Brilio.net - Dalam belajar Bahasa Indonesia, kamu pasti sering menemukan berbagai jenis konjungsi atau kata hubung. Salah satu jenis konjungsi yang penting untuk dipahami adalah konjungsi kronologis.
Konjungsi kronologis digunakan untuk menunjukkan urutan waktu atau kejadian dalam sebuah kalimat atau paragraf. Dengan memahami konjungsi kronologis, kamu bisa membuat kalimat yang lebih runtut dan mudah dipahami oleh pembaca.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat utama, kenali pengertian, ciri, dan cara mencarinya
Konjungsi kronologis sering digunakan dalam penulisan narasi, baik itu cerita pendek, novel, ataupun laporan kegiatan sehari-hari. Penggunaan konjungsi ini membantu pembaca memahami alur waktu dalam sebuah cerita atau laporan.
Contohnya, ketika kamu menceritakan kegiatan di pagi hari hingga malam hari, konjungsi kronologis akan memandu pembaca melalui setiap tahap kegiatan tersebut secara berurutan. Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti alur cerita atau laporan dengan lebih baik.
Menguasai penggunaan konjungsi kronologis juga penting untuk ujian atau tugas-tugas menulis di sekolah. Dalam ujian Bahasa Indonesia, kamu mungkin diminta untuk menyusun paragraf atau teks yang menggunakan konjungsi kronologis.
BACA JUGA :
45 Contoh kalimat antonim dalam bahasa Indonesia, pahami pengertian dan jenisnya
Jika kamu mengerti cara menggunakan konjungsi ini dengan tepat, kamu akan lebih mudah mendapatkan nilai yang baik. Selain itu, kemampuan ini juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika kamu perlu menjelaskan suatu proses atau urutan kejadian kepada orang lain.
Untuk itu, mari sama-sama belajar contoh kalimat konjungsi kronologis lewat ulasan lengkapnya berikut ini yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber Sabtu (18/8).
Pengertian kalimat konjungsi kronologis
foto: freepik.com
Kalimat konjungsi kronologis adalah kalimat yang menggunakan konjungsi atau kata hubung untuk menunjukkan urutan waktu atau kejadian. Dalam bahasa yang lebih sederhana, konjungsi kronologis membantu kamu menyusun kalimat yang menceritakan sesuatu sesuai dengan urutan waktunya. Misalnya, ketika kamu ingin menjelaskan apa yang kamu lakukan dari pagi hingga malam, konjungsi kronologis akan membantu kamu menyusun kegiatan tersebut secara berurutan.
Contoh kalimat konjungsi kronologis bisa kamu temukan dalam berbagai konteks. Misalnya, dalam cerita naratif, laporan kegiatan, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari. Kalimat seperti "Setelah bangun tidur, saya langsung mandi," atau "Kemudian, saya pergi ke sekolah," adalah contoh penggunaan konjungsi kronologis. Konjungsi seperti "setelah," "kemudian," "lalu," dan "akhirnya" sering digunakan untuk menandai urutan waktu dalam kalimat-kalimat tersebut.
Menggunakan kalimat konjungsi kronologis tidak hanya membantu menyusun cerita atau laporan yang runtut, tetapi juga membuat informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Ketika kamu menggunakan konjungsi kronologis, pembaca atau pendengar bisa dengan mudah mengikuti alur kejadian atau proses yang kamu jelaskan. Dengan begitu, pesan yang ingin kamu sampaikan akan lebih efektif diterima.
Jenis-jenis kalimat konjungsi kronologis
foto: freepik.com
Konjungsi kronologis tidak hanya terbatas pada satu jenis saja. Ada beberapa jenis konjungsi kronologis yang bisa kamu gunakan tergantung pada konteks kalimat atau paragraf yang ingin kamu buat. Berikut ini adalah beberapa jenis konjungsi kronologis yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia:
1. Konjungsi awal waktu
Konjungsi awal waktu digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah kejadian atau tindakan dimulai. Kata-kata seperti "ketika," "pada saat," atau "sewaktu" termasuk dalam jenis konjungsi ini. Contoh penggunaannya adalah, "Ketika matahari terbit, burung-burung mulai bernyanyi." Di sini, kata "ketika" menunjukkan waktu awal dari kejadian yaitu matahari terbit.
2. Konjungsi berurutan
Konjungsi berurutan digunakan untuk menyusun peristiwa yang terjadi secara
berurutan. Konjungsi yang sering digunakan dalam jenis ini adalah "lalu," "kemudian," "selanjutnya," dan "berikutnya." Misalnya, "Setelah makan pagi, saya kemudian bersiap-siap untuk pergi ke sekolah." Di sini, konjungsi "setelah" dan "kemudian" menunjukkan urutan kegiatan yang terjadi.
3. Konjungsi akhir waktu
Konjungsi akhir waktu digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian atau tindakan terjadi di akhir sebuah rangkaian waktu. Kata-kata seperti "akhirnya," "pada akhirnya," atau "sekarang" termasuk dalam jenis konjungsi ini. Contoh kalimatnya adalah, "Akhirnya, setelah berjam-jam menunggu, bus pun tiba." Kata "akhirnya" menandai bahwa kejadian tersebut adalah yang terakhir dalam rangkaian peristiwa.
Dengan memahami jenis-jenis konjungsi kronologis ini, kamu bisa menyusun kalimat dan paragraf yang lebih baik dan terstruktur. Ketika kamu menulis cerita atau laporan, kamu bisa memilih konjungsi yang sesuai untuk menunjukkan urutan waktu atau kejadian dengan jelas. Hal ini akan membantu pembaca atau pendengar mengikuti alur cerita atau penjelasan kamu dengan lebih mudah.
Menguasai penggunaan konjungsi kronologis juga akan membuat tulisanmu lebih kaya dan variatif. Kamu tidak hanya terpaku pada satu atau dua kata hubung saja, melainkan bisa menggunakan berbagai jenis konjungsi kronologis sesuai kebutuhan. Dengan begitu, tulisanmu akan menjadi lebih menarik dan enak dibaca.
Untuk lebih matang memahami kalimat konjungsi kronologis, yuk simak berbagai contohnya berikut ini.
Contoh kalimat konjungsi kronologis
foto: freepik.com
Kalimat konjungsi kronologis awal waktu
1. Ketika hujan mulai turun, kami segera mencari tempat berteduh.
2. Pada saat bel berbunyi, semua siswa bergegas masuk ke kelas.
3. Sewaktu matahari terbit, para petani sudah mulai bekerja di ladang.
4. Tatkala malam tiba, lampu-lampu kota mulai menyala.
5. Saat dia tiba di rumah, semua orang sudah tertidur.
6. Ketika ayah pulang dari kantor, ibu sedang menyiapkan makan malam.
7. Pada saat pertandingan dimulai, para penonton memberikan sorakan semangat.
8. Sewaktu kereta api datang, penumpang berbaris rapi untuk naik.
9. Saat pagi menjelang, embun masih menempel di daun-daun.
10. Tatkala lonceng gereja berdentang, semua orang masuk ke dalam gereja.
11. Ketika angin kencang berhembus, para nelayan menunda berlayar.
12. Pada saat guru masuk kelas, siswa-siswa langsung duduk dengan tenang.
13. Sewaktu musim hujan tiba, sungai sering meluap.
14. Saat alarm berbunyi, dia terbangun dari tidurnya.
15. Tatkala api unggun dinyalakan, semua berkumpul di sekelilingnya.
16. Ketika telepon berdering, dia segera mengangkatnya.
17. Pada saat pintu dibuka, tamu-tamu sudah berdiri di depan.
18. Sewaktu gendang ditabuh, tarian dimulai dengan meriah.
19. Saat lampu merah menyala, kendaraan berhenti seketika.
20. Tatkala matahari tenggelam, langit berubah menjadi warna jingga.
Kalimat konjungsi kronologis berurutan
21. Setelah sarapan pagi, saya lalu berangkat ke sekolah.
22. Dia menyelesaikan tugasnya, kemudian dia pergi bermain.
23. Pertama-tama, kita perlu mencuci sayuran, selanjutnya kita bisa mulai memasak.
24. Mula-mula, dia membaca instruksi, lalu mulai merakit mainannya.
25. Setelah mandi, saya kemudian mengenakan pakaian kerja.
26. Awalnya, kami berkumpul di rumah, berikutnya kami pergi ke taman.
27. Setelah makan malam, mereka lalu menonton film bersama.
28. Pertama, matikan lampu, kemudian cabut semua colokan listrik.
29. Sesudah bekerja, dia kemudian beristirahat sejenak sebelum berolahraga.
30. Pertama, siapkan bahan-bahannya, selanjutnya ikuti langkah-langkah memasak.
31. Setelah rapat selesai, dia lalu melanjutkan pekerjaannya di kantor.
32. Mula-mula, dia menulis rencana, lalu dia mulai mengerjakannya.
33. Setelah makan siang, mereka kemudian berjalan-jalan di taman.
34. Awalnya, hujan turun dengan deras, kemudian berubah menjadi gerimis.
35. Pertama, saya mengirim email, kemudian saya menunggu balasan dari klien.
Kalimat konjungsi kronologis akhir waktu
36. Akhirnya, dia berhasil menyelesaikan proyeknya.
37. Pada akhirnya, hujan berhenti dan matahari muncul.
38. Kemudian, setelah berjam-jam menunggu, bus tiba juga.
39. Terakhir, dia mengucapkan selamat tinggal sebelum pergi.
40. Akhirnya, setelah semua usaha, mereka memenangkan kompetisi.
41. Pada akhirnya, kami mencapai tujuan perjalanan kami.
42. Sesudah itu, dia merapikan barang-barangnya dan pulang ke rumah.
43. Hasilnya, mereka mendapatkan berita baik tentang pekerjaan mereka.
44. Akhirnya, setelah diskusi panjang, keputusan diambil.
45. Pada akhirnya, mereka selesai dengan proyek tersebut dan merayakannya.
46. Setelah melakukan semua persiapan, akhirnya acara dimulai.
47. Akhirnya, setelah berhari-hari mencari, mereka menemukan solusi.
48. Pada akhirnya, dia menemukan tempat yang ideal untuk liburannya.
49. Sesudah semua persiapan, akhirnya pesta bisa dimulai.
50. Terakhir, setelah semua proses, surat itu akhirnya dikirim.
c