26. Kaulah pendidik perwira bangsa
Mendidik tanpa mengira masa
Segala budi dan curahan jasa
Tak akan dilupa terpahat sentiasa.
27. Pagi-pagi tanam sayur di ladang
Siangnya membajak sawah
Bapak ibu guru yang ku sayang
Semoga ilmumu berkah dan barokah.
BACA JUGA :
45 Pantun buat pacar cowok, menghibur sekaligus bikin hubungan makin romantis
28. Malam-malam pergi ke Jepang
Suasananya dingin sekali
Bapak ibu guru yang selalu ku kenang
Kami sangat mencintai.
Pantun pendidikan tentang guru yang penuh jenaka.
BACA JUGA :
45 Pantun untuk pacar tersayang, romantis dan bikin hati meleleh
29. Pergi ke kota menjelang fajar,
Lihat rumah banyak dipagar.
Kalau Bu guru yang mengajar,
Pikiran kami menjadi segar.
30. Burung perkutut, burung gelatik,
Warnanya indah dan lurik-lurik.
Ibu guruku sangatlah cantik,
Cara mengajarnya sangat menarik.
31. Ada kangguru jangan dikejar,
Biar saja makan daun talas.
Kalau Bu Guru yang mengajar,
Saya ikhlas tak naik kelas.
32. Ke sekolah pakai tas baru,
Tas baru hadiah dari si Biru.
Tampan sekali bapak guru,
Pakai kemeja di hari Rabu.
33. Batu besar ada sebongkah,
Warnanya putih terkena getah.
Kalau Bu Guru nanti menikah,
Pasti banyak hati yang patah.
34. Bolak-balik mencari kali,
Kali ketemu langsung menari.
Guruku cantik, baik sekali,
Suaranya lembut bagai bidadari.
35. Dari Kamboja ke Palestina,
Beli burung aneka warna.
Meski busananya sederhana,
Tapi Bu Guru penuh pesona.
36. Pergi ke lapangan bermain layang-layang,
Layangan putus tersangkut di pagar Pak Tomi.
Selamat Hari Guru untuk guruku tersayang,
Semoga engkau tidak terbebani oleh pandemi.
Pantun pendidikan tentang guru yang penuh makna.
37. Para penumpang sering bertindihan,
Padahal banyak bus ada di terminal.
Hai kalian mendekatlah dari kejauhan,
Lalu ucap Selamat Hari Guru Nasional.
38. Jangan salahkan satu bila benar keduanya,
Dua kuntum bunga berhak untuk saling merekah.
Bahagiakanlah guru di hari bahagianya,
Semoga ilmu yang kau pelajari kian berkah.
39. Burung elang sayapnya patah,
Ditembak oleh pemburu.
Bapak guru yang gagah,
Salam hormat kami untukmu.
40. Anak kecil kita sebut dengan belia,
Pada usia tertentu mereka disebut balita.
Sejatinya profesi guru itu sungguh mulia,
Mereka mengajar dengan tulus dan penuh cinta.
41. Pedih rasanya sakit tersayat,
Lebih pedih luka yang baru.
Sedih jika aku teringat,
Canda kasih bapak ibu guru.
42. Pergi ke pasar beli sepatu baru,
Sepatu kubeli ketinggalan kaus kakinya.
Kalau di negeri ini tidak ada guru,
Maka Indonesia segera menemui ajalnya.
43. Cantik bahasa si gadis desa,
Jinak merpati perilakunya.
Guru berjasa mendidik bangsa,
Hormati, taati, dan muliakan dirinya.
44. Sambil rebahan aku merangkai pita,
Untuk kuhadiahkan kepada sang pelita.
Selamat Hari Guru untuk guruku tercinta,
Selamanya aku akan tetap cinta.
45. Kalau bertemu janganlah lama,
Rasa terharu bertemu lagi.
Kalau ilmu kudapat sama,
Usaha guru kusanjung tinggi.
46. Rintik hujan turun perlahan,
Air hujan yang turun amatlah bersih.
Tak terasa besok perpisahan,
Segenap hati ku haturkan terima kasih.
47. Wajahmu manis tersemat di hati
Senyumnya membuat hati senang
Wahai guru yang kami hormati
Jasamu mulia akan selalu kami kenang.
48. Buah apel dimakan kangguru
Mendobrak pintu karena terpaku
Ku tuntut ilmu dari guruku
Untuk meraih cita-citaku.
49. Pohon mangga tegak berdiri
Ditanam ditepi bangunan
Ilmu di dunia terus dicari
Jasamu guru tidak akan terlupakan.
50. Malam minggu sedang hujan
Besoknya sangat panas
Guru-guru ku adalah pahlawan
Mendidik kami hingga cerdas.
Kenapa pentingnya melestarikan pantun?
Sebagai informasi tambahan, pantun sebagai sajak lama yang memiliki keunikan tersendiri. Melestarikan pantun tidak hanya tentang menjaga tradisi lama, tetapi juga tentang menghargai dan memanfaatkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan. Upaya pelestarian bisa dilakukan melalui pendidikan, festival budaya, lomba pantun, serta integrasi pantun dalam media dan teknologi modern.
Adapun alasan pantun penting lestarikan, diantaranya:
1. Warisan budaya.
Pantun merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Melestarikan pantun berarti menjaga warisan nenek moyang yang mencerminkan kearifan lokal serta identitas budaya.
2. Sarana pendidikan.
Pantun mengandung banyak nasihat, petuah, dan ajaran moral yang disampaikan dengan cara yang menarik serta mudah diingat. Hal ini bisa menjadi alat pendidikan yang efektif, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.
3. Pengembangan bahasa.
Umumnya pantun kerap menggunakan bahasa yang indah dan kreatif, sehingga mendorong seseorang untuk menguasai kosa kata yang luas serta beragam. Nggak heran bila pantun jadi sarana meningkatkan keterampilan berbahasa, terutama dalam berpuisi dan berpantun.
4. Mempererat hubungan sosial.
Pantun sering digunakan dalam berbagai acara sosial dan upacara adat, seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan sebagainya. Ini membantu mempererat hubungan sosial, serta memperkuat rasa kebersamaan maupun solidaritas.