:
"Dia memakai baju biru hari ini."
Konotatif:
"Biru adalah warna ketenangannya di tengah badai kehidupan."
21. Denotatif:
"Piring itu terjatuh ke lantai dan pecah."
Konotatif:
"Hubungan mereka hancur seperti piring yang pecah berantakan."
22. Denotatif:
"Dia membaca koran di pagi hari."
Konotatif:
"Setiap lembar koran itu membuka jendela pikirannya yang penuh dengan informasi."
23. Denotatif:
"Telepon berdering saat dia sedang tidur."
Konotatif:
"Deru telepon itu seperti panggilan hidup yang tak bisa dihindari."
24. Denotatif:
"Burung itu terbang di langit biru."
Konotatif:
"Dia terbang bebas seperti burung yang tak terhalang oleh batasan hidup."
25. Denotatif:
"Dia menuang air ke dalam gelas."
Konotatif:
"Setiap tetes air itu mengisi kekosongan hidupnya."
foto: freepik.com
26. Denotatif:
"Dia memakai sepatu baru ke sekolah."
Konotatif:
"Sepatu barunya adalah langkah awal menuju mimpi-mimpinya."
27. Denotatif:
"Anjing itu berlari mengejar bola."
Konotatif:
"Dia berlari seperti anjing yang penuh semangat mengejar impian."
28. Denotatif:
"Ia membuka jendela kamarnya."
Konotatif:
"Jendela itu membuka mata hati dan pikirannya untuk melihat dunia luar."
29. Denotatif:
"Dia menulis esai untuk tugas sekolah."
Konotatif:
"Setiap kata dalam esai itu seperti cerminan pikirannya yang mendalam."
30. Denotatif:
"Pohon itu bergoyang karena angin."
Konotatif:
"Hidupnya seperti pohon yang selalu kuat meskipun diterpa angin masalah."
31. Denotatif:
"Dia memotong kue ulang tahun."
Konotatif:
"Kue itu melambangkan perayaan hidup dan kebahagiaan."
32. Denotatif:
"Dia tidur siang setelah bekerja keras."
Konotatif:
"Tidur siangnya seperti pelarian sementara dari hiruk pikuk dunia."
33. Denotatif:
"Matahari bersinar cerah pagi ini."
Konotatif:
"Matahari pagi itu adalah tanda awal baru dalam hidupnya."
34. Denotatif:
"Dia membeli susu di toko."
Konotatif:
"Susu itu adalah lambang nutrisi cinta yang ia dapatkan dari orang tuanya."
35. Denotatif:
"Air di kolam itu sangat jernih."
Konotatif:
"Hatinya jernih seperti air di kolam yang tenang dan damai."
36. Denotatif:
"Dia memakai topi saat cuaca panas."
Konotatif:
"Topi itu adalah pelindungnya dari panasnya cobaan hidup."
37. Denotatif:
"Dia sedang mendengarkan musik."
Konotatif:
"Musik itu adalah alunan yang menenangkan jiwa dan pikirannya."
38. Denotatif:
"Dia memotret pemandangan di pegunungan."
Konotatif:
"Setiap foto itu seperti kenangan yang abadi dalam hidupnya."
39. Denotatif:
"Dia mengecat dinding kamarnya dengan warna biru."
Konotatif:
"Warna biru itu melambangkan ketenangan dan harapan yang dia impikan."
40. Denotatif:
"Dia meminum kopi di pagi hari."
Konotatif:
"Kopi itu seperti energi baru yang membangkitkan semangat hidupnya."
41. Denotatif:
"Dia menanam bunga di taman belakang rumah."
Konotatif:
"Setiap bunga yang tumbuh melambangkan harapan yang sedang berkembang."
42. Denotatif:
"Dia menutup pintu kamarnya."
Konotatif:
"Pintu yang tertutup itu melambangkan perlindungan dari dunia luar."
43. Denotatif:
"Dia menyalakan lampu di ruang tamu."
Konotatif:
"Lampu itu adalah simbol terang yang mengusir kegelapan hidupnya."
44. Denotatif:
"Dia mencuci mobil di halaman rumah."
Konotatif:
"Setiap air yang membasuh mobil seperti membersihkan beban pikirannya."
45. Denotatif:
"Dia mencuci tangan sebelum makan."
Konotatif:
"Dia membersihkan dirinya dari segala kekotoran dunia."
46. Denotatif:
"Dia mengantarkan adiknya ke sekolah."
Konotatif:
"Setiap langkahnya mengantarkan adik adalah tanda kasih sayang yang mendalam."
47. Denotatif:
"Dia menggambar rumah di buku gambarnya."
Konotatif:
"Rumah dalam gambarnya adalah impian masa depan yang selalu dia bayangkan."
48. Denotatif:
"Dia menulis catatan di buku harian."
Konotatif:
"Buku hariannya adalah cermin dari setiap perasaan yang ia alami."
49. Denotatif:
"Dia meniup lilin ulang tahun."
Konotatif:
"Lilin yang padam itu melambangkan berakhirnya satu fase kehidupan dan awal yang baru."
50. Denotatif:
"Dia memasukkan baju ke dalam lemari."
Konotatif:
"Lemari itu adalah tempat menyimpan semua kenangan hidupnya."