Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia kamu mungkin sudah mengenal jenis kata baku dan kata tidak baku. Seperti diketahui, kata baku adalah kata yang sering digunakan dalam konteks formal seperti pidato, surat resmi, majalah maupun forum-forum resmi lainya.
Sementara untuk kata tidak baku merupakan jenis kata yang kerap ditemukan dalam keseharian. Bahkan mungkin kamu sering menggunakan kata-kata tidak baku untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar seperti orang tua, kakak-adik, atau teman-teman terdekat.
BACA JUGA :
45 Contoh kata deskriptif, ketahui pengertian dan ciri-cirinya
Lantas apa itu pengertian kata tidak baku? Yuk simak penjelasannya lengkap dengan contoh kata tidak baku berikut ini yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada (20/3).
BACA JUGA :
35 Contoh kata kiasan dalam puisi, menarik dan penuh makna
Pengertian kata tidak baku.
foto: Pexels.com
Kata tidak baku merupakan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah maupun bahasa asing. Kata tidak baku terdiri dari kelompok kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau secara verbal maupun secara pelafalan tidak sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Meski tidak sesuai dalam KBBI dan PUEBi, kata tidak baku sangat lazim digunakan oleh masyarakat tetapi tidak pada konteks formal.
Kata-kata tidak baku biasanya tidak termasuk dalam kosakata resmi yang diakui oleh lembaga-lembaga bahasa seperti Pusat Bahasa atau Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Meski begitu, kata tidak baku kerap ditemukan dalam keseharian. Kata tidak baku yang sering ditemukan seperti salah eja, kata-kata slang atau bahasa gaul atau istilah-istilah baru yang sering digunakan anak muda.
Pada dasarnya, kata-kata tidak baku yang lazim digunakan sangat dipengaruhi oleh budaya tutur masyarakat yang terus berkembang dari hari ke hari.
Untuk mengenali kata-kata tidak baku lebih jauh, kamu perlu memahami ciri-cirinya, di antaranya sebagai berikut:
1. Tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau kosakata resmi yang diakui oleh lembaga-lembaga bahasa.
2. Salah eja atau penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
3. Mengandung unsur-unsur bahasa daerah atau kata-kata yang bersifat dialek atau khas daerah tertentu.
4. Mengandung unsur-unsur bahasa asing yang tidak umum digunakan dalam bahasa Indonesia, atau salah dalam penulisan atau penggunaannya.
5. Bersifat slang atau bahasa gaul yang digunakan dalam percakapan informal dan tidak diterima dalam komunikasi resmi atau formal.
6. Kata yang tidak umum atau tidak lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari.
7. Kata-kata yang bersifat kasar atau tidak sopan, atau kata-kata yang dianggap tabu atau tidak pantas digunakan dalam situasi tertentu.
Contoh kata tidak baku berserta bentuk kalimatnya.
foto: Pexels.com
1. Tuh - "Ini tuh masalahnya!"
2. Dikit-dikit - "Dikit-dikit kamu jadi kesal!"
3. Gue - "Gue punya ide!"
4. Lu - "Lu mau kemana?"
5. Cuma-cuma - "Ini cuma-cuma saja!"
6. Kece - "Kamu sangat kece hari ini!"
7. Mantap - "Rencana ini sangat mantap!"
8. Jago - "Dia jago dalam olahraga ini!"
9. Brankas - "Uang kita simpan di brankas."
10. Rada - "Ini rada aneh ya?"
11. Peforma - "Peforma kalian sangat bagus!"
12. Basa-basi - "Jangan basa-basi, langsung saja sampaikan maksudmu!"
13. Kuper - "Kamu terlalu kuper, ayo keluar dan bersosialisasi!"
14. Bucin - "Kamu benar-benar bucin!"
15. Anjir - "Anjir, kamu benar-benar berhasil mengesankan bosmu!"
16. Keles - "Kamu keles ya?"
17. Joki - "Jangan joki, bermainlah dengan fair!"
18. Kampret - "Kampret, kenapa kamu datang terlambat?"
19. Kejepit - "Tangan saya kejepit pintu!"
20. Keleus - "Kamu keleus sekali, tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu!"
21. Garing - "Candaanmu sangat garing!"
22. Emang - "Emang begitu adanya!"
23. Cuci mata - "Ayo, kita cuci mata sebentar di mal ini!"
24. Berhubung - "Berhubung kamu sibuk, aku akan membatalkan janji ini."
25. Maknyus - "Masakanmu maknyus sekali!"
26. Garing - "Candamu sangat garing!"
27. Emosi - "Jangan emosi dulu, kita cari jalan keluarnya bersama."
28. Ucapan selamat - "Aku ingin memberikan ucapan selamat kepada kamu atas pencapaianmu yang luar biasa."
29. Ngebet - "Kamu terlalu ngebet ingin memenangkan pertandingan ini."
30. Segan - "Jangan segan untuk bertanya, jika kamu tidak mengerti."
31. Terbirit-birit - "Dia lari terbirit-birit karena terkejut dengan suara ledakan di belakangnya."
32. Udah - "Udah, tidak usah dipikirkan lagi."
33. Belom - "Aku belom siap untuk menghadapi ujian."
34. Ngenes - "Situasi ini sangat ngenes bagi saya."
35. Tuyul - "Jangan takut, itu hanya tuyul kecil."
36. Gampangin - "Tolong gampangin saja, jangan dipersulit-sulit."
37. Podo - "Kita podo makan di restoran ini."
38. Cingcong - "Jangan berbicara seperti cingcong."
39. Heboh - "Berita ini membuat heboh masyarakat."
40. Gosip - "Jangan percaya pada gosip yang beredar di sekitar."
41. Mending - "Mending kita istirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan."
42. Pake - "Kita harus pake cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan masalah ini."
43. Sumpek - "Suasana di kantor terasa sumpek dan membosankan."
44. Alesan - "Jangan mencari alesan untuk tidak mengikuti rapat penting ini."
45. Rame - "Di kawasan wisata ini selalu ramai setiap akhir pekan."
46. Adat - "Masyarakat setempat masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka."
47. Bejo - "Aku berharap keberuntungan bisa berpihak pada kita, semoga Bejo lagi."
48. Kejum - "Pertunjukan musik tadi sangat kejum dan meriah."
49. Bencong - "Tidak baik menghina orang dengan menyebutnya bencong."
50. Jebol - "Tembok rumahku jebol karena angin kencang semalam."