1. Home
  2. »
  3. Ragam
29 Agustus 2024 16:25

50 Contoh kalimat irregular verb positif, kenali pengertian dan strukturnya

Kata kerja ini digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk afirmatif. Sri Jumiyarti Risno
HL: freepik.com

Brilio.net - Kalimat irregular verb positif bagian penting dalam bahasa Inggris yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Menguasai contoh kalimat irregular verb positif akan memudahkan kamu memahami sekaligus menggunakan struktur bahasa Inggris dengan lebih lancar.

Irregular verbs merupakan kata kerja yang bentuk past tense dan past participle-nya tidak mengikuti pola regular atau beraturan. Dalam contoh kalimat irregular verb positif, kata kerja ini digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk afirmatif. Pemahaman yang baik tentang irregular verbs dapat membantu kamu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris secara signifikan.

BACA JUGA :
50 Contoh kalimat hope bahasa Inggris dan artinya, lengkap definisi dan fungsinya


Meski begitu, penggunaan irregular verb dalam kalimat positif sering kali menjadi tantangan bagi pemula. Namun, dengan memahami contoh kalimat irregular verb positif yang akan dibahas di artikel ini, kamu dapat memperkaya kosa kata serta memperbaiki struktur kalimat dalam komunikasi sehari-hari.

Tunggu apa lagi? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini! Brilio.net sadur dari berbagai sumber, Rabu (28/8)

Definisi kalimat irregular verb positif

BACA JUGA :
50 Contoh kalimat because of beserta pengertian dan strukturnya

foto: freepik.com

Kalimat irregular verb positif adalah kalimat yang menggunakan kata kerja tidak beraturan (irregular verb) dalam bentuk positif atau afirmatif. Untuk memahami konsep ini dengan lebih baik, mari uraikan komponen-komponennya:

1. Irregular Verb (Kata Kerja Tidak Beraturan):

Irregular verb merupakan kata kerja dalam bahasa Inggris yang tidak mengikuti pola pembentukan umum untuk bentuk lampau (past tense) dan partisip lampau (past participle).

Tidak seperti regular verb yang umumnya hanya menambahkan "-ed" di akhir kata untuk membentuk past tense dan past participle, irregular verb memiliki bentuk yang unik dan harus dihafalkan.

Contoh:
- go went gone
- eat ate eaten
- swim swam swum

2. Bentuk positif atau afirmatif:

Bentuk positif atau afirmatif mengacu pada kalimat yang menyatakan sesuatu yang benar ataupun yang terjadi, bukan yang tidak terjadi (negatif) atau yang ditanyakan (interogatif).

Jadi, kalimat irregular verb positif ialah kalimat yang menggunakan irregular verb untuk menyatakan suatu tindakan/keadaan yang benar-benar terjadi maupun dialami, tanpa ada penyangkalan maupun pertanyaan.

Struktur kalimat irregular verb positif

Struktur kalimat irregular verb positif dapat bervariasi tergantung pada tense (waktu) yang digunakan. Namun, secara umum, strukturnya mengikuti pola berikut:

1. Simple Present Tense

- Struktur: Subject + V1 (bentuk dasar irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "I go to school every day."

2. Simple Past Tense

- Struktur: Subject + V2 (bentuk lampau irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "She went to the market yesterday."

3. Present Perfect Tense

- Struktur: Subject + have/has + V3 (past participle irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "They have eaten lunch."

4. Past Perfect Tense

- Struktur: Subject + had + V3 (past participle irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "He had gone home before I arrived."

5. Future Tense dengan "will"

- Struktur: Subject + will + V1 (bentuk dasar irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "We will go to the beach next weekend."

6. Present Continuous Tense

- Struktur: Subject + am/is/are + V-ing (bentuk -ing dari irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "They are going to the party now."

7. Past Continuous Tense

- Struktur: Subject + was/were + V-ing (bentuk -ing dari irregular verb) + Object/Complement
- Contoh: "I was eating dinner when you called."

Penting untuk diingat bahwa meskipun irregular verb memiliki bentuk unik untuk past tense maupun past participle, bentuk dasar (V1) dan bentuk -ing nya tetap mengikuti aturan umum pembentukan kata kerja.

Penting diperhatikan:

1. Penggunaan dalam konteks

Kalimat irregular verb positif digunakan dalam berbagai konteks komunikasi sehari-hari, baik lisan maupun tulisan. Penggunaannya sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang tindakan atau keadaan yang terjadi di masa lalu, sekarang, maupun akan datang.

2. Variasi bentuk

Setiap irregular verb memiliki bentuk uniknya sendiri. Beberapa memiliki bentuk yang sama untuk V2 dan V3 (misalnya: cut cut cut), sementara yang lain memiliki tiga bentuk yang berbeda (misalnya: begin began begun).

3. Pentingnya menghafal

Karena sifatnya yang tidak beraturan, penting bagi pelajar bahasa Inggris untuk menghafal bentuk-bentuk irregular verb. Tidak ada rumus pasti untuk menentukan bentuk lampau atau partisip lampau dari irregular verb.

4. Frekuensi penggunaan

Banyak irregular verb termasuk dalam kata kerja yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris (misalnya: be, have, do, say, make, go, take, come, see, know). Oleh karena itu, penguasaan irregular verb sangat penting untuk kelancaran berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

5. Konsistensi dalam kalimat

Ketika menggunakan irregular verb dalam kalimat positif, penting untuk menjaga konsistensi tense. Misalnya, jika menggunakan simple past tense, semua kata kerja dalam kalimat harus dalam bentuk lampau.

6. Perbandingan dengan regular verb

Berbeda dengan regular verb yang selalu menambahkan "-ed" untuk bentuk lampau dan partisip lampau, irregular verb tidak memiliki pola tetap. Ini yang membuat irregular verb lebih menantang untuk dipelajari, tetapi juga memberi keluasan pemahaman dalam bahasa Inggris.

Contoh kalimat irregular verb positif

foto: freepik.com

1. The curious child ate the colorful, exotic fruit he found in the jungle, not knowing it would give him magical powers.

(Anak yang penasaran itu memakan buah eksotis berwarna-warni yang dia temukan di hutan, tanpa mengetahui bahwa buah itu akan memberinya kekuatan ajaib.)

2. After years of practice, she finally swam across the English Channel, breaking the record set by her grandmother decades ago.

(Setelah bertahun-tahun berlatih, akhirnya dia berenang menyeberangi Selat Inggris, memecahkan rekor yang dibuat neneknya beberapa dekade lalu.)

3. The ancient manuscript, hidden for centuries, spoke of a lost civilization that thrived beneath the ocean's surface.

(Manuskrip kuno yang tersembunyi selama berabad-abad itu berbicara tentang peradaban yang hilang yang berkembang di bawah permukaan laut.)

4. Despite the heavy rain, the determined hiker went up the treacherous mountain path, seeking the legendary golden flower.

(Meskipun hujan lebat, pendaki yang bertekad itu mendaki jalan gunung yang berbahaya, mencari bunga emas legendaris.)

5. The old clock in the tower struck midnight, and suddenly, all the statues in the town square came to life.

(Jam tua di menara berdentang tengah malam, dan tiba-tiba, semua patung di alun-alun kota menjadi hidup.)

6. After a heated debate, the jury finally chose the painting that best represented the spirit of the competition.

(Setelah perdebatan sengit, juri akhirnya memilih lukisan yang paling mewakili semangat kompetisi.)

7. The skilled chef threw ingredients into the pan with practiced ease, creating a dish that would soon become world-famous.

(Koki terampil itu melemparkan bahan-bahan ke dalam panci dengan mudah yang terlatih, menciptakan hidangan yang segera akan menjadi terkenal di dunia.)

8. As the sun set, the wolves began their nightly hunt, their howls echoing through the misty valley.

(Saat matahari terbenam, serigala-serigala itu memulai perburuan malam mereka, lolongan mereka menggema di lembah berkabut.)

9. The magician drew gasps from the audience as he levitated above the stage, defying the laws of gravity.

(Pesulap itu membuat penonton terkesiap ketika dia melayang di atas panggung, menentang hukum gravitasi.)

10. After months of careful planning, the thieves finally stole the priceless diamond from the heavily guarded museum.

(Setelah berbulan-bulan perencanaan yang cermat, para pencuri akhirnya mencuri berlian tak ternilai dari museum yang dijaga ketat.)

11. The young musician sang a haunting melody that brought tears to the eyes of even the toughest critics.

(Musisi muda itu menyanyikan melodi yang menghantui yang membuat air mata mengalir bahkan dari kritikus yang paling keras.)

12. As the rocket took off, it shook the ground with such force that windows rattled for miles around.

(Saat roket itu lepas landas, ia mengguncang tanah dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga jendela-jendela bergetar hingga bermil-mil jauhnya.)

13. The old man forgave his long-lost son, embracing him with tears of joy after decades of separation.

(Pria tua itu memaafkan putranya yang telah lama hilang, memeluknya dengan air mata kegembiraan setelah puluhan tahun berpisah.)

14. Despite the freezing temperature, the determined athlete swam across the ice-cold lake, setting a new world record.

(Meskipun suhu membekukan, atlet yang bertekad itu berenang menyeberangi danau yang sedingin es, mencetak rekor dunia baru.)

15. The skilled carpenter built a magnificent treehouse that soon became the envy of every child in the neighborhood.

(Tukang kayu yang terampil itu membangun sebuah rumah pohon yang megah yang segera menjadi iri setiap anak di lingkungan tersebut.)

16. As the storm raged on, the captain held steady at the ship's wheel, guiding his crew through the treacherous waters.

(Saat badai mengamuk, kapten itu tetap teguh di roda kapal, memandu awaknya melalui perairan yang berbahaya.)

17. The scientist's groundbreaking discovery shook the foundations of modern physics, challenging long-held beliefs.

(Penemuan revolusioner ilmuwan itu mengguncang dasar-dasar fisika modern, menantang keyakinan yang telah lama dipegang.)

18. After years of training, the young gymnast finally won gold at the Olympics, bringing glory to her small hometown.

(Setelah bertahun-tahun berlatih, pesenam muda itu akhirnya memenangkan emas di Olimpiade, membawa kemuliaan ke kota kelahirannya yang kecil.)

19. The ancient tree in the center of the village withstood countless storms, becoming a symbol of resilience for generations.

(Pohon kuno di pusat desa itu bertahan dari badai yang tak terhitung jumlahnya, menjadi simbol ketahanan bagi generasi-generasi.)

20. As the last notes of the symphony faded away, the audience rose to their feet in a thunderous standing ovation.

(Saat not-not terakhir simfoni itu memudar, penonton bangkit berdiri dalam tepuk tangan meriah yang menggelegar.)

21. The brave firefighter ran into the burning building, rescuing a child who had been trapped on the top floor.

(Pemadam kebakaran yang berani itu berlari ke dalam gedung yang terbakar, menyelamatkan seorang anak yang terjebak di lantai atas.)

22. Despite the harsh desert conditions, the determined archaeologist dug for weeks, finally unearthing an ancient city.

(Meskipun kondisi gurun yang keras, arkeolog yang bertekad itu menggali selama berminggu-minggu, akhirnya menemukan sebuah kota kuno.)

23. The skilled negotiator spoke for hours, finally bringing the two warring factions to a peaceful resolution.

(Negosiator yang terampil itu berbicara selama berjam-jam, akhirnya membawa dua faksi yang berperang ke resolusi damai.)

24. As the comet flew across the night sky, it left a trail of glittering stardust that mesmerized onlookers.

(Saat komet itu terbang melintasi langit malam, ia meninggalkan jejak debu bintang yang berkilauan yang memukau para penonton.)

25. The master chef threw together seemingly incompatible ingredients, creating a dish that would revolutionize modern cuisine.

(Koki master itu mencampurkan bahan-bahan yang tampaknya tidak cocok, menciptakan hidangan yang akan merevolusi masakan modern.)

26. After years of research, the dedicated scientist finally found a cure for the disease that had plagued humanity for centuries.

(Setelah bertahun-tahun penelitian, ilmuwan yang berdedikasi itu akhirnya menemukan obat untuk penyakit yang telah menyiksa umat manusia selama berabad-abad.)

27. The skilled violinist drew her bow across the strings, producing a sound so pure it brought tears to the audience's eyes.

(Pemain biola yang terampil itu menggesek busurnya melintasi senar, menghasilkan suara yang begitu murni sehingga membuat air mata penonton mengalir.)

28. Despite the freezing winds, the determined mountaineer climbed to the summit, planting his country's flag at the peak.

(Meskipun angin yang membekukan, pendaki gunung yang bertekad itu mendaki ke puncak, menancapkan bendera negaranya di puncak.)

29. The old storyteller wove tales of ancient heroes, keeping the children spellbound for hours with his vivid descriptions.

(Pendongeng tua itu merangkai cerita tentang pahlawan-pahlawan kuno, membuat anak-anak terpesona selama berjam-jam dengan deskripsinya yang hidup.)

30. As the first rays of dawn broke over the horizon, the night creatures slunk back to their lairs, giving way to the day.

(Saat sinar fajar pertama muncul di ufuk, makhluk-makhluk malam itu mengendap-endap kembali ke sarang mereka, memberi jalan pada siang hari.)

31. The skilled blacksmith beat the red-hot metal into shape, creating a sword that would become legendary among warriors.

(Pandai besi yang terampil itu menempa logam yang panas membara menjadi bentuk, menciptakan pedang yang akan menjadi legendaris di antara para prajurit.)

32. Despite the harsh criticism, the young artist drew inspiration from her detractors, creating her most powerful work yet.

(Meskipun ada kritik yang keras, seniman muda itu mendapatkan inspirasi dari para pengkritiknya, menciptakan karya terbesarnya hingga saat ini.)

33. The old lighthouse keeper lit the beacon every night, guiding ships safely through the treacherous rocky coastline.

(Penjaga mercusuar tua itu menyalakan mercusuar setiap malam, memandu kapal-kapal dengan aman melalui garis pantai berbatu yang berbahaya.)

34. As the last note of the aria hung in the air, the opera singer held her pose, basking in the thunderous applause.

(Saat not terakhir aria itu menggantung di udara, penyanyi opera itu mempertahankan posturnya, menikmati tepuk tangan yang menggelegar.)

35. The skilled potter threw clay onto the wheel, his experienced hands shaping it into a vase of exquisite beauty.

(Pembuat tembikar yang terampil itu melemparkan tanah liat ke roda, tangan berpengalamannya membentuknya menjadi vas yang sangat indah.)

36. Despite the raging storm, the brave coast guard crew set out to sea, determined to rescue the stranded fishing boat.

(Meskipun badai mengamuk, kru penjaga pantai yang berani itu berlayar ke laut, bertekad untuk menyelamatkan kapal nelayan yang terdampar.)

37. The master illusionist performed his most daring trick yet, making the Eiffel Tower disappear before a gasping audience.

(Ahli ilusi master itu melakukan trik paling berani yang pernah dilakukannya, membuat Menara Eiffel menghilang di depan penonton yang terkesiap.)

38. As the first snowflakes fell, the children ran outside with delight, catching the icy crystals on their tongues.

(Saat kepingan salju pertama jatuh, anak-anak berlarian keluar dengan gembira, menangkap kristal es dengan lidah mereka.)

39. The skilled surgeon performed the delicate operation with steady hands, saving the patient's life against all odds.

(Ahli bedah yang terampil itu melakukan operasi yang rumit dengan tangan yang mantap, menyelamatkan nyawa pasien melawan segala rintangan.)

40. Despite the scorching heat, the marathon runner pushed on, crossing the finish line with a triumphant smile.

(Meskipun panas yang menyengat, pelari maraton itu terus maju, melintasi garis finish dengan senyum kemenangan.)

41. The master chef threw a pinch of exotic spice into the pot, transforming the simple stew into a culinary masterpiece.

(Koki master itu melemparkan secubit rempah-rempah eksotis ke dalam panci, mengubah rebusan sederhana menjadi maha karya kuliner.)

42. As the clock struck midnight, the enchanted carriage turned back into a pumpkin, leaving Cinderella to run home in glass slippers.

(Saat jam berdentang tengah malam, kereta kuda yang disihir kembali menjadi labu, membuat Cinderella berlari pulang dengan sepatu kaca.)

43. The skilled negotiator spoke for hours, finally bringing the two warring nations to sign a historic peace treaty.

(Negosiator yang terampil itu berbicara selama berjam-jam, akhirnya membawa dua negara yang berperang untuk menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah.)

44. Despite the blizzard, the determined rescue team flew their helicopter into the mountains to save the stranded climbers.

(Meskipun ada badai salju, tim penyelamat yang bertekad itu menerbangkan helikopter mereka ke pegunungan untuk menyelamatkan para pendaki yang terdampar.)

45. The master painter drew his brush across the canvas with swift, sure strokes, bringing to life a scene of breathtaking beauty.

(Pelukis master itu menggerakkan kuasnya melintasi kanvas dengan goresan yang cepat dan pasti, menghidupkan pemandangan yang sangat indah.)

46. As the sun rose over the savannah, the lion shook his magnificent mane and let out a roar that echoed across the plains.

(Saat matahari terbit di atas sabana, singa itu menggoyangkan surai megahnya dan mengaum yang bergema di seluruh dataran.)

47. The skilled glassblower blew into the pipe with practiced ease, shaping the molten glass into a delicate, intricate sculpture.

(Peniup kaca yang terampil itu meniup ke dalam pipa dengan mudah yang terlatih, membentuk kaca cair menjadi patung yang rumit dan halus.)

48. Despite the harsh desert winds, the camel caravan pressed on, following ancient trade routes across the endless sands.

(Meskipun angin gurun yang keras, karavan unta itu terus maju, mengikuti rute perdagangan kuno melintasi padang pasir yang tak berujung.)

49. The master storyteller wove a tale so captivating that his audience sat spellbound for hours, forgetting the world around them.

(Pendongeng master itu merangkai cerita yang begitu memikat sehingga penontonnya duduk terpesona selama berjam-jam, melupakan dunia di sekitar mereka.)

50. As the final notes of the symphony faded away, the conductor held his pose for a moment, savoring the perfect silence before the applause.

(Saat not-not terakhir simfoni itu memudar, konduktor mempertahankan posturnya sejenak, menikmati keheningan yang sempurna sebel



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags