Pengertian Majas
Majas dalam kaidah bahasa Indonesia merujuk pada penggunaan gaya bahasa atau penyampaian pesan dengan cara yang kreatif dan berbeda dari penggunaan kata yang biasa. Majas digunakan untuk memberikan warna dan daya tarik pada suatu ungkapan. Penggunaan majas membuat bahasa menjadi lebih indah, ekspresif, dan penuh kreativitas. Majas sering digunakan dalam puisi, sastra, dan retorika untuk meningkatkan daya tarik tulisan atau ucapan.
Setiap jenis majas memiliki kegunaan dan efek yang berbeda-beda dalam menyampaikan pesan atau membuat suatu ungkapan lebih menarik. Penggunaan majas ini menunjukkan kekayaan bahasa dan kreativitas penutur atau penulis.
BACA JUGA :
60 Contoh kalimat majas simile, lengkap ciri-ciri, fungsi, dan penjelasan yang mudah dipahami
Majas memiliki peran penting dalam meresapi keindahan bahasa dan mengekspresikan ide dengan cara yang lebih kreatif. Penggunaan majas yang tepat dapat meningkatkan daya tarik dan memperkaya makna suatu kalimat atau karya tulis.
Jenis-Jenis Majas
Berikut adalah beberapa jenis majas:
1. Simile (Perbandingan)
BACA JUGA :
45 Contoh kata personifikasi, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya
2. Metaphor (Metafora/Pemetaan)
3. Personifikasi (Pemberian Sifat Manusia kepada Benda atau Hewan)
4. Hiperbola (Pembesaran)
5. Ellipsis (Penghilangan Kata-kata)
6. Anafora (Pengulangan Kata-kata di Awal Kalimat)
7. Asosiasi (Hubungan Ide atau Pengalaman)
8. Ironi (Pemakaian Kata untuk Maksud yang Berlawanan dari Artinya)
9. Pleonasme (Pemakaian Kata yang Sifatnya Berlebihan)
10. Kiasan (Penyamaran atau Perumpamaan)
foto: freepik.com
Contoh kata majas
Berikut adalah 50 contoh kalimat majas dalam berbagai jenis:
Majas Simile (Perbandingan):
1. Wajahnya yang berseri-seri bagai matahari pagi.
2. Rambutnya yang panjang dan lembut seperti air terjun.
3. Suaranya yang merdu seperti melodi alunan angin.
4. Senyumnya yang indah bagai bunga yang sedang mekar.
5. Matahari tenggelam di ufuk barat seperti bola api yang padam.
Majas Metafora (Pemetaan):
6. Hati yang terluka adalah pelangi yang pudar.
7. Cahaya kebahagiaan telah mati di mata orang itu.
8. Waktu adalah pencuri yang merampas kenangan indah.
9. Harapan adalah bintang yang membimbing kita di kegelapan.
10. Hidup adalah panggung dan kita semua aktor di dalamnya.
Majas Personifikasi (Pemberian Sifat Manusia kepada Benda atau Hewan):
11. Angin berbisik lembut di telinga malam.
12. Bunga-bunga di taman berbisik-bisik menyambut matahari.
13. Langit menangis dengan air mata hujan yang lembut.
14. Hari senin selalu datang dengan wajah yang lesu.
15. Rerumputan di lapangan berbisik-bisik disentuh embun pagi.
Majas Hiperbola (Pembesaran):
16. Tasnya berat sekali, sepertinya berisi seluruh dunia.
17. Antriannya sangat panjang, seolah-olah takkan berakhir.
18. Pelajaran itu sulitnya setengah mati!
19. Keringatnya mengucur deras bak air terjun.
20. Kebahagiaan mereka sampai ke langit ketujuh.
Majas Elipsis (Penghilangan Kata-kata):
21. Pagi yang cerah, senja yang indah.
22. Bunga-bunga mekar, kupu-kupu berkeliaran.
23. Ayam berkokok, harimau melonggarkan tubuh.
24. Sejak pagi, hingga petang.
25. Berkas-berkas surat, kotak-kotak buku.
Majas Anafora (Pengulangan Kata-kata di Awal Kalimat):
26. Cinta membuat kita kuat. Cinta membuat kita berani. Cinta membuat kita hidup.
27. Bangun, bekerja, dan berkarya untuk masa depan.
28. Matahari terbit membawa harapan. Matahari terbenam membawa kenangan.
29. Di taman ini, bunga bermekaran. Di taman ini, angin bertiup lembut.
30. Semangat harus kita pupuk. Semangat harus kita jaga.
Majas Asosiasi (Hubungan Ide atau Pengalaman):
31. Aromanya seperti kenangan masa kecil.
32. Wajahnya mengingatkan saya pada matahari terbenam.
33. Rumah tua itu penuh dengan rahasia dan kenangan.
34. Perjalanan ini membawa kesan yang mendalam.
35. Suara ombak selalu mengingatkan saya pada liburan di pantai.
Majas Ironi (Pemakaian Kata untuk Maksud yang Berlawanan dari Artinya):
36. Bagus sekali kamu datang terlambat lagi!
37. Mantap, dia datang membawa kebahagiaan lagi!
38. Luar biasa, kau berhasil membuat kekacauan lagi!
39. Sungguh menyenangkan, kamu tidak memberi tahu saya bahwa kamu tidak datang.
40. Ini sungguh hari yang cerah, terima kasih atas hujan yang luar biasa!
foto: freepik.com
Majas Pleonasme (Pemakaian Kata yang Sifatnya Berlebihan):
41. Berjalan kaki dengan kaki yang telanjang.
42. Berbicara dengan suara yang keras keras.
43. Terkejut dengan kejutan yang tiba-tiba.
44. Lompat ke atas dengan lompatan yang lincah.
45. Dia pergi pergi ke luar negeri untuk bekerja.
Majas Kiasan (Penyamaran atau Perumpamaan):
46. Hati-hati, dia sering kali serigala dalam domba.
47. Wajahnya yang bersinar-sinar adalah matahari yang muncul di pagi hari.
48. Semangatnya adalah api yang tak kunjung padam.
49. Kejujuran adalah panji yang menjulang tinggi di atas kepalsuan.
50. Keinginannya untuk berhasil adalah semangat yang berkobar-kobar.