Brilio.net - Kalimat kohesi merupakan elemen penting dalam menulis yang sering kali menjadi perhatian utama dalam penyusunan teks yang jelas. Dalam artikel ini, brilio.net akan membahas contoh kalimat kohesi yang dapat membantu menghubungkan ide-ide secara efektif dalam sebuah teks.
Dengan memahami pengertian dan bentuk kalimat kohesi, kamu dapat meningkatkan kualitas tulisan sekaligus memastikan informasi tersampaikan dengan baik. Bisa dibilang, dengan memahami contoh kalimat kohesi membantu penulis menciptakan struktur kalimat yang logis dan mudah diikuti oleh pembaca.
BACA JUGA :
Contoh surat keterangan penghasilan orang tua, pengertian dan cara membuatnya
Kohesi berperan dalam menjaga alur teks tetap konsisten serta menghindari kebingungan dengan menghubungkan gagasan dari satu kalimat ke kalimat lainnya. Dengan menerapkan teknik kohesi yang tepat, tulisan kamu akan terasa lebih koheren serta menyatu dengan baik.
Supaya makin memahami penggunaan kalimat kohesi ini, simak ulasan lengkap contoh kalimat kohesi beserta pengertian dan bentuk-bentuknya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (16/8).
Pengertian kalimat kohesi.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat sapaan dalam bahasa Indonesia, pahami pengertian, ciri, dan fungsinya
foto: freepik.com
Kalimat kohesi adalah elemen yang menghubungkan satu bagian teks dengan bagian lainnya secara efektif. Ini melibatkan penggunaan berbagai teknik linguistik untuk menciptakan aliran informasi yang berkesinambungan dan mengurangi ambiguitas.
Kalimat kohesi adalah kalimat yang memiliki hubungan ketergantungan antara unsur-unsur dalam wacana, baik secara gramatikal maupun secara leksikal. Dalam linguistik, kohesi merujuk pada hubungan antar bagian dalam teks yang membentuk kesatuan makna.
Melansir pendapat MAK Halliday dan Hassan Shadily menuturkan, kohesi merupakan konsep makna yang mengacu pada hubungan antar makna dalam suatu wacana. Sementara itu, dikutip dari buku Pengantar Bahasa Indonesia oleh Bambang Riadi, dkk, bahwa kohesi adalah keserasian hubungan antar unsur dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang apik.
Selanjutnya menurut Henry Guntur, kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam wacana, atau wadah kalimat yang disusun secara padu untuk menghasilkan tuturan. Sementara menurut Mulyana, kohesi menjadi penting dalam analisis wacana dan dalam konteks tersebut kohesi diartikan sebagai bagaimana kepaduan bentuk secara struktur kebahasaan akan membentuk ikatan sintaksis, biasanya kohesi juga mengacu pada hubungan bentuk.
Bentuk-bentuk kalimat kohesi.
foto: freepik.com
I. Kohesi gramatikal.
Kohesi gramatikal mengacu pada hubungan yang dibentuk melalui penggunaan elemen-elemen tata bahasa. Ada empat jenis utama kohesi gramatikal:
1. Referensi (Pengacuan)
Referensi adalah jenis kohesi yang menggunakan kata atau frasa untuk mengacu pada informasi yang telah disebutkan sebelumnya atau yang akan disebutkan kemudian dalam teks.
a) Referensi persona:
- Menggunakan kata ganti orang.
- Contoh: "Budi sangat rajin. Ia selalu mengerjakan PR tepat waktu."
b) Referensi demonstratif:
- Menggunakan kata tunjuk.
- Contoh: "Gedung itu sangat tinggi. Ini adalah pencakar langit tertinggi di kota."
c) Referensi komparatif:
- Menggunakan kata-kata perbandingan.
- Contoh: "Mobil ini lebih cepat daripada yang lama. Kecepatan seperti itu sangat mengagumkan."
2. Substitusi (Penyulihan).
Substitusi adalah penggantian suatu unsur dengan unsur lain yang memiliki referen yang sama.
a) Substitusi nominal:
- Mengganti kata benda.
- Contoh: "Saya membeli buku baru. Barang itu sangat berguna untuk belajar."
b) Substitusi verbal:
- Mengganti kata kerja.
- Contoh: "Dia suka menyanyi. Saya juga suka melakukannya."
c) Substitusi klausal:
- Mengganti seluruh klausa.
- Contoh: "Apakah dia akan datang? Saya pikir begitu."
3. Elipsis (Pelesapan).
Elipsis adalah penghilangan kata atau frasa yang dapat dipahami dari konteks.
a) Elipsis nominal:
- Menghilangkan kata benda.
- Contoh: "Saya punya dua pensil. Yang merah milik adik." (elipsis: pensil)
b) Elipsis verbal:
- Menghilangkan kata kerja.
- Contoh: "Dia sedang membaca novel, sementara saya [sedang membaca] koran."
c) Elipsis klausal:
- Menghilangkan seluruh klausa.
- Contoh: "Siapa yang akan pergi? Saya [yang akan pergi]."
4. Konjungsi (Perangkaian).
Konjungsi adalah kata penghubung yang menunjukkan hubungan logis antara kalimat atau paragraf.
a) Konjungsi aditif: dan, juga, selain itu
Contoh: "Dia pandai menyanyi. Selain itu, dia juga mahir bermain gitar."
b) Konjungsi adversatif: tetapi, namun, meskipun
Contoh: "Hujan turun deras. Namun, festival tetap berlangsung."
c) Konjungsi kausal: karena, sebab, oleh karena itu
Contoh: "Dia tidak masuk sekolah. Karena itu, dia ketinggalan pelajaran penting."
d) Konjungsi Temporal: kemudian, setelah itu, akhirnya
Contoh: "Kami berbelanja di pasar. Setelah itu, kami makan siang di restoran."
II. Kohesi leksikal.
Kohesi leksikal mengacu pada hubungan yang dibentuk melalui pemilihan kata-kata tertentu. Ada beberapa jenis kohesi leksikal:
1. Repetisi (Pengulangan).
Repetisi adalah pengulangan kata atau frasa yang sama untuk memberikan penekanan.
Contoh: "Kebebasan adalah hak setiap manusia. Kebebasan harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."
2. Sinonimi (Padan Kata).
Sinonimi adalah penggunaan kata-kata yang memiliki makna serupa.
Contoh: "Anak itu sangat cerdas. Kecerdasannya membuat dia selalu unggul di kelasnya."
3. Antonimi (Lawan Kata).
Antonimi adalah penggunaan kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh: "Dalam hidup, kita akan mengalami kebahagiaan dan kesedihan. Kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari perjalanan hidup."
4. Hiponimi (Hubungan Atas-Bawah).
Hiponimi adalah hubungan antara kata yang memiliki makna umum (superordinat) dengan kata yang memiliki makna khusus (subordinat).
Contoh: "Saya suka bunga. Mawar, melati, dan anggrek adalah favorit saya."
5. Meronimi (Hubungan Bagian-Keseluruhan).
Meronimi adalah hubungan antara bagian dan keseluruhan.
Contoh: "Mobil itu rusak. Mesinnya tidak bisa dinyalakan dan rodanya bocor."
6. Kolokasi (Sanding Kata).
Kolokasi adalah asosiasi tetap antara kata-kata dalam konteks tertentu.
Contoh: "Pelaut itu mengangkat jangkar. Kapalnya berlayar menembus ombak besar."
Pemahaman dan penggunaan yang tepat dari berbagai jenis kalimat kohesi ini akan membantu dalam menciptakan teks yang padu, logis, dan mudah dipahami. Kalimat kohesi memainkan peran penting dalam menghubungkan ide-ide dalam sebuah wacana, membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pikiran penulis.
Contoh kalimat kohesi.
foto: freepik.com
1. Maria membeli buku baru. Dia sangat antusias membacanya.
2. Mobil itu sangat mahal. Harganya membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum membeli.
3. David suka berenang. Kegiatan itu adalah favoritnya di musim panas.
4. Rumah itu sangat besar. Bangunan tersebut memiliki lima kamar tidur.
5. Anak-anak bermain di taman. Permainan di luar ruangan membuat mereka gembira.
6. Teknologi terus berkembang. Kemajuan dalam bidang ini sangat pesat.
7. Saya pergi ke pasar dan membeli beberapa buah.
8. Dia belajar keras karena ingin lulus ujian dengan baik.
9. Kami menyiapkan pesta sementara dia membuat undangan.
10. Setelah pelatihan, kami pergi makan malam bersama. Di restoran itu, kami membahas proyek yang telah selesai.
11. Dia bekerja di perusahaan besar di kota. Di tempat kerja itu, dia sering bertemu dengan klien internasional.
12. Kami mengunjungi museum seni pada sore hari. Selama kunjungan kami melihat berbagai koleksi lukisan.
13. Teknologi informasi telah berkembang pesat. Inovasi dalam teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita.
14. Pendidikan adalah kunci masa depan. Sekolah dan universitas memainkan peran penting dalam mempersiapkan generasi mendatang.
15. Lingkungan memerlukan perhatian khusus. Sumber daya alam dan polusi menjadi topik utama dalam diskusi mengenai perlindungan lingkungan.
16. Pertama-tama, kami melakukan persiapan. Kemudian, kami memulai presentasi.
17. Setelah makan malam, kami menonton film. Akhirnya, kami pergi tidur.
18. Dia bangun pagi hari, kemudian dia pergi ke gym, dan setelah itu, dia pergi bekerja.
19. Mobil itu cepat dan mahal, sebaliknya, sepeda motor lebih ekonomis dan hemat bahan bakar.
20. Dia sangat pandai dalam matematika. Namun, dia kesulitan dalam pelajaran bahasa Inggris.
21. Cuaca hari ini cerah dan hangat. Sebaliknya, kemarin sangat dingin dan hujan.
22. Dia terlambat karena terjebak macet. Oleh karena itu, dia tidak sempat mengikuti rapat pagi.
23. Saya tidak bisa menghadiri pesta. Akibatnya, saya melewatkan kesempatan untuk bertemu teman lama.
24. Mereka sering berlatih setiap hari. Sehingga, performa mereka semakin baik dalam kompetisi.
25. Hujan deras mengguyur kota sepanjang malam. Akibatnya, banyak jalan yang tergenang air.
26. Dia tidak makan dengan baik selama seminggu. Akibatnya, kesehatan fisiknya menurun drastis.
27. Mereka tidak mematuhi aturan keselamatan. Sehingga, terjadi kecelakaan serius di tempat kerja.
28. Buku ini memberikan informasi yang mendalam. Di dalamnya terdapat berbagai referensi berguna.
29. Mobil itu dilengkapi dengan teknologi terbaru. Misalnya, ada sistem navigasi canggih yang terintegrasi.
30. Kami menyelesaikan proyek lebih cepat dari yang direncanakan. Dengan demikian, kami memiliki lebih banyak waktu untuk revisi.
31. Dia belajar bahasa Inggris dengan giat. Oleh sebab itu, kemampuannya dalam berbicara sangat meningkat.
32. Dia memutuskan untuk tidak hadir. Sebagai hasilnya, dia kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi.
33. Kami tiba lebih awal di lokasi. Dengan cara ini, kami dapat mempersiapkan semuanya sebelum acara dimulai.
34. Ada banyak jenis olahraga yang bisa dipilih. Misalnya, sepak bola, bola basket, dan tenis meja.
35. Beberapa bahan makanan sangat baik untuk kesehatan. Contohnya, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
36. Terdapat berbagai jenis kendaraan untuk transportasi. Seperti, mobil, sepeda motor, dan sepeda.
37. Polusi udara dapat berdampak negatif pada kesehatan. Misalnya, dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan gangguan jantung.
38. Pendidikan yang baik sangat penting untuk masa depan. Ini karena pendidikan membantu individu memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
39. Pemeriksaan kesehatan rutin dapat mendeteksi masalah lebih awal. Hal ini berarti penyakit dapat diobati sebelum menjadi serius.
40. Dia sangat rajin dan pekerja keras. Dengan kata lain, dia memiliki etos kerja yang kuat.
41. Dia memiliki banyak pengalaman dalam bidang ini. Artinya, dia sangat terampil dan berpengetahuan luas.
42. Pembangunan gedung baru dimulai tahun ini. Sebagai contoh, kontraktor sudah mulai bekerja di lokasi.
43. Jika kamu belajar dengan tekun, maka kamu akan mendapatkan hasil yang baik.
44. Apabila cuaca baik besok, kami akan pergi ke pantai.
45. Jika mereka mengikuti petunjuk dengan benar, akan ada kemungkinan besar untuk sukses.
46. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan. Oleh sebab itu, mari kita mulai dengan mengurangi sampah plastik.
47. Pendidikan adalah hak setiap anak. Untuk itu, mari kita dukung upaya pendidikan di daerah-daerah terpencil.
48. Mengonsumsi makanan sehat sangat penting. Dengan demikian, kita bisa mencegah berbagai penyakit.
49. Ketika dia tiba di kantor, dia langsung memeriksa emailnya. Setelah itu, dia menghadiri rapat pagi.
50. Dia menyelesaikan semua tugasnya di rumah. Kemudian, dia pergi ke gym sebelum makan malam.
51. Kami menyusun rencana perjalanan bulan depan. Sementara itu, kami juga mempersiapkan dokumen yang diperlukan.
52. Pada suatu hari, dia pergi ke pasar. Di sana, dia bertemu dengan teman lama dan mereka mengobrol lama.
53. Setelah lulus dari universitas, dia mulai bekerja di perusahaan besar. Beberapa tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi manajer.
54. Mereka memutuskan untuk berlibur ke Bali. Selama liburan, mereka mengunjungi banyak tempat menarik dan menikmati suasana.
55. Menulis dengan baik sangat penting untuk komunikasi yang efektif. Menurut penelitian, keterampilan menulis yang baik dapat meningkatkan kesuksesan profesional.