1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
9 November 2023 08:00

50 Contoh kata arkais, pahami pengertian dan maknanya

Secara sederhana kata arkais adalah kata-kata yang sudah kuno dan jarang digunakan masyarakat. Sri Jumiyarti Risno
foto: freepik.com

Brilio.net - Istilah kata arkais memang tidak lazim terdengar, apalagi bagi kamu yang tak berkecimpung di dunia bahasa dan sastra Indonesia pasti asing dengan istilah ini. Lantas apa itu kata arkais? Secara sederhana kata arkais adalah kata-kata yang sudah kuno dan jarang digunakan masyarakat.

Kata arkais biasanya berkaitan dengan masa dahulu atau masa lampau. Jadi, wajar jika ketika kamu menemukan contoh kata arkais dalam artikel ini terkesan asing atau tidak memahami makna kata tersebut. Walau begitu, kata arkais sering ditemukan dalam karya sastra, terutama karya sastra klasik yang menggunakan bahasa yang indah dan puitis.

BACA JUGA :
200 Contoh kalimat denotasi dan konotasi, pengertian, ciri, dan cara penggunaannya


Namun pada beberapa konteks, kata arkais juga bisa muncul dalam karya tulis ilmiah yang membahas tentang sastra atau sejarah. Lalu, apa saja contoh kata arkais yang ada dalam bahasa Indonesia? Simak ulasan berikut untuk mengetahui 50 contoh kata arkais beserta artinya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber padaKamis (9/11).

Definisi kata arkais.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
60 Contoh kalimat majas simile, lengkap ciri-ciri, fungsi, dan penjelasan yang mudah dipahami

Kata arkais adalah kata yang berhubungan dengan masa dahulu, kuno, atau antik, yang sudah tidak lazim digunakan di zaman sekarang. Kata arkais biasanya memiliki makna yang berbeda dari kata-kata yang sering digunakan sekarang, atau memiliki sinonim yang lebih umum dan populer. Kata arkais sering ditemukan dalam karya sastra kuno, cerita rakyat, atau bahasa-bahasa daerah yang sudah jarang dituturkan.

Untuk memperluas pemahamanmu tentang contoh kata arkais, berikut beberapa pandangan para ahli tentang arti kata arkais. Menurut Chaer (2008), kata arkais adalah kata yang sudah tidak dipakai lagi dalam bahasa Indonesia, tetapi masih dipakai dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Selanjutnya menurut Kridalaksana (2008), kata arkais adalah kata yang sudah tidak dipakai lagi dalam bahasa Indonesia, tetapi masih dipakai dalam bahasa daerah, bahasa asing, atau karya sastra yang berciri khas kuno.

Nggak jauh berbeda, menurut Tarigan (2011), kata arkais adalah kata yang sudah tidak dipakai lagi dalam bahasa Indonesia, tetapi masih dipakai dalam bahasa daerah, bahasa asing, atau karya sastra yang berkaitan dengan masa lalu.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa contoh kata arkais adalah kata yang sudah tidak umum digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi masih digunakan dalam bahasa-bahasa lain atau karya-karya tertentu yang memiliki nilai sejarah, budaya, atau estetika.

Ciri-ciri kata arkais.

foto: freepik.com

Ciri-ciri kata arkais adalah sebagai berikut:

1. Kata arkais adalah kata yang berhubungan dengan masa dahulu, kuno, atau antik, yang sudah tidak lazim digunakan di zaman sekarang.

2. Kata arkais biasanya memiliki makna yang berbeda dari kata-kata yang sering digunakan sekarang, atau memiliki sinonim yang lebih umum dan populer.

3. Kata arkais sering ditemukan dalam karya sastra kuno, cerita rakyat, atau bahasa-bahasa daerah yang sudah jarang dituturkan.

4. Kata arkais memiliki nilai sejarah, budaya, dan estetika yang penting untuk dipelajari dan dilestarikan.

Alasan adanya kata-kata arkais.

foto: freepik.com

Kata arkais adalah kata yang sudah jarang digunakan atau kata-kata yang ketinggalan zaman dan biasa ada pada karya sastra lama. Kata arkais biasanya berkaitan dengan masa dahulu atau berciri khas antik.

Ada beberapa alasan mengapa contoh kata arkais dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia, antara lain:

1. Perkembangan zaman dan perubahan sosial budaya yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Misalnya, kata-kata yang berkaitan dengan adat istiadat, kepercayaan, atau teknologi lama yang sudah tidak relevan lagi dengan zaman sekarang.

2. Pengaruh bahasa asing yang memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Misalnya, kata-kata yang berasal dari bahasa Belanda, Inggris, Arab, atau Cina yang masuk ke dalam bahasa Indonesia dan menggantikan kata-kata arkais yang memiliki makna serupa.

3. Pemertahanan identitas dan kekhasan bahasa daerah yang berbeda-beda di Indonesia. Misalnya, kata-kata yang hanya digunakan oleh suku-suku tertentu di Indonesia yang memiliki ciri khas dan nuansa tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh kata-kata lain.

Meskipun sudah jarang digunakan, kata arkais tetap memiliki nilai sejarah, budaya, dan estetika yang penting untuk dipelajari dan dilestarikan. Kata arkais juga bisa memberikan wawasan dan pengetahuan tentang kehidupan masyarakat Indonesia di masa lalu.

Contoh kata arkais.

foto: freepik.com

Berikut beberapa contoh kata arkais dan artinya:

1. Abaimana: Kemaluan; Dubur

2. Abid: Kekal; Abadi

3. Abilah: Penyakit cacar

4. Abnus: Kayu arang

5. Abun-abun: Angan-angan

6. Acik: Kakak perempuan; bibi

7. Adicita: Ideologi

8. Adiraja: Gelar raja tertinggi

9. Ahkam: Hukum, undang-undang

10. Aja: Gelar putri bangsawan

11. Akil: Berakal; cerdik; pandai

12. Alamas: Intan

13. Ambah: Pertukangan

14. Anggara: Buas; liar

15. Angkong: Kereta kuda

16. Anju: Maksud; tujuan

17. Arai: Takaran beras

18. Arip: Sangat mengantuk

19. Awai: Melambai; memegang; meraba

20. Ayan: Tempat mencuci tangan; cawan

21. Caring: Melanggar

22. Bagal: Tangkai mayang

23. Celih: Malas-malasan

24. Bagul: Menggending, mendukung

25. Bahalan: Bengkak bernanah pada selangkangan

26. Bainah: Bukti yang nyata

27. Bakak: Kawin (untuk hewan)

28. Balabad: Angin darat; angin pegunungan

29. Banat: Memukuli; memalu

30. Banang: Besar pada jenisnya

31. Bandarsah: Surau; langgar; mushola

32. Bangakang: Terbengkalai

33. Bapang: Bapak

34. Baran: Rawa; payau

35. Barua: Muncikari

36. Baung: Beruang

37. Bayata: Anak laki-laki

38. Bayati: Anak perempuan

39. Badegap: Kuat; tegap

40. Begu: Hantu hutan

41. Bek: Kepala kampung

42. Belabas: Kain sutra berbenang emas

43. Belangah: Ternganga; melanga

44. Beloh: Bodoh; dungu; tolol

45. Bembarap: Tandu untuk mengangkat orang

46. Benara: Menara

47. Celuk: Memasukkan tangan untuk mengambil sesuatu

48. Dedar: Berasa panas (tentang badan)

49. Embal: Lembap

50. Gandringan: Rapat

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags