Brilio.net - Pendidikan merupakan gerbang menuju masa depan yang gemilang. Akan tetapi, perjalanan menimba ilmu tak selalu mulus. Terkadang kamu merasa bosan dan hilang semangat menggali ilmu. Oleh sebab itu, kamu membutuhkan dorongan untuk tetap semangat belajar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengisi semangat dengan pantun pendidikan tentang semangat belajar. Pantun pendidikan ini bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata biasa tetapi lebih dari itu, pantun juga menjadi sumber motivasi sekaligus hiburan dalam proses pembelajaran.
BACA JUGA :
75 Pantun nasihat penuh makna dan pesan moral, wejangan yang inspiratif
Melalui pantun, kamu tidak hanya menghibur teman-teman di sekolah tetapi memberikan inspirasi untuk semangat belajar dan meraih cita-cita dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik.
Langsung saja, berikut ini 50 Pantun pendidikan tentang semangat belajar, memotivasi sekaligus menghibur, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (17/5)
Pantun pendidikan tentang semangat belajar, memotivasi dan menghibur
BACA JUGA :
55 Pantun cinta gombal 2 baris, penuh makna, romantis, dan cocok buat pacar
1. Padi ditanam tumbuh bersemi,
Rajin belajar pasti berprestasi.
Gigih berusaha pantang mundur nanti,
Raih cita-cita masa depan pasti.
2. Jalan-jalan ke kota Medan,
Jangan lupa membeli durian.
Belajar itu memang melelahkan,
Namun hasilnya membahagiakan.
3. Naik perahu ke tengah lautan,
Memancing ikan di waktu senja.
Jangan mudah putus asa dalam perjuangan,
Semua kesulitan pasti ada jalannya.
4. Burung elang terbang tinggi,
Mencari mangsa di hamparan luas.
Jangan malu bertanya bila tak mengerti,
Gurulah pelita penyuluh kegelapan ganas.
5. Pergi ke pesta memakai kebaya,
Senang hati berjumpa handai tauladan.
Belajar itu tak mengenal usia,
Selalu haus ilmu sepanjang jalan.
6. Buah kelengkeng rasanya enak
Disimpan di nampan yang lebar
Ada pantun untuk anak
Supaya mereka rajin belajar
7. Sebuah panah mengejar si kancil
Ternyata, kancilnya diam saja
Belajarlah dari kamu kecil
Agar pandai saat dewasa
8. Beli serai dan lengkuas
Buat ditanam di tanah yang dalam
Ilmu itu sangatlah luas
Mulai dari lautan yang paling dalam
9. Liburan ke Kalimantan Barat
Demi intan dan juga berlian
Meski seumur hidup terus belajar
Semua ilmu tak akan kamu dapatkan
10. Pohon mangga daunnya rimbun
Burung merpati berjodoh-jodohan
Tidak ada guna hidup bertahun-tahun
Jika hanya berada dalam kebodohan
11. Anak kucing dibawa santri
Temannya lihat justru terbatuk
Anak pintar selalu mengerti
Mana yang baik dan yang buruk
12. Tiang rumah sangatlah tinggi
Lebih tinggi dari bunga melati
Dengan ikhlas ilmu harus dicari
Maka pahala siap menanti
13. Musang dalam rumah tidak dikurung
Merasa lapar dan ingin makan
Walau ilmu setinggi gunung
Tak berguna jika tidak diamalkan
14. Pagi-pagi pergi ke pasar
Saking luasnya jadi kesasar
Apabila ingin jadi pintar
Tentu harus rajin belajar
15. Pergi sekolah membawa bekal
Sebelum berangkat tak lupa sarapan
Anak pandai itu banyak akal
Dialah murid yang cerdas dan cekatan
16. Ada mata di samping telinga
Untuk melihat apa yang dituju
Ilmu itu untuk ditimba
Bukan semata dibiarkan berlalu
17. Membuat pakaian dari kain
Untuk dipakai saat lebaran
Jadilah anak yang rajin
Banyak ilmu, banyak juga teman
18. Teropong pistol untuk membidik
Tekan pelatuknya dengan jari
Sekolah jadi tempat terbaik
Untuk tuntut ilmu dan raih mimpi
19. Pergi ke Bogor membeli talas
Di perjalanan terjebak hujan
Janganlah jadi anak yang malas
Nanti susah serap pelajaran
20. Punya teman seorang nelayan
Pergi ke laut mencari ikan
Apabila ingin raih angan
Belajar jangan dinomor duakan
21. Tak boleh berandai-andai
Apalagi hal yang tak senonoh
Rajin belajar itu pangkal pandai
Jika malas, jadilah bodoh
22. Pohon alpukat batangnya belah
Menjelang senja langitnya merah
Meski rindu ingin sekolah
Harus belajar walau di rumah
23. Tertusuk duri keluar darah
Darah yang keluar berwarna merah
Seperti ini nasib anak sekolah
Harus belajar di tengah wabah
24. Beli bolu lupa dibungkus
Dibawa pulang pakai sarung
Belajar daring haruslah fokus
Supaya tidak bingung
25. Ada luka bekas tersayat
Dibalut kain hingga erat
Tuntut ilmu sepanjang hayat
Untuk bekal kita di akhirat
26. Pagi hari untuk berlari
Berlari hingga esok hari
Ilmu agama itu wajib dipelajari
Untuk bekal jalani hidup ini
27. Adik bersiul sambil bernyanyi
Meski hari masihlah sunyi
Jauh kaki melangkah dengan sunyi
Menuntut ilmu tiada henti
28. Burung merpati bulunya lebat
Punya badan yang sangat kuat
Semoga kamu terus sehat
Untuk bisa dapat ilmu bermanfaat
29. Dari daun hingga akar
Buah apel jadi rebutan
Apabila tak tahan untuk belajar
Bersiaplah untuk tanggung kebodohan
30. Buah jeruk buah nangka
Burung beo burung merak
Si cendekia itu sangatlah langka
Namun, yang mengaku-ngaku malah banyak
31. Hujan turun, bunga pun tumbuh
Turunya dari langit berwarna abu
Belajarlah dari subuh
Agar berakal dan juga berilmu
32. Berkeliling dunia mencari jodoh
Dapat juga yang berupa
Malangnya jadi orang bodoh
Apa pun dia tidak bisa
33. Jangan coba untuk usil
Jika tidak ingin banyak musuhnya
Masih mau jadi orang yang berhasil?
Tekun belajar adalah kuncinya
34. Jalan-jalan ke Palembang
Perginya bersama gembala
Saat membaca harus diulang
Agar ilmunya menempel di kepala
35. Jika hujan, tanah akan basah
Hujannya turun di hari Minggu
Di dunia ini tidak ada hal yang susah
Jika terus dipelajari dan digugu
36. Siulan merdu dari burung kenari
Mereka bernyanyi sepanjang hari
Ilmu harus dituntut dan dicari
Dengan kesungguhan hati
37. Ada air di daun talas
Tidaklah basah ketika hujan
Jangan jadi anak pemalas
Nanti susah dapat pelajaran.
38. Pisau di dapur haruslah diasah
Supaya tajam dan jadi kuat
Belajar harus tanpa kenal lelah
Agar dapat ilmu yang bermanfaat.
39. Petang datang para tamu
Jauh dari seberang sana
Rajinlah engkau meraih ilmu
Sebagai bekal di hari tua.
40. Rusa lari ke padang datar
Harimau datang tuk mengejar
Jika ingin tambah pintar
Tentu kita harus belajar.
41. Tinggi badan amat semampai
Petani pergi mengambil talas
Rajin belajar pangkal pandai
Semangat terus jangan malas.
42. Menggali tanah mendapat emas
Emas terhimpit batu belah
Jadi anak jangan pemalas
Ayo rajin ke sekolah.
43. Pohon jati tumbuh berjajar
Pandai berpantun orang Banjar
Jika kita malas belajar
Cita-cita tak kan terkejar.
44. Harum sekali mangga kweni
Sayang hanya untuk titipan
Belajar tekun di hari ini
Akan bahagia di masa depan.
45. Buah kelapa banyak minyaknya
Tokek suka menjilat ludahnya
Orang yang banyak ilmunya
Tentu dia mudah hidupnya.
46. Ayam hutan ayam bekisar
Banyak dijual di tengah pasar
Di waktu kecil malas belajar
Sengsara dia di waktu besar.
47. Hari panas badannya gerah
Tetap bekerja meskipun lelah
Masa depanmu akan cerah
Jika belajar rajin di sekolah.
48. Di puncak gunung ada perunggu
Saat dicari tak ketemu
Masa depan sedang menunggu
Anak berprestasi penuh ilmu.
49. Shalat subuh saat fajar
Setelah salat bunga disiram
Siapa yang malas belajar
Masa depannya akan suram.
50. Kancil lari tidak terkejar
Rusa lari sambil berputar
Sekarang kita mulai belajar
Supaya jadi anak yang pintar.
Sebagai tambahan informasi, kamu perlu mengetahui asal usul pantun. Dijelaskan lebih lanjut di bawah ini!
Asal usul kata "Pantun"
Kata "pantun" berasal dari bahasa Minangkabau, yaitu "patuntun", yang berarti "penuntun" atau "petunjuk". Hal ini mencerminkan fungsi pantun pada masa lampau, yaitu sebagai media untuk menuntun dan memberi petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah singkat pantun.
Awal mulanya pantun dipercaya telah ada sejak zaman prasejarah dan berkembang di berbagai daerah di Nusantara, terutama di wilayah Melayu. Bukti pantun tertua ditemukan dalam prasasti batu di Sumatera Barat yang berasal dari abad ke-9 Masehi.
Berjalannya waktu, pantun berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, dimana pantun mulai digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti upacara adat, pertunjukan seni, dan media penyampaian pesan moral dan filosofi.
Selanjutnya, pantun menyebar ke seluruh wilayah Melayu, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Pantun juga diadaptasi ke dalam berbagai bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Batak.
Kemudian pantun mendapat pengakuan UNESCO, tepat 2020, UNESCO menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda (ICH) dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Ciri khas pantun.
Sebagai warisan budaya Tanah Air, pantun memiliki beberapa ciri khas pantun, diantaranya:
- Struktur
Pantun terdiri dari 4 baris, dengan pola rima A-B-A-B (baris pertama dan ketiga bersajak, baris kedua dan keempat bersajak).
- Isi
Pantun biasanya mengandung pesan moral, filosofi, atau cerita yang disampaikan dengan cara yang kreatif dan jenaka.
- Fungsi
Selain itu pantun memiliki berbagai fungsi, seperti untuk menghibur, menyampaikan pesan, menjalin komunikasi, maupun melestarikan budaya.
Lebih jauh menelisik di era saat ini, meskipun pantun berasal dari tradisi lisan, pantun kini juga telah dijumpai dalam bentuk tertulis, seperti dalam puisi, lagu, dan media sosial. Pantun tetap digemari oleh masyarakat, terutama generasi muda, karena pesonanya yang unik dan menghibur.
Pada dasarnya, pantun merupakan warisan budaya yang berharga yang memiliki sejarah panjang di Nusantara. Pantun tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan filosofi sehingga bisa dipelajari maupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.